Sejarah Kota Surabaya (24): Sejarah Gempa Bumi Di Madura; Gempa Besar Di Pulau Sapudi, Sumenep Pernah Terjadi 1891
*Semua artikel Sejarah Kota Surabaya dalam blog ini Klik Disini
Peristiwa gempa bumi kembali terjadi sehabis beberapa waktu yang kemudian terjadi di Donggala, Sigi dan Palu. Hari ini gempa bumi terjadi di Kabupaten Sumenep, Madura. Goncangan gempa terberat terjadi di pulau Sapudi, Kecamatan Sumenep. Kekuatan gempa yang terjadi 6.3 SR dan telah mengakibatkan korban jiwa juga mengalami kerusakan rumah sebanyak 246 unit. Kejadian gempa bumi Sapudi tercatat pernah terjadi pada tahun 1891.
Peristiwa gempa bumi kembali terjadi sehabis beberapa waktu yang kemudian terjadi di Donggala, Sigi dan Palu. Hari ini gempa bumi terjadi di Kabupaten Sumenep, Madura. Goncangan gempa terberat terjadi di pulau Sapudi, Kecamatan Sumenep. Kekuatan gempa yang terjadi 6.3 SR dan telah mengakibatkan korban jiwa juga mengalami kerusakan rumah sebanyak 246 unit. Kejadian gempa bumi Sapudi tercatat pernah terjadi pada tahun 1891.
Sejauh ini catatan gempa di Madura sulit ditemukan. Catatan gempa penting untuk melihat riwayat kegempaan di wilayah tersebut. Catatan gempa, vulkanik atau tektonik, di suatu wilayah juga penting untuk materi dalam memprediksi kemungkinan terjadi (berulang) di masa yang akan datang. Informasi dari catatan gempa sanggup berkhasiat untuk tetap menjaga kewaspadaan masyarakat. Untuk itu, mari kita telusuri riwayat gempa di wilayah Madura.
Sejatinya catatan gempa sudah ada semenjak kala kolonial Belanda. Pencatatan gempa terutama oleh para pejabat selalu diumumkan ke surat kabar semoga diketahui publik. Satu catatan gempa yang terdokumentasi dilakukan oleh F. Versteeg dengan judul Vervolg op de Aanteekeningen Omtrent Aardbevingen en Berguitbarstingen in den indischen Archipel. Yang dimuat dalam Natuurkundig tijdschrift voor Nederlandsch-Indie, 1867. Dalam artikel ini dicatat semua kejadian gempa di Hindia Belanda sepanjang tahun 1863. Sebuah daftar panjang yang dimulai dari kejadian gempa tanggal 1 Januari 1863 di Ambon sampai kejadian gempa pada tanggal 28 Desember di Boeroe. Di dalam daftar ini juga termasuk kejadian gempa di Madoera tang terjadi tanggal 19 Mei pukul tujuh di Pamakasan dan Soemanap dari arah timur ke barat. Goncangan gempa ini disebabkan vulkanik. Kepedulian pencatatan kejadian kegempaan ketika itu mengindikasikan bahwa memahami sikap gempa di Hindia sudah dianggap penting
Kejadian gempa di Madura (Pemekasan dan Sumenep) tahun 1863 merupakan catatan tertua wacana kegempaan di Madura. Setelah itu, gres ditemukan catatan gempa di Madura pada tahun 1881 (Java-bode : nieuws, handels- en advertentieblad voor Nederlandsch-Indie, 12-11-1881). Disebutkan pada simpulan tanggal 27 jelang tanggal 28 Oktober seperempat kurang pukul 12, gempa bumi yang agak ganas terjadi di Pamekasan dan Bangkalan (Madura). Kejadian gempa berikutnya terjadi tahun 1883 (Soerabaijasch handelsblad, 13-06-1883). Disebutkan di Pamakasan, pada tanggal 4 bulan ini antara pukul 7.30 sampai 8.00 beberapa gempa ringan dirasakan, bergerak secara horizontal dari Barat ke Timur. Lalu kemudian gempa tahun 1891.
Gempa yang terjadi tahun 1891 di Sumenep, tepatnya di pulau Sapudi terbilang gempa yang besar (disebut gempa yang menakutkan). Gempa yang terjadi di pulau Sapudi pada tahun 1891 boleh jadi kira-kira setara dengan yang terjadi pada hari ini (11 Oktober 2018).
Pada tahun 1896 dilaporkan kembali kejadian gempa di Madoera (De locomotief : Samarangsch handels- en advertentie-blad, 24-01-1896). Disebutkan sebuah pesan yang diterima dari Residen Madura berdasarkan berdasarkan laporan dari asisten-residen Soemenep pada tanggal 29 Decemher (1895) sore hari di pulau Raas terjadi sebuah gempa bumi yang disertai juga angin puyuh sehingga di desa Katopak (Raas) 20 rumah dan 40 sangkar kuda roboh. Pulau Raas tidak jauh dari pulau Sapudi.
Soerabaijasch handelsblad, 07-11-1904: ‘Dari Soemenep bahwa terjadi gempa yang menciptakan penduduk banyak terbangun pada Jumat malam, di Soerabaja juga terasa gempa yang terjadi disana’.
Kejadian gempa kembali terjadi di Madura pada tahun 1936 (Algemeen Handelsblad, 01-03-1936). Disebutkan di Pamekasan pada tengah malam tanggal 29 Februari pukul 11.50 terjadi gempa ringan dari arah Utara-Selatan; durasi schok selama tiga menit (detik?).
*Dikompilasi oleh Akhir Matua Harahap berdasarkan sumber-sumber tempo doeloe. Sumber utama yang dipakai lebih pada ‘sumber primer’ menyerupai surat kabar sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya dipakai sebagai pendukung (pembanding), lantaran saya anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam setiap penulisan artikel tidak semua sumber disebutkan lagi lantaran sudah disebut di artikel saya yang lain. Hanya sumber-sumber gres yang disebutkan atau sumber ang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja.
\
Sumber http://poestahadepok.blogspot.com
Daftar Panjang Gempa Bumi di Madura dan Surabaya | ||
Kejadian | Deskripsi | Sumber |
19-05-1863 | Gempa bumi di Pamakasan dan Sumanap | Vervolg op de Aanteekeningen Omtrent Aardbevingen en Berguitbarstingen in den indischen Archipel. Door F. Versteeg in Natuurkundig tijdschrift voor Nederlandsch-Indie, 1867. |
27-10-1881 | Pada simpulan tanggal 27 jelang tanggal 28 Oktober seperempat kurang pukul 12, gempa bumi yang agak ganas terjadi di Pamekasan dan Bangkalan (Madura). | Java-bode : nieuws, handels- en advertentieblad voor Nederlandsch-Indie, 12-11-1881 |
04-06-1883 | Di Pamakasan, pada tanggal 4 bulan ini antara pukul 7.30 sampai 8.00 beberapa gempa ringan dirasakan, bergerak secara horizontal dari Barat ke Timur. | Soerabaijasch handelsblad, 13-06-1883 |
??-06-1890 | Menurut pesan Resident Surabaya, pada malam hari 3 dari 4 di distrik Kedokan dan Pridjek di divisi Sidajoe, gempa yang ganas dirasakan dari arah Selatan ke Utara, yang berlangsung selama sekitar empat detik | Soerabaijasch handelsblad, 25-06-1890 |
26-02-1891 | Di pulau Sapoedi, Residentie Madoera, pada tanggal 26 Februari 1891, sebuah gempa bumi yang angker diamati dari arah Barat ke Timur | De locomotief: Samarangsch handels- en advertentie-blad, 17-03-1891 |
29-12-1895 | Satu pesan yang diterima dari Residen Madura berdasarkan berdasarkan laporan dari asisten-residen Soemenep pada tanggal 29 Decemher (1895) sore hari di pulau Raas terjadi sebuah gempa bumi yang disertai juga angin puyuh sehingga di desa Katopak (Raas) 20 rumah dan 40 sangkar kuda roboh. | De locomotief : Samarangsch handels- en advertentie-blad, 24-01-1896 |
08-05-1900 | Soerabaja, 8 Mei. Pagi ini pukul setengah delapan ada gempa besar di sini dari arah Timur - Barat | Bataviaasch nieuwsblad, 08-05-1900 |
04-11-1904 | Dari Soemenep bahwa terjadi gempa yang menciptakan penduduk banyak terbangun pada Jumat malam, di Soerabaja juga terasa gempa yang terjadi disana | Soerabaijasch handelsblad, 07-11-1904 |
18-09-1918 | Bangunan kerikil di Kepandjen rusak berat akhir gempa. Surabaya, 18 September 1918 | Het nieuws van den dag voor Nederlandsch-Indie, 19-09-1918 |
??-04-1935 | Telah terjadi gempa alam di Madoera dari arah Utara-Selatan. Menurut Aneta, gempa bumi skala kecil dirasakan di seluruh Madura | Het nieuws van den dag voor Nederlandsch-Indie, 23-04-1935 |
29-02-1936 | Di Pamekasan pada tengah malam tanggal 29 Februari pukul 11.50 terjadi gempa ringan dari arah Utara-Selatan; durasi schok selama tiga menit (detik?) | Algemeen Handelsblad, 01-03-1936 |
\
0 Response to "Sejarah Kota Surabaya (24): Sejarah Gempa Bumi Di Madura; Gempa Besar Di Pulau Sapudi, Sumenep Pernah Terjadi 1891"
Posting Komentar