Puisi: Memilikimu Dalam Hati Oleh Andriyanto

MEMILIKIMU DALAM HATI
Oleh Andriyanto

Memilikimu Dalam Hati

Dirimu lah yang menciptakan ku jatuh cinta
Bukan alasannya yaitu paras indah wajahmu
Bukan juga alasannya yaitu harta, tahta, atau kelas keluargamu
Hanya dirimu, ya hanya dirimu lah alasannya

Tak tahu kenapa?
Pertama kali bertemu, pertama kali menatap matamu,
Terasa getaran halus di dada.
Bukan alasannya yaitu lentik mata mu, bukan alasannya yaitu itu.

Entah mulai darimana?
Pertama kudengar suaramu
Terasa alunan nada hangat yang memeluk raga
Bukan alasannya yaitu merdu bunyi mu, bukan alasannya yaitu itu.

Jika kau tanya mengapa,
Jawabnya mungkin tidak ada.
Jika kau tanya darimana,
Aku pun bertanya hal yang sama.

Janganlah bertanya-tanya
Tentang mengapa dan darimana asal rasa itu
Cobalah mendekat dan rasakan
Tulus dan ikhlasnya cinta ku pada mu.

Bagiku, tak apalah apa yang kau rasakan.
Bagiku, tak duduk kasus apa yang akan kau putuskan.
Karena ungkapan rasa ini bukan untuk mencari jawaban.
Bukan juga untuk mencari kejelasan.

Bagiku, tulus dan ikhlasnya rasa yang ku miliki
Bukan untuk menguasai atau mempunyai mu
Bagiku, mengungkapkan rasa ini kepada mu
Adalah pencapaian tertinggi yang pernah kuimpikan.

Karena bagiku, memilikimu dalam hati
Jauh lebih suci
Lebih kekal dan abadi
Dan tak mengenal perih dan sakit hati

*Puisi ini untuk kamu, Dinda..

Profil Penulis:
Nama: Andriyanto
Hobi: Buat Puisi

Bagi teman-teman yang mempunyai suatu goresan pena unik wacana apa saja, ataupun puisi, cerpen, cergam, pantun, bahkan profil sekolah dan guru; dan ingin dibagikan ke teman-teman lainnya melalui mading zona siswa, silahkan saja kirim karya kalian di Mading . Karya kalian nantinya akan ditampilkan di mading kami dan akan dibaca oleh ribuan pengunjung lainnya setiap hari. Ayoo kirim karya kalian di mading zona siswa. Terima kasih sudah berkunjung. ^^Maju Terus Pendidikan Indonesia^^

Sumber http://www.zonasiswa.com

Berlangganan Informasi Terbaru:

0 Response to "Puisi: Memilikimu Dalam Hati Oleh Andriyanto"

Posting Komentar