Konflik Sosial

A. Pengertian Konflik Sosial


Konflik atau pertentangan ialah bentuk interaksi yang ditandai oleh keadaan saling mengancam, menghancurkan, melukai, dan melenyapkan di antara pihak-pihak yang terlibat. Konflik sosial yaitu kontradiksi antaranggota masyarakat.


 pertentangan ialah bentuk interaksi yang ditandai oleh keadaan saling mengancam Konflik Sosial


B. Pandangan ihwal Konflik


Ada tiga sudut pandangan ihwal konflik, yaitu



  1. Tradisional, konflik negatif alasannya ialah sanggup merusak solidaritas sosial.

  2. Modern, konflik positif alasannya ialah hidup menjadi dinamis.

  3. Netral, konflik merupakan hal yang masuk akal alasannya ialah insan berbeda-beda sehingga akan timbul konflik.


C. Faktor penyebab konflik


Berikut ini ialah beberapa faktor penyebab terjadinya konflik :



  1. Perbedaan antarindividu.

  2. Perbedaan latar belakang kebudayaan.

  3. Perbedaan kepentingan.

  4. Perubahan sosial.


D. Teori konflik



  1. Teori klasik. Dalam teori klasik, konflik terjadi alasannya ialah adanya usaha antarkelas sosial di masyarakat. Tokoh : Karl Marx, George Simmel, Lewis Coser, dan Ralf Dahrendorf.

  2. Teori kontemporer (terbaru), dalam teori kontemporer terjadinya konflik sosial juga berakar pada perbedaan distribusi kekuasaan dalam masyarakat.


E. Berbagai bentuk konflik dalam masyarakat


Berdasarkan sifatnya :



  1. Konflikdestruktif : konflik yang muncul alasannya ialah adanya perasaan tidak senang, rasa benci, dan dendam dari seseorang maupun kelompok terhadap pihak lain.

  2. Konflikkonstruktif : konflik yang bersifat fungsional.


Berdasarkan posisi pelaku yang berkonflik :



  1. Konflik vertikal: konflik antar kelas sosial.

  2. Konflik horizontal: konflik antar kelompok yang sederajat.

  3. Konflik diagonal: konflik yang terjadi alasannya ialah ketidakadilan dalam alokasi sumber daya.


Berdasarkan sifat pelaku yang berkonflik :



  1. Konflik terbuka : konflik yang diketahui oleh semua pihak.

  2. Konflik tertutup : konflik yang hanya diketahui oleh pihak-pihak yang terlibat dalam konflik.


Berdasarkan konsentrasi acara insan :



  1. Konflik ekonomi : konflik tanggapan adanya perebutan sumber daya ekonomi pihak yang berkonflik.

  2. Konflik politik : konflik yang terjadi alasannya ialah adanya perbedaan kepentingan yang berkaitan dengan kekuasaan.

  3. Konflik sosial : konflik yang terjadi tanggapan adanya perbedaan kepentingan sosial dari pihak yang berkonflik.

  4. Konflik budaya : konflik yang terjadi alasannya ialah adanya perbedaan kepentingan budaya dari pihak yang berkonflik.

  5. Konflik ideologi : konflik yang terjadi tanggapan adanya perbedaan paham yang diyakini oleh seseorang atau sekelompok orang.


Berdasarkan cara pengelolaannya :



  1. Konflik interindividu : bersahabat kaitannya dengan emosi individu hingga tingkat keresahan yang paling tinggi.

  2. Konflik antarindividu : konflik yang terjadi antara seseorang dengan satu orang atau lebih.

  3. Konflik antarkelompok : konflik yang banyak dijumpai dalam kenyataan hidup insan sebagai makhluk sosial alasannya ialah mereka hidup berkelompok-kelompok.


F. Strategi Mengatasi Konflik


Cara produktif :



  1. Withdrawal, yaitu menunggu sambil berusaha memahami situasi,  setelah kira-kira bisa dan yakin sanggup berhasil, gres melangkah untuk mengatasinya.

  2. Assertif, yaitu berusaha mengatasi secara tegas dan dengan cara yang baik, serta berusaha membina hubungan yang baik dengan pihak lain ditandai dengan adanya kemauan baik untuk saling mengerti dan memahami alasan, pertimbangan, dan kepentingan pihak lain.

  3. Adjusting, yaitu berusaha mengikuti keadaan dengan pihak lain.


Cara tidak produktif:



  1. Avoidance, yaitu menghindar dari konflik.

  2. Force, yaitu memakai kekuatan fisik, ancaman, teror, dan paksaan.

  3. Mengabaikan adanya konflik karena menganggap konflik tersebut tidak penting.

  4. Blame, yaitu menyalahkan orang lain alasannya ialah sumber konflik tidak jelas.

  5. Silencers, yaitu bersikap supaya orang lain membisu dengan cara menangis, memakai kata sarkasme yang menyinggung duduk kasus pribadi.


Cara mengatasi konflik yang lain:



  1. Win-win solution, yaitu setiap pihak ingin menang.

  2. Win-lose solution, yaitu salah satu ada yang mengalah.

  3. Lose-lose solution, yaitu kedua pihak sama-sama mengalah.


Cara Menyelesaikan Konflik (Akomodasi)



  1. majority rule yaitu keputusan yang diambil menurut bunyi terbanyak dalam voting.

  2. conciliation (konsiliasi) yaitu mempertemukan pihak-pihak yang bertikai untuk menciptakan kesepakatan bersama.

  3. stalemate yaitu berhenti pada titik tertentu alasannya ialah kekuatan seimbang.

  4. elimination yaitu pengunduran diri salah satu pihak yang terlibat dalam konflik.

  5. integration yaitu mempertimbangkan kembali pendapat-pendapat hingga diperoleh suatu keputusan yang memaksa semua pihak.

  6. arbitrasi yaitu mengundang pihak ketiga yang menawarkan keputusan. Keputusan mengikat pihak yang konflik.

  7. mediasi yaitu mengundang pihak ketiga untuk menawarkan nasihat.

  8. kompromi yaitu mengurangi tuntutan.

  9. toleransi yaitu menghargai perbedaan.

  10. koersi yaitu paksaan.


Demikianlah pembahasan ihwal konflik sosial, biar bermanfaat bagi sahabat bangkusekolah.com. Terima kasih atas kunjungannya. Jangan lupa dilike dan dishare ya.



Sumber https://bangkusekolah.com

Berlangganan Informasi Terbaru:

0 Response to "Konflik Sosial"

Posting Komentar