Cara Menanam Temulawak Dari Tahap Awal Sampai Panen
Jika Anda penggemar jamu tradisional, tentu Anda sudah mengenal perihal temulawak. Salah satu tumbuhan herbal ini telah menyebar mulai dari Indonesia, Malaysia, sampai ke seluruh dunia, tidak mengherankan, alasannya cara menanam temulawak ini memang sangat gampang untuk dilakukan sama halnya dengan cara menanam bawang merah di polybag.
Temulawak merupakan tumbuhan berbatang semu dan berakar rimpang yang berasal dari suku zingiberaceae. Saat ditanam, obat herbal ini bisa mencapai ketinggian sampai 2 meter dengan batang berwarna hijau atau cokelat tua. Sedangkan untuk rimpangnya sanggup berwarna coklat kemerahan atau kuning renta dan hijau gelap.
Tanaman temulawak akan tumbuh dengan optimal bila ditanam di ketinggian 5 – 1000 meter dpl, sedangkan kandungan pati yang paling melimpah didapatkan pada temulawak yang ditanam pada ketinggian 240 meter dpl. Kendati demikian, tumbuhan temulawak yang ditanam pada kawasan dataran tinggi sanggup menghasilkan akar rimpang yang mengandung minyak atsiri.
Daunnya berbentuk bulat memanjang dengan bunga yang berwarna kuning renta yang keberadaannya menggerombl. Jika diolah, temulawak mempunyai rasa yang khas dan pahit disertai aroma yang menyengat.
Tanaman ini biasa dipakai untuk obat penambah nafsu makan, menjaga kesehatan organ hati, membantu menurunkan lemak darah, dan banyak lagi lainnya. Karena keuntungannya yang banyak tersebut sebanyak manfaat abamektin sebagai pestisida pada tanaman, maka tidak heran bila masyarakat Indonesia bahagia menanam flora ini. Bagaimana teknik atau cara menanam temulawak yang baik dan benar? Ikuti langkah-langkahnya berikut ini.
Cara Menanam Temulawak
Pada kesempatan ini kita akan sama-sama mencar ilmu cara menanam temulawak khususnya di dalam polybag atau kantung tanam. Menanam dalam polybag sanggup menjadi solusi yang sempurna bagi Anda yang sudah tidak mempunyai lahan atau tanah untuk ditanami. Inilah tahapan yang bisa Anda kerjakan.
1. Mulai dengan Proses Pembibitan
Bibit temulawak bisa Anda dapatkan dari rimpak induk yang besar dan telah berusia 10 – 12 bulan. Iris-iris rimpang tersebut menjadi 3 sampai 4 bagian, yang masing-masingnya mempunyai 2 / 3 mata tunas. Selepas itu, jemur terlebih dahulu temulawak selama 3 jam per hari, masa penjemuran ini sanggup berlangsung selama 5 hari.
2. Siapkan Media Tanamnya
Media tanam yang akan kita gunakan ialah adonan pupuk kompos atau pupuk sangkar yang bisa kita produksi sendiri dengan bahan-bahan yang ada di sekitar kita menyerupai cara buat pupuk kompos dari kotoran ayam atau cara menciptakan pupuk kompos dari sampah organik. Selanjutnya pupuk kompos tersebut dicampur dengan memakai tanah gembur dengan komposisi 1:1.
Jenis tanah yang diperlukan oleh temulawak tidaklah menyerupai jenis tanah untuk menanam kelapa sawit, cukup tanah yang sudah diolah dengan digemburkan atau dicangkuli terlebih dahulu. Jika tanah dan kompos sudah tersedia, maka campurkan keduanya sampai rata, kemudian diamkan selama semalaman semoga nutrisi dalam kompos terserap oleh tanah.
Masukkan media tanam tersebut ke dalam polybag yang sudah Anda persiapkan, jangan lupa untuk memberi lubang pada polybag semoga nantinya air yang berlebih bisa keluar melalui lubang-lubang tersebut.
3. Proses Penanaman dalam Polybag
Ambil rimpang yang sudah dijemur, usahakan ketika Anda memotongnya, rimpang tersebut berukuran 10 cm. Tancapkan rimpang tersebut ke dalam media tanam dengan mata tunas menghadap ke atas. Tutup kembali dengan tanah dan beri sedikit air untuk menjaga kelembapan tanaman.
4. Penyiraman Ideal untuk Temulawak
Saat awal penanaman temulawak, Anda harus menyiraminya secara rajin dan dikerjakan minimal 2 kali sehari yaitu pada ketika pagi dan sore hari. Setelah tumbuhan tumbuh lebih besar, intensitas penyiraman bisa dikurangi mejadi satu kali dalam sehari.
5. Pemupukan pada Temulawak
Pemupukan untuk temulawak bertujuan semoga tumbuhan menjadi lebih subur, mempunyai akar rimpang yang sehat serta besar-besar. Lakukan pemupukan 1 ahad sekali cukup memakai pupuk kompos, pupuk kandang, atau pupuk organik cair. Cara pembuatannya silahkan baca di cara menciptakan pupuk cair dari air kelapa.
Proses proteksi pupuk yang benar ialah dengan menggali media tanam kemudian taburkan pupuk sangkar atau kompos yang sudah Anda sediakan, kemudian siram dengan air. Sementara bila Anda memakai pupuk cair, maka pupuk cukup dikocorkan di bersahabat rimpang.
Hindari memberi pupuk cair ketika hujan semoga pupuk tidak hilang terbawa air hujan.
6. Proses Pemeliharaan Temulawak
Pemeliharaan temulawak dilakukan semoga temulawak di kebun Anda menjadi sehat dan jauh dari serangan hama serta penyakit. Adapun langkah-langakh pemeliharaan tumbuhan temulawak ialah sebagai berikut:
- Penyulaman atau penggantian tumbuhan yang mati atau mengalami gagal tumbuh
- Penyiangan untuk memusnahkan gulma-gulma yang mengganggu
- Pembubunan atau penutuan kembali akar rimpang yang tanahnya terbawa oleh air. Proses ini sanggup dilakukan bersamaan dengan penyiangan.
- Pengairan yang dilakukan secara rutin setiap harinya
- Pemupukan susulan demi menjaga ketersediaan unsur hara dalam tanah
- Penyemprotan pestisida untuk mencegah atau mennanggulangi hama serta penyakit yang muncul
7. Penanggulangan Hama dan Penyakit
Jika hama terlanjur menyerang tumbuhan temulawak milik kita, maka Anda harus segera mengambil tindakan dengan memberantas hama serta penyaki tersebut. Dapat memakai pestisida kimia yang dijual di toko-toko pertanian, pestisida alami menyerupai yang bisa dibentuk pada cara menciptakan pestisida alami dari bawang putih, atau bisa juga dengan cara mengatasi hama tanpa pestisida.
Beberapa hama dan penyakit yang biasa mengganggu temulawak adalah:
- Ulat jengkal
- Lalat rimpang
- Ulat tanah
- Jamur Fusarium
- Penyakit layu
8. Proses Pemanenan Temulawak
Lazimnya, temulawak bisa dipanen ketika berumur 8 sampai 10 bulan, tetapi alasannya kita menanam dalam polybag, maka proses pemanenan bisa dilakukan kapan saja ketika diperlukan tanpa menunggu demam isu panen serentak tiba.
Bongkar tanah, kemudian ambil rimpang temulawak yang sudah siap dipanen, potong batangnya dan bersihkan rimpang dari kotoran serta tanah. Simpan temulawak pada tempat yang kering.
Itulah sedikit perihal cara menanam temulawak. Sangat gampang sekali dan bisa pribadi dipraktekkan. Mengingat banyaknya manfaat dari tumbuhan herbal ini tentu tidak ada salahnya bila kita mulai menanam temulawak, selamat mencoba, salam budidaya.
Sumber https://ilmubudidaya.com
0 Response to "Cara Menanam Temulawak Dari Tahap Awal Sampai Panen"
Posting Komentar