√ Andalkan Kemasan Botol, Perjuangan Jamu Tradisional Dapat Bertahan 33 Tahun

 


Hari Raharjo generasi kedua pengelola perjuangan minuman tradisional Putri Solo √ Andalkan Kemasan Botol, Usaha Jamu Tradisional Bisa Bertahan 33 Tahun

Hari Raharjo generasi kedua pengelola perjuangan jamu tradisional Putri Solo.


Perkembangan kesehatan modern menciptakan tak banyak perjuangan jamu tradisional, apalagi rumahan, bisa bersaing dan bertahan. Namun, di Kelurahan Baluwarti, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, ada satu perjuangan yang masih memproduksi minuman tradisional tersebut semenjak tahun 1984.


Kaki memasuki tempat Keraton Kasunanan Surakarta, tepatnya di jalan Tamtama II, Kelurahan Baluwarti atau yang populer sebagai kampungnya para prajurit dan abdi dalem keraton. Di depan salah satu rumah, tertata krat-krat berisi botol kosong. Ratusan botol tersebut bukan botol kecap apalagi minuman beralkohol, botol tersebut bekas botol jamu.


Meski sudah lebih dari 33 tahun berdiri, niat Hari Raharjo menciptakan sehat masyarakat tak pernah padam. Hari Raharjo merupakan generasi kedua pemilik perjuangan produksi jamu tradisional Putri Solo tersebut. “Awalnya Bapak hanya memproduksi beras kencur saja. Namun sekarang ada pula kunir asam dan gula asam ,” kenang bapak dua anak tersebut.


Resep maju perjuangan tersebut selain berada di lingkup keraton sebagai pelestari budaya tradisional Jawa, juga lantaran penemuan yang mereka buat. Selain menambah varian minuman tradisional, mereka juga mewadahinya dengan botol kaca. Selain aman, kemasan botol juga menciptakan jamu lebih awet. Jamu buatan Hari bisa bertahan sampai berbulan-bulan, meski tanpa materi pengawet.


Meski masih perjuangan rumahan, dalam sekali produksi, Hari dan lima anggota keluarga yang membantunya, bisa menciptakan dua ratus botol minuman dalam sekali produksi. Untuk sekali produksi, diharapkan waktu kurang lebih 48 jam. “Kita tak pernah stok lantaran selalu habis. Takarannya sekali produksi beras kencur diharapkan delapan kilogram beras,” kata Hari.


Mulai Tersebar di Seluruh Pulau Jawa


Hari Raharjo generasi kedua pengelola perjuangan minuman tradisional Putri Solo √ Andalkan Kemasan Botol, Usaha Jamu Tradisional Bisa Bertahan 33 Tahun

Kemasan botol yang dipakai selain kondusif dari basil luar, juga menciptakan minuman lebih awet. Bahkan sanggup bertahan sampai berbulan-bulan.


Hari mengaku masih memakai bahan-bahan alami. Kebanyakan berupa bumbu dapur dan rempah-rempah menyerupai kunyit, jahe, dan kencur. Soal khasiat, Hari berani jamin minumannya bisa menyembuhkan sejumlah penyakit. “Beras kencur baik untuk yang kena batuk dan capek. Kalau kunir asam untuk menghaluskan kulit dan melancarkan haid. Kalau gula asam bisa melangsingkan tubuh,” terang Hari.

style="display:block"
data-ad-client="ca-pub-6037247388376359"
data-ad-slot="5485024081"
data-ad-format="link">



Minuman tradisional tersebut sekarang sudah dipasarkan di banyak sekali wilayah di Pulau Jawa menyerupai Jakarta, Bandung, Cilacap, Nganjuk, Malang, dan Gresik. Ramainya pesanan bukan tanpa sebab. Hari mengaku tak pernah mengubah resep dari bapaknya. Cara pembuatan pun dilakukan dengan teliti dan hati-hati.


Baca Juga Artikel Ini :


Jamu Tradisional Kaya Manfaat Peluangnya Melesat Hebat


Dari Resep Sederhana, Sirup Wedang Jahe 3 Teko Beromzet Ratusan Juta


Seperti beras kencur, pertama beras digoreng tanpa minyak selama dua jam penuh kemudian didinginkan. Begitu juga dengan materi rempah. Sementara itu air higienis dan air gula merah direbus terpisah dan didinginkan. Proses pendinginan membutuhkan waktu semalaman semoga khasiat tak hilang. Baru pada hari berikutnya semua diperas dan dicampur ke dalam botol kemasan.


Satu botol minuman menyehatkan tersebut dibandrol dengan harga cukup terjangkau yaitu 12.500 rupiah. “Cara minumnya bisa diminum langsung, bisa juga dicampur air, tergantung selera masing-masing,” kata Hari menjelaskan.


Abdi Dalem Purwodiningratan


Hari Raharjo generasi kedua pengelola perjuangan minuman tradisional Putri Solo √ Andalkan Kemasan Botol, Usaha Jamu Tradisional Bisa Bertahan 33 Tahun

Produksi dibentuk seluruhnya dengan materi alami yaitu bumbu dapur dan rempah-rempah tanpa materi pengawet.


Usaha minuman tradisional ini berawal dari ayah Hari yang merupakan seorang abdi dalem Purwodiningratan. Ia mencar ilmu menciptakan jamu dari pamannya yang kemudian tak lagi meneruskan usaha. Lantas ayah hari lah yang tetap menjalankan dengan berpegang pada melestarikan budaya.


Bagi ayah Hari, jamu bukan hanya sekedar penyeka dahaga, namun sebuah nilai budaya Jawa yang patut dipertahankan. Dari sang ayah, ilmu menciptakan minuman tradisional tersebut diturukan kepada kedua anaknya, termasuk Hari.


Kini Hari dan adiknya sama-sama mengelola perjuangan jamu. Bedanya Hari menentukan membuka perjuangan di tempat ayahnya dan sang adik membuka perjuangan jamu di Sukoharjo.


Tim Liputan BisnisUKM

style="display:block; text-align:center;"
data-ad-layout="in-article"
data-ad-format="fluid"
data-ad-client="ca-pub-6037247388376359"
data-ad-slot="7037953167">



(/Rizki B.P)


Kontributor BisnisUKM.com Wilayah Solo Raya



Sumber aciknadzirah.blogspot.com

Berlangganan Informasi Terbaru:

0 Response to "√ Andalkan Kemasan Botol, Perjuangan Jamu Tradisional Dapat Bertahan 33 Tahun"

Posting Komentar