Kebudayaan Suku Bangsa Bali
Suku Bali Di pulau Bali, terdapat suatu suku bangsa yang sudah sangat populer alasannya yaitu keunikan budayanya yaitu Suku Bali. Suku Bali dominan mendiami pulau Bali, walaupun begitu Suku Bali juga banyak terdapat di daerah-daerah lain di Nusantara menyerupai Nusa Tenggara Barat, Lampung, dan Sulawesi Tengah. Nah, pada kesempatan kali ini akan mencoba menghadirkan klarifikasi mengenai Kebudayaan Suku Bangsa Bali yang mencakup sistem kepercayaan, kekerabatan, politik, ekonomi, dan kesenian. Semoga bermanfaat. Check this out!!!
A. Sistem Kepercayaan/Religi
Masyarakat Bali sebagian besar menganut agama Hindu-Bali. Mereka percaya adanya satu Tuhan dengan konsep Trimurti yang terdiri atas tiga wujud, yaitu:
- Brahmana : menciptakan;
- Wisnu : yang memelihara;
- Siwa : yang merusak.
Selain itu hal-hal yang mereka anggap penting yaitu sebagai berikut.
- Atman : roh yang abadi.
- Karmapala : buah dari setiap perbuatan.
- Purnabawa : kelahiran kembali jiwa.
Tempat ibadah agama Hindu disebut pura. Pura mempunyai sifat berbeda, sebagai berikut:
- Pura Besakih: sifatnya umum untuk semua golongan.
- Pura Desa (kayangan tiga): khusus untuk kelompok sosial setempat.
- Sanggah: khusus untuk leluhur.
Di Bali terdapat beribu-ribu pura dan sanggah. Masing-masing pura dan sanggah mempunyai tanggal perayaan yang berbeda-beda, yaitu sebagai berikut.
1. Tanggalan Hindu–Bali
Tanggalan Hindu–Bali terdiri atas 12 bulan yang lamanya 355 hari. Sistem perhitungan dengan sistem Hindu disebut Syuklapaksa. Tahun gres Saka (Nyepi) jatuh pada tanggal satu bulan kesepuluh.
2. Tanggalan Jawa–Bali
Tanggalan Jawa–Bali terdiri atas 30 wuku. Tiap wuku terdiri atas tujuh hari. Perayaan yang didasarkan atas perhitungan penanggalan Jawa-Bali contohnya hari raya Galungan dan Kuningan. Selain itu juga dipakai untuk upacara-upacara sebagai berikut.
- Manusia yadnya: upacara siklus hidup masa bawah umur hingga dewasa.
- Dewa yadnya: upacara pada kuil-kuil umum dan keluarga.
- Resi yadnya: upacara pentahbisan pendeta (mediksa).
- Buta yadnya: upacara untuk kala dan buta yaitu roh-roh penunggu.
B. Sistem Kekerabatan
Dulu perkawinan di Bali ditentukan oleh kasta. Wanita dari kasta tinggi dilarang kawin dengan pria kasta rendah, tetapi kini hal itu tidak berlaku lagi. Perkawinan yang dianggap pantang yaitu perkawinan saudara wanita suami dengan saudara pria istri (mak dengan ngad). Hal itu akan mengakibatkan peristiwa (panes).
Cara memperoleh istri menurut moral ada dua, yaitu:
- memadik, ngindih: dengan cara meminang keluarga gadis;
- mrangkat, ngrorod: dengan cara melarikan seorang gadis.
C. Sistem Politik
Desa-desa di Bali dibentuk menurut kesatuan tempat. Desa-desa di tempat pegunungan mempunyai teladan perkampungan memusat (banjar) yang dikepalai oleh khan boncor (khong). Selain itu di Bali juga dikenal kuil desa yang disebut kayangan tiga. Kesatuan organisasi lain yaitu subak dan seka.
Subak merupakan organisasi irigasi yang mempunyai kepala sendiri. Seka merupakan suatu organisasi yang bergerak dalam lapangan kehidupan khusus. Seka berfungsi menyelenggarakan upacara-upacara desa seperti: seka baris, seka truna, dan seka gong.
D. Sistem Ekonomi
Sebagian besar masyarakat Bali mempunyai mata pencaharian sebagai petani. Selain padi, pertanian yang lain yaitu palawija, kopi, dan kelapa. Peternakan di Bali juga maju, yaitu ternak babi dan sapi. Selain itu juga dikembangkan peternakan kambing, kerbau, dan kuda.
- Perikanan: dikembangkan perikanan darat dan laut, perikanan bahari terdapat di pinggir pantai. Para nelayan memakai jangkung (perahu penangkap ikan) untuk mencari ikan tongkol, udang, dan cumi-cumi.
- Di Bali juga banyak terdapat industri kerajinan, kerajinan yang dibentuk meliputi: benda-benda anyaman, kain tenun, pabrik rokok, dan tekstil. Selain itu juga banyak perusahaan yang menjual jasa, menyerupai distributor perjalanan, hotel, rumah makan, taksi, dan toko kesenian. Tempat perjuangan terbesar terdapat di Gianyar, Denpasar, dan Tabanan.
E. Sistem Kesenian
Salah satu keunikan kebudayaan suku Bali terletak pada segi keseniannya. Suku Bali populer mempunyai seniman-seniman jago yang telah menghasilkan karya-karya yang luar biasa, diantaranya yaitu seni bangunan, seni tari, dan seni musik.
- Seni BangunanSeni bangunan nampak pada bangunan candi yang banyak terdapat di Bali, menyerupai Gapura Candi Bentar. Seni Bangunan juga tampak pada rumah moral Bali. Dalam pembangunan rumah moral Bali harus sesuai dengan hukum Asta Kosala Kosali pedoman terdapat pada kitab suci Weda yang mengatur soal tata letak sebuah bangunan yang hampir menyerupai dengan ilmu Feng Shui dalam pedoman Budaya China. Rumah moral Bali harus memenuhi aspek pawongan (manusia / penghuni rumah), pelemahan (lokasi / lingkungan) dan yang terahir parahyangan.
- Seni TariTari tradisional Bali antara lain tari sanghyang, tari barong, tari kecak, dan tari gambuh. Tari modern antara lain tari tenun, tari nelayan, tari legong, dan tari janger.
- Seni MusikDari seni musik, Bali juga mempunyai alat musik tradisional yang khas dari tempat ini, alat musik ini merupakan alat musik peninggalan turun menurun leluhur mereka, menyerupai gambelan Bali dan Rindik.
Semoga artikel Antropologi di atas perihal Kebudayaan Suku Bangsa Bali sanggup bermanfaat dan menambah wawasan teman sekalian. Apabila ada suatu kesalahan baik berupa penulisan maupun isi, mohon kiranya kritik dan saran yang membangun untuk kemajuan bersama. Jangan lupa like dan share juga ya. Terima kasih... ^^Maju Terus Pendidikan Indonesaia^^
0 Response to "Kebudayaan Suku Bangsa Bali"
Posting Komentar