Klasifikasi Sistem Tenaga Listrik
Jumpa lagi sahabat BlogTeknisi, hari ini aku mau menyebarkan perihal LISTRIK, tentunya bagi sahabat yang bergelut dengan dunia kelistrikan niscaya sudah sangat familiar dengan hal ini "Klasifikasi Sistem Tenaga Listrik". Untuk kembali mengingatkan kita semua om BT kembali menuangkannya dalam bentuk postingan berikut.
Tegangan pada generator besar biasanya berkisar di antara 13,8 kV dan 24 kV. Tetapi generator besar yang modern dibentuk dengan tegangan bervariasi antara 18 kV dan 24 kV. Tegangan generator dinaikkan ke tingkat yang digunakan untuk transmisi, yaitu 115 kV dan 765 kV. Tegangan tinggi standar (high voltage, HV standard) di luar negeri yaitu 70 kV, 150 kV, dan 220 kV. Tegangan tinggi-ekstra standar (extra high voltage, HV standard) yaitu 500 kV dan 700 kV.
Saluran Transmisi Listrik (Sumber : Wikipedia) |
Keuntungan transmisi (transmission capability) dengan tegangan lebih tinggi akan menjadi terang jikalau kita melihat pada kemampuan transmisi (transmission capability) suatu terusan transmisi. Kemampuan ini biasanya dinyatakan dalam Mega-Volt-Ampere (MVA).
Tetapi kemampuan transmisi dari suatu terusan dengan tegangan tertentu tidak sanggup diterapkan dengan pasti, alasannya yaitu kemampuan ini masih tergantung lagi pada batasan-batasan termal dari penghantar, jatuh tegangan (drop voltage) yang diperbolehkan, keandalan, dan persyaratan kestabilan sistem.
Tetapi kemampuan transmisi dari suatu terusan dengan tegangan tertentu tidak sanggup diterapkan dengan pasti, alasannya yaitu kemampuan ini masih tergantung lagi pada batasan-batasan termal dari penghantar, jatuh tegangan (drop voltage) yang diperbolehkan, keandalan, dan persyaratan kestabilan sistem.
Penurunan tegangan dari tingkat transmisi pertama-tama terjadi pada gardu induk bertenaga besar, di mana tegangan diturunkan ke tempat antara 70 kV dan 150 kV, sesuai dengan tegangan terusan transmisinya. Beberapa pelanggan yang menggunakan tenaga untuk keperluan industri sudah sanggup dicatu dengan tegangan ini.
Penurunan tegangan berikutnya terjadi pada gardu distribusi primer, di mana tegangan diturunkan lagi menjadi 1 hingga 30 kV. Tegangan yang lazim digunakan pada gardu-distribusi yaitu 20.000 V antar-fasa atau 11.500 V antara fasa ke tanah. Tegangan ini biasanya dinyatakan sebagai 20.000 V/11.500 V.
Sebagian besar beban untuk industri dicatu dengan sistem distribusi primer, yang mencatu transformator distribusi. Transformator-transformator ini menyediakan tegangan sekunder pada jaringan tegangan rendah tiga-fasa empat-kawat untuk pemakaian di rumah-rumah tempat tinggal.
Standar tegangan rendah yang digunakan yaitu 380 V antara antar fasa dan 220V di antara masing- masing fasa dengan tanah, yang dinyatakan dengan 220/380 V. [BlogTeknisi.Com]
Sumber http://www.blogteknisi.com
Penurunan tegangan berikutnya terjadi pada gardu distribusi primer, di mana tegangan diturunkan lagi menjadi 1 hingga 30 kV. Tegangan yang lazim digunakan pada gardu-distribusi yaitu 20.000 V antar-fasa atau 11.500 V antara fasa ke tanah. Tegangan ini biasanya dinyatakan sebagai 20.000 V/11.500 V.
Sebagian besar beban untuk industri dicatu dengan sistem distribusi primer, yang mencatu transformator distribusi. Transformator-transformator ini menyediakan tegangan sekunder pada jaringan tegangan rendah tiga-fasa empat-kawat untuk pemakaian di rumah-rumah tempat tinggal.
Standar tegangan rendah yang digunakan yaitu 380 V antara antar fasa dan 220V di antara masing- masing fasa dengan tanah, yang dinyatakan dengan 220/380 V. [BlogTeknisi.Com]
0 Response to "Klasifikasi Sistem Tenaga Listrik"
Posting Komentar