Sistematika Anggaran Negara

Hallo temen-temen???
Pertama-tama gue ucapin trimakasih buat para pengunjung blog gue :). Slamat tiba di blog paling bermanfaat sedunia.
Dan gue doaian agar orang-orang yang ngunjungin blog gue pada masuk nirwana semua, trs selama hidupnya selalu di beri kemudahan, trs all the best deh buat kalian :D
Udah kaya ulang tahun aja ya ???.... Sorry ya klo penulis suka bercanda :)
Kembali lagi bersama gue muhamad pajar sidik, gue yaitu seorang penulis blogger yang ganteng dan baik hati :D cieeee.....
Di hari yang indah ini alhamdulillah gue bisa nulis artikel kembali, yang mudah-mudahan artikel ini bisa bermanfaat buat kalian semua.
Kali ini gue bakalan nulis artikel perihal Sistematika Anggaran Negara, Tanpa panjang lebar lagi yo check it out.

Secara garis besar, anggaran negara terdiri dari Anggaran Pendapatan Negara dan Anggaran Belanja Negara, sehingga secara lengkap disebut Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Dalam rangka pelaksanaan acara di bidang pemerintahan umum perlu disusun suatu anggaran rutin yang terdiri dari :
  1. Anggaran Penerimaan Rutin (Dalam Negeri)
  2. Anggaran Belanja Rutin

Selain itu, untuk melakukan kiprah pembangunan (non rutin) perlu disusun anggaran pembangunan yang terdiri dari :
  1. Anggaran Penerimaan Pembangunan
  2. Anggaran Belanja Pembangunan

Sehingga apabila disusun dalam suatu bentuk struktur, maka akan nampak sebagai berikut :

Komponen APBN

Komponen-komponen APBN terdiri atas :
  1. Anggaran Pendapatan Negara, dibagi sebagai berikut :
    • Penerimaan Dalam Negeri
      • Penerimaan Pajak
      • Penerimaan Non-Pajak
    • Penerimaan Pembangunan
      • Bantuan Program
      • Bantuan Proyek
  2. Anggaran Belanja Negara, dibagi sebagai berikut :
    • Anggaran Belanja Rutin
      • Belanja Pegawai
      • Belanja Barang
      • Subsidi Baerah Otonom
      • Cicilan & Bunga
      • Dan lain-lain
    • Anggaran Belanja Pembangunan
      • Pembiayaan dalam Rupiah
      • Bantuan Proyek
Apabila digamabarkan dalam bentuk struktur, maka angganran negara menjadi :

Perinsip Penyusunan Anggaran Negara

Dalam menyusun anggaran negara, pemerintah memakai perinsip "Anggaran Berimbang". Anggaran Berimbang yaitu bahwa belanja negara harus diubahsuaikan dengan kemampuan penerimaan negara. Untuk lebih jelasnya, perhatikan pola di bawah ini :

Penerimaan Pembangunan Negara

Penerimaan pembangunan yaitu penerimaan yang berasal dari luar negeri.

Penerimaan pembangunan negara secara garis besar juga dibedakan menjadi dua, diantaranya yaitu :
1. Pinjaman yang berasa dari pemberian progam
Jenis-jenis pinjaman yang berasa dari pemberian agenda yaitu sebagai berikut :
  1. Devisa kredit
  2. Bantuan pangan/nonpangan, dimana negara yang menunjukkan kredit mengirimkan barang-barang yang berbentuk pangan/non pangan

2. Pinjaman Luar Negeri yang berbentuk proyek/bantuan teknik
Dalam jenis ini pemerintah benar-benar mendapatkan dalam bentuk barang/peralatan-peralatan dan tenaga hebat yang berafiliasi dengan pembangunan proyek.

Tabungan Pemerintah

Tabungan pemerintah yaitu selisih antara jumlah penerimaan dalam negeri dengan belanja rutin.

Rumus Tabungan Pemerintah

Tabungan Pemerintah = Penerimaan Dalam Negeri - Belanja Rutin

Rumus Pembiayaan Dalam Rupiah (Belanja Pembangunan)

Pembiayaan Dalam Rupiah (Belanja Pembangunan)= Tabungan Pemerintah - Bantuan Program

Rumus Modal Pembangunan

Modal Pembangunan = Tabungan Pemerintah - Penerimaan Pembangunan

Contoh Anggaran Pembangunan dan Belanja Negara

Berikut ini yaitu pola RAPBN tahun 1992/1993 :
Sekian artikel kali ini. Mohon maaf apabila ada salah-salah kata.
Akhir kata wassalamualaukum wr. wb.
Referensi :
  • PDF Akuntansi Pemerintahan (DODY HAPSORO)

Sumber http://matematikaakuntansi.blogspot.com

Berlangganan Informasi Terbaru:

0 Response to "Sistematika Anggaran Negara"

Posting Komentar