Cara Panen Daun Kucai
Kow choi atau Kucai merupakan sejenis tanaman sayur dari keluarga bawang-bawangan. Namun yang digunakan hanya daunnya saja,tidak dengan umbinya. Sementara itu bawang-bawangan lainnya dimanfaatkan daun beserta umbinya. Si pemilik nama binomial Allium tuberosum ini mempunyai bunga berwarna putih, daunnya pipih dan ramping sehingga kadang disamakan dengan rerumputan.
Banyak yang bilang kalau daun kucai itu menyerupai daun bawang prei. Padahal terang berbeda. Jika teliti memeperhatikannya, maka akan terlihat di area batang kucai yang pipih sedikit berwarna ungu. Sementara daun bawang prei yang tebal berbatang putih dan hijau muda. Apalagi ukuran bawang prei yang jauh lebih besar daripada kucai. Aromanya juga berbeda dengan bawang prei. Daun kucai lebih cenderung menyerupai aroma bawang putih.
Bawang kucai atau daun kucai memang jarang dijadikan materi masakan di Indonesia. Daun bawang ini justru banyak ditemui di masakan-masakan Tionghoa atau masakan Jepang. Daun kucai sanggup digunakan untuk menciptakan salad, namun ingat untuk menghilangkan bunganya ketika mencampurkannya dengan baahn-bahan salad lainnya. Bunganya cenderung pahit, jadi sebaiknya dibuang saja. Kucai juga sebagai materi perhiasan masakan menyerupai bubur ayam ataupun aneka macam sup.
Di BibitBunga.com sendiri kami menyediakan dua (2) jenis benih kucai, yaitu kucai biasa atau chives, dan garlic chives atau bawang kucai. Bawang kucai atau garlic chives wangi bawang putihnya lebih berpengaruh dibandingkan chives atau kucai biasa. Tapi bukan berarti kucai biasa tidak berbau bawang putih lho ya.
Dalam artikel ini akan diberikan cara-cara memanen daun kucai dengan benar. Biasanya daun kucai yang telah dipanen pertama kalinya, sudah tidak sanggup terproduksi lagi. Padahal bergotong-royong ketika sudah dipanen, maka daun gres akan segera tumbuh dan nantinya sanggup dipanen lagi. Jadi, silahkan ikuti langkah-langkah di bawah ini!
1. Perhatikan kapan kucai siap dipakai
Daun kucai yang telah cukup umur sudah siap dipanen. Daun yang cukup umur berwarna hijau gelap dan berukuran panjang kira-kira 15-20 cm.
2. Perhatikan alat panen
Gunakan gunting yang tajam dan higienis untuk memotongnya. Gunting yang tajam tidak akan merusak tanaman. Makara umbi yang terpotong dari daunnya masih sanggup tumbuh dan berproduksi lagi.
3. Pemotongan
Pada ketika memotong daunnya, potonglah dari arah luar dan jangan terlalu erat dengan umbinya, sebab apabila umbinya ikut terpotong, maka akan menghambat pertumbuhan daun kucai lagi berikutnya. Sisakan 1/2inci daun diatas permukaan tanah.
4. Penggunaan
Daun kucai yang telah dipanen sanggup bertahan selama satu minggu. Jika ingin digunakan, silahkan eksklusif diolah bersama masakan. Namun jikalau hanya digunakan sedikit, maka sisanya sanggup Anda simpan lagi di lemari pendingin/ lemari es. Bisa juga dengan membekukannya dengan es watu sampai kering kemudian menyimpannya supaya tahan lama. Kemudian pembuatan cuka kucai juga merupakan salah satu alternatif untuk mengawetkannya.
Itulah ulasan singkat mengenai tata cara memanen daun kucai yang Anda tanam. Silahkan ikuti prosedurnya yah 😀
Jika Anda tertarik untuk membudidayakannya di rumah, Anda sanggup mendapat benih dan bibit tanamannya disini. Tersedia juga produk bawang dan daun bawang lho, intip yuk katalognya disini 🙂
Sumber https://bibitbunga.com
0 Response to "Cara Panen Daun Kucai"
Posting Komentar