Kriteria Desain Arsitektur Yang Ideal

Jika kita membahas kriteria desain terutama desain arsitektur dan interior, tentu saja ada aneka macam versinya. Banyak ada ide-ide perihal desain yang ideal, dan berdasarkan setiap desainer tentu saja berbeda-beda.

Kriteria desain ideal mungkin bukanlah hal yang bisa disama ratakan untuk setiap pribadi. Ada kalanya orang-orang mempunyai aksara dan selera yang berbeda. Ada yang seleranya ekstrim, ada pula yang biasa-biasa.


 Jika kita membahas kriteria desain terutama desain arsitektur dan interior Kriteria Desain Arsitektur yang Ideal
Kriteria desain yang ideal


Namun, jikalau kita melihat dari sudut pandang fungsi dan penggunaan bangunan, bisa kita simpulkan bahwa bangunan yang baik yakni bangunan yang bisa berfungsi optimal dan infinit serta tahan lama. Tetapi hal itu saja tidak cukup, alasannya beberapa persoalan ibarat kebersihan juga pantas mendapat perhatian.

Berdasarkan pengalaman langsung di proyek dan sharing sobat sesama arsitek, berikut yakni beberapa hal yang membentuk kriteria desain ideal yang biasanya diperlukan klien masa kini.

1. Fungsi yang Optimal

Ternyata sebagian besar klien menginginkan banguna yang berfungsi optimal. Daripada memikirkan bentuk yang estetis, pemilik maupun pengguna bangunan cenderung menginginkan fungsi bangunan yang optimal sebagai hal yang utama.


 Jika kita membahas kriteria desain terutama desain arsitektur dan interior Kriteria Desain Arsitektur yang Ideal
Fungsi yang optimal, tidak ada ruang yang terbuang


Cukup jarang ada klien yang meminta estetika bangunan sebagai hal yang utama. Mereka cenderung menginginkan semoga apa yang mereka bayarkan sepadan dengan manfaat yang mereka perolah. Akan lebih baik jikalau arsitek bisa mendesain bangunan yang berfungsi dan mempunyai nilai estetika.

2. Praktis dibersihkan

Terutama untuk desain rumah dan bangunan hunian lainnya ibarat Villa dan Hotel. Banyak pemilik dan pengguna bangunan yang menanyakan mengenai kebersihan bangunan dikala dipakai. Mereka tidak mau membayar terlalu banyak hanya untuk membersihkan bangunan dan ruangan di dalamnya.

Bangunan atau interior yang didesain dengan elemen air, taman dan bentuk yang terlalu rumit lebih sulit dibersihkan. Desain yang banyak mempunyai sela-sela ibarat rooster, tabrakan dan pattern lainnya juga lebih sulit dibersihkan.

Namun bukan berarti tidak baik, hanya saja penempatan elemen dengan bentuk yang rumit hendaknya diubahsuaikan semoga praktis dijangkau dikala bersih-bersih.

3. Estetika

Estetika menjadi kriteria penting selanjutnya yang diinginkan klien. Arsitek dibayar untuk menciptakan desain bangunan yang tidak hanya yummy dipakai, teteapi juga yummy dilihat. Terlebih beberapa pemilik dan pengguna bangunan menginginkan desain yang menjadi ciri khas atau jati diri mereka.


 Jika kita membahas kriteria desain terutama desain arsitektur dan interior Kriteria Desain Arsitektur yang Ideal
Penerapan estetika dalam padatangga


Jadi, estetika bukanlah sembarang estetika atau asal terlihat cantik saja, tetapi juga harus bisa mewakili aksara bangunan tersebut sesuai fungsi dan peranannya. Ini juga merupakan hal yang susah-susah gampang, alasannya berkaitan dengan selera.

4. Awet dan Tahan Lama

Bentuk dan penampilan bangunan yang estetis saja ternyata tidak cukup. Estetika yang ditampilkan juga harus bisa bertahan menghadapi waktu. Atau bangunan hanya akan terlihat cantik dikala gres jadi dan pemilik harus membayar lebih mahal untuk merawat tampilannya.

Penggunaan kerikil ekspos beresiko menjadikan lumut dan kerak, penggunaan kayu juga beresiko kedaluwarsa dan dimakan rayap, sementara penggunaan metal beresiko menjadikan karat. Sifat-sifat dasar material ibarat inilah yang perlu diwaspadai sehingga lebih bijak dalam penggunaannya.

5. Maintenance

Selanjutnya yakni maintenance atau perawatan bangunan. Tentunya sehabis sekian usang digunakan, akan ada beberapa elemen yang mulai rusak. Hal yang paling sering terjadi contohnya atap bocor, plafon yang lembap dan menjadikan bercak, tile yang copot, toilet mampet, pipa AC bocor, lampu mati dan masih banyak lagi.


 Jika kita membahas kriteria desain terutama desain arsitektur dan interior Kriteria Desain Arsitektur yang Ideal
Atap bocor yakni persoalan yang sangat sering terjadi

Dengan demikian, arsitek juga harus memikirkan bagaimana cara memperbaiki elemen yang rusak tanpa harus membongkar banyak elemen lainnya. Salah satu cara contohnya di plafon dengan menciptakan mainhole yang bisa dibuka sehingga dikala memperbaiki ducting/pipa AC tidak usah membongkar plafon.

Demikianlah kriteria yang menjadi prioritas bagi klien dikala menyewa jasa arsitek. Semoga bermanfaat, aku sangat bahagia apabila ada yang memberi masukan dan saran mengenai kriteria desain yang ideal.

Sumber http://www.arsitur.com

Berlangganan Informasi Terbaru:

0 Response to "Kriteria Desain Arsitektur Yang Ideal"

Posting Komentar