Cerita Rakyat : Malin Kundang Si Anak Durhaka

Cerita Rakyat Malin Kundang, siapa masyarakat Indonesia yang belum mendengar kisah rakyat yang melegenda itu?? Pasti sudah sangat erat akan kisah itu. Yup Cerita Rakyat Malin Kundang sangat lah terkenal di masyarakat Indonesia. Cerita rakyat yang mengajarkan kita supaya tidak durhaka pada orang bau tanah itu bahkan pernah difilemkan di layar kaca.

Cerita Rakyat Malin Kundang diangkat dari latar belakang sebuah desa nelayan di Sumatra Barat tepatnya di Pantai Air Manis, Padang Selatan. Jika sobat mengunjungi daerah tersebut, pastilah menjumpai sebuah watu yang mirip orang sujud. Nah watu itu yang diyakini sebagai perwujudan Malin Kundang.

Nah, pada kesempatan kali ini, mencoba menampilkan Cerita Rakyat Malin Kundang tersebut ke hadapan sobat semua. Semoga bermanfaat. Check this out!!!

 siapa masyarakat Indonesia yang belum mendengar kisah rakyat yang melegenda itu Cerita Rakyat : Malin Kundang Si Anak Durhaka

Malin Kundang


Dahulu kala, tersebutlah sebuah keluarga miskin yang terdiri dari seorang ibu dan anaknya yang berjulukan Malin Kundang. Karena ayahnya telah meninggalkannya, sang ibu pun harus bekerja keras sendiri untuk dapat menghidupi keluarganya.

Malin ialah anak yang pintar tapi sedikit nakal. Ketika ia beranjak dewasa, Malin merasa kasihan pada ibunya yang sedari dulu bekerja keras menghidupinya. Kemudian Malin meminta izin untuk merantau mencari pekerjaan di kota besar.

“Bu, saya ingin pergi ke kota. Saya ingin kerja untuk dapat bantu ibu di sini.” pinta Malin.
“Jangan tinggalkan ibu sendiri, nak. Ibu hanya punya kau di sini.” kata sang ibu menolak.
“Izinkan saya pergi, bu. Saya kasihan melihat ibu terus bekerja hingga sekarang.” kata Malin.
“Baiklah nak, tapi ingat jangan lupakan ibu dan desa ini dikala kau sukses di sana” Ujar sang ibu berlinang ari mata.

Keesokan harinya Malin pergi ke kota besar dengan memakai sebuah kapal. Setelah beberapa tahun bekerja keras, ia berhasil di kota rantauannya. Malin kini menjadi orang kaya yang bahkan memiliki banyak kapal dagang. Dan Malin pun sudah menikah dengan perempuan bagus di sana. Berita perihal Malin yang menjadi orang kaya hingga lah ke ibunya. Sang ibu sangat bahagia mendengarnya. Dia selalu menunggu di pantai setiap hari, berharap anak si mata wayangnya kembali dan mengangkat drajat ibunya. Tetapi Malin tak pernah datang.

Suatu hari istiri Malin bertanya mengenai ibu Malin dan ingin bertemu dengan nya. Malin pun tidak dapat menolak harapan istri yang sangat dicintainya itu. Malin menyiapkan perjalanannya tersebut menuju desanya memakai sebuah kapal pribadinya yang besar nan cantik. Akhirnya Malin pun tiba ke desanya beserta istri dan anak buahnya.

Mendengar kedatangan Malin, sang ibu merasa sangat gembira. Dia bahkan berlari menuju pantai untuk segera melihat anak yang disayanginya pulang.

“Apa itu kau Malin, anak ku? Ini ibu mu, kau ingat” Tanya sang Ibu.
"Malin Kundang, anakku, mengapa kau pergi begitu usang tanpa mengirim kabar?" Katanya sambil memeluk Malin Kundang.

Sang istri yang terkejut melihat kenyataan bahwa perempuan tua, bau, dekil yang memeluk suaminya, berkata:
"Jadi perempuan tua, bau, dekil ini ialah ibu kamu, Malin"

Karena rasa malu, Malin Kundang pun segera melepaskan pelukan ibunya dan mendorongnya hingga jatuh.
“Saya tidak kenal kau perempuan bau tanah miskin” kata Malin.
"Dasar perempuan bau tanah tak tahu diri, Sembarang saja mengaku sebagai ibuku." Lanjut Malin membentak.

Mendengar perkataan anak kandungnya mirip itu, sang ibu merasa duka dan marah. Ia tidak menduga, anak yang sangat disayanginya berkembang menjadi anak durhaka.
"Oh Tuhan ku yang kuasa, jikalau ia ialah benar anak ku, Saya mohon berikan azab padanya dan rubah lah ia jadi batu." doa sang ibu murka.

Tidak usang kemudian angin dan petir bergemuruh menghantam dan menghancurkan kapal Malin Kundang. Setelah itu, Tubuh Malin Kundang kaku dan kemudian menjadi watu yang menyatu dengan karang.

Amanat: Jadilah orang yang berbakti pada orang tua. Dan janganlah sekali-kali durhaka padanya.


Semoga Cerita Rakyat Malin Kundang di atas dapat bermanfaat dan menghibur sobat sekalian. Apabila ada suatu kesalahan baik berupa penulisan, maupun isi dari kisah rakyat di atas, mohon kiranya kritik dan saran yang membangun untuk kemajuan bersama. Jangan lupa like dan share juga ya sobat. Terima kasih... 

Bagi teman-teman yang memiliki suatu goresan pena unik perihal apa saja, ataupun puisi, cerpen, cergam, pantun, bahkan profil sekolah dan guru; dan ingin dibagikan ke teman-teman lainnya melalui mading zona siswa, silahkan saja kirim karya kalian di Mading . Karya kalian nantinya akan ditampilkan di mading kami dan akan dibaca oleh ribuan pengunjung lainnya setiap hari. Ayoo kirim karya kalian di mading zona siswa. Terima kasih sudah berkunjung. ^^Maju Terus Pendidikan Indonesia^^

Lihat juga banyak sekali Cerita Rakyat Indonesia lainnya, di sini.

Sumber http://www.zonasiswa.com

Berlangganan Informasi Terbaru:

0 Response to "Cerita Rakyat : Malin Kundang Si Anak Durhaka"

Posting Komentar