√ Buku Bantu, Buku Besar, Dan Neraca Sisa Perusahaan Dagang
Versi materi oleh Ismawanto
BUKU BANTU, BUKU BESAR, DAN NERACA SISA PERUSAHAAN DAGANG - Buku Besar Pembantu (Subsidiary Ledger)
Dalam perusahaan dagang terdapat dua macam buku besar, yaitu buku besar utama (ledger) dan buku besar pembantu (subsidiary ledger). Buku besar pembantu yaitu buku daerah mencatat informasi lain yang diperlukan, di samping informasi yang terdapat pada buku besar utama. Secara singkat, buku besar pembantu merupakan pencatatan secara rinci nama-nama pelanggan beserta jumlahnya dari asumsi buku besar umum.
Adapun macam buku besar pembantu dalam perusahaan dagang, antara lain sebagai berikut.
a. Buku pembantu piutang dagang, yaitu buku daerah mencatat rincian piutang perusahaan berdasarkan nama pelanggan atau debitur.
b. Buku pembantu utang dagang, yaitu buku daerah mencatat rincian utang perusahaan berdasarkan nama kreditur.
c. Buku pembantu persediaan barang dagangan, yaitu buku daerah mencatat secara rinci persediaan barang dagangan, baik jenis, jumlah, harga per unit, maupun harga pokok secara keseluruhan.
Simaklah teladan asumsi pengendali (buku besar umum) dan buku besar pembantu berikut ini.
1. Sumber Pencatatan Buku Besar Pembantu
Setelah mencatat transaksi ke dalam jurnal khusus langkah berikutnya yaitu memindahkan (posting) ke buku besar, baik buku besar utama maupun buku besar pembantu. Nah, dalam materi kali ini kita hanya akan membahas sumber pencatatan untuk buku besar pembantu piutang dagang dan buku besar pembantu utang dagang.
a. Sumber buku besar pembantu piutang dagang adalah:
1) bukti transaksi penjualan kredit atau jurnal penjualan,
2) bukti transaksi retur penjualan atau jurnal umum,
3) bukti transaksi pelunasan piutang atau jurnal penerimaan kas.
b. Sumber buku besar pembantu utang dagang adalah:
1) bukti transaksi pembelian kredit atau jurnal pembelian,
2) bukti transaksi retur pembelian atau jurnal umum,
3) bukti transaksi pelunasan utang atau jurnal pengeluaran kas.
H. Buku Besar Umum atau Buku Besar Utama
Kamu telah mengetahui bahwa dalam akuntansi perusahaan dagang terdapat dua macam buku besar, yaitu buku besar umum dan buku besar pembantu.
1. Pengertian Buku Besar Umum atau Buku Besar Utama
Buku besar umum atau buku besar utama yaitu daerah mencatat seluruh perubahan harta, utang, modal, pendapatan dan beban. Dengan kata lain, buku besar utama merupakan asumsi kontrol atau asumsi pengendali dan buku besar pembantu merupakan rincian dari asumsi kontrol. Jadi, buku besar umum (ledger) yaitu kumpulan perkiraan-perkiraan yang berfungsi sebagai daerah untuk mencatat perubahan harta, utang, modal, pendapatan, dan beban.
Pencatatan ke buku besar umum dilakukan secara bersiklus atau setiap simpulan bulan berdasarkan jurnal khusus atau hasil rekapitulasi jurnal khusus, sedangkan pencatatan buku besar pembantu dilakukan setiap terjadi transaksi berdasarkan buku transaksi.
2. Posting ke Buku Besar Umum atau Buku Besar Utama
Posting yaitu proses memindahkan catatan dari jurnal ke buku besar. Adapun langkah-langkah melaksanakan posting (memindahbukukan) dari jurnal khusus ke buku besar utama yaitu sebagai berikut.
a. Menutup jurnal khusus dengan cara menjumlahkan angka dalam kolom masing-masing perkiraan.
b. Memindahkan ke dalam buku besar dari hasil penjumlahan tersebut sesuai dengan asumsi yang digunakan, baik sebelah debit maupun sebelah kredit.
c. Mengisi kolom ref pada jurnal khusus dengan member tanda cek () atau nomor isyarat perkiraan, dan mengisi kolom ref pada buku besar dengan nomor halaman jurnal.
1) Jurnal Penerimaan Kas diberi isyarat JKM.
2) Jurnal Pengeluaran Kas diberi isyarat JKK.
3) Jurnal Penjualan diberi isyarat JP.
4) Jurnal Pembelian diberi isyarat JB.
5) Jurnal Umum diberi isyarat JU.
d. Tanggal posting yang dipakai yaitu tanggal simpulan bulan yang bersangkutan.
e. Bentuk buku besarnya sama dengan buku besar yang lazim dipergunakan.
Neraca Sisa atau Daftar Sisa (Trial Balance)
Setelah disusun posting atau pemindahbukuan dari jurnal ke buku besar, baik buku besar utama maupun buku besar pembantu, maka langkah berikutnya yaitu menyusun sebuah daftar yang dinamakan Neraca Sisa atau Daftar Sisa. Neraca sisa atau daftar sisa yaitu daftar daerah mencatat saldo-saldo yang terdapat pada setiap asumsi buku besar yang disusun setiap simpulan periode.
Saldo-saldo yang terdapat pada asumsi buku besar, intinya merupakan saldo normal tiap perkiraan, di antaranya sebagai berikut.
1. Untuk asumsi harta, memiliki saldo normal debit.
2. Untuk asumsi utang atau kewajiban, memiliki saldo normal kredit.
3. Untuk asumsi modal, memiliki saldo normal debit.
4. Untuk asumsi pendapatan, memiliki saldo normal kredit.
5. Untuk asumsi beban, memiliki saldo normal kredit.
0 Response to "√ Buku Bantu, Buku Besar, Dan Neraca Sisa Perusahaan Dagang"
Posting Komentar