Cepat Rambat Gelombang Bunyi


Pernahkah kau melihat halilintar? Kilatan halilintar dan suaranya tampak tidak terjadi dalam satu waktu. Sebenarnya, kilatan halilintar dan suaranya terjadi bersamaan. Mengapa kita melihat kilatan halilintar lebih dahulu, lalu disusul suaranya? Hal ini berkaitan dengan cepat rambat gelombang. Halilintar terdiri atas dua gelombang, yaitu gelombang cahaya yang berupa kilatannya dan gelombang bunyi yang berupa suaranya. Karena kedua gelombang ini mempunyai cepat rambat gelombang yang berbeda, dua gelombang ini tampak terjadi beriringan. Ternyata cepat rambat gelombang cahaya lebih besar dari cepat rambat gelombang bunyi. Oleh lantaran itu, kilatan cahaya akan lebih dahulu kita lihat, lalu disusul suaranya.
Hal serupa juga terjadi saat kau mendengar bunyi pesawat di atas kamu, ternyata pesawat terlihat sudah jauh berada di depan. Hal ini disebabkan cepat rambat cahaya lebih besar daripada cepat rambat bunyi. Kecepatan perambatan gelombang bunyi bergantung pada medium kawasan gelombang bunyi tersebut dirambatkan. Selain itu, kecepatan rambat bunyi juga bergantung pada suhu me-dium tersebut. Kecepatan perambatan gelombang bunyi di udara bersuhu 0° C akan berbeda jikalau bunyi merambat di udara yang bersuhu 25° C. Bagaimana memilih kecepatan perambatan gelombang bunyi?
Kecepatan gelombang bunyi sanggup dirumuskan sebagai berikut.
v = Δ s/ Δ t
Keterangan:
v = cepat rambat bunyi (m/s)
Δs = jarak sumber bunyi dengan pengamat (m)
Δt = waktu (s)

 atau sanggup juga dicari dengan memakai persamaan panjang gelombang (λ), dengan persamaan:
v = λ f
di mana:
          v = cepat rambat gelombang bunyi
          λ = panjang gelombang (dibaca: lamda)
          f = frekuensi bunyi


Perlu diingat bahwa kecepatan merambatnya bunyi dalam suatu medium tidak hanya bergantung pada jenis medium, tetapi bergantung juga pada suhu medium tersebut. Cepat rambat gelombang bunyi di udara pada suhu 20° C akan berbeda dengan cepat rambat gelombang bunyi di udara pada suhu 50° C.
Kecepatan bunyi pada beberapa medium pada suhu yang sama (20 °C) ditunjukkan pada Tabel di bawah ini.


Pada Tabel di atas terlihat bahwa untuk medium yang berbeda, kecepatan perambatan gelombang bunyinya berbeda pula. Jika dilihat dari kepadatan medium-medium pada Tabel di atas ternyata pada medium yang mempunyai kerapatan paling kecil yaitu udara, gelombang bunyi merambat paling lambat dan sebaliknya. Kaprikornus bunyi merambat paling baik dalam medium zat padat dan paling jelek dalam medium udara (gas).
Perbedaan cepat rambat bunyi dalam ketiga medium (padat, cair, dan gas) lantaran perbedaan jarak antarpartikel dalam ketiga wujud zat tersebut. Jarak antarpartikel pada zat padat sangat berdekatan sehingga energi yang dibawa oleh getaran gampang untuk dipindahkan dari partikel satu ke partikel lainnya tanpa partikel tersebut berpindah. Begitu sebaliknya pada zat gas yang mempunyai jarak antarpartikel yang berjauhan. Selain bergantung pada medium perambatannya, cepat rambat gelombang bunyi juga bergantung pada suhu medium kawasan gelombang bunyi tersebut merambat.
Tabel di bawah ini mengatakan kecepatan perambatan bunyi di udara pada suhu yang berbeda.


Pada Tabel di atas terlihat bahwa pada medium yang sama yaitu udara, gelombang bunyi merambat dengan kecepatan berbedabeda. Jadi, semakin tinggi suhu udara, semakin besar cepat rambat bunyinya atau semakin rendah suhu udara, semakin kecil cepat rambat bunyinya.

Contoh Soal ihwal cepat rambat bunyi
Sebuah sumber bunyi mengeluarkan bunyi. Bunyi tersebut terdengar oleh pengamat 1,5 sekon kemudian. Jarak antara sumber bunyi dan pengamat yakni 510 m. Hitunglah kecepatan gelombang tersebut!

Jawab:
Δt = 1,5 s
Δs = 510 m
V = Δs /Δt
V = 510 m /1,5 s
V = 340 m/s
Jadi, cepat rambat gelombang bunyi tersebut yakni 340 m/s.

Sumber http://mafia.mafiaol.com

Berlangganan Informasi Terbaru:

0 Response to "Cepat Rambat Gelombang Bunyi"

Posting Komentar