√ Insiden Rengasdengklok

Peristiwa Rengasdengklok - Adalah mari kita bahas dengan rangkuman bahan dibawah ini:



PERBEDAAN PENDAPAT ANTARA GOLONGAN TUA DAN GOLONGAN MUDA
Berita wacana kekalahan Jepang, diketahui oleh sebagian golongan muda melalui radio siaran luar negeri. Pada malam harinya Sutan syahrir memberikan informasi itu kepada Moh. Hatta. Syahrir juga menanyakan mengenai kemerdekaan Indonesia sehubungan dengan bencana tersebut. Moh. Hatta berjanji akan menanyakan hal itu kepada Gunseikanbu. Setelah yakin bahwa Jepang telah mengalah kepada Sekutu, Moh. Hatta mengambil keputusan untuk segera mengundang anggota PPKI.

Selanjutnya golongan muda mengadakan rapat di salah satu ruangan Lembaga Bakteriologi di Jalan Pegangsaan Timur, Jakarta. Rapat dilaksanakan pada tanggal 15 agustus 1945, pukul 20.30 waktu Jawa. Rapat yang dipimpin oleh Chairul Saleh itu menghasilkan keputusan “ kemerdekaan Indonesia ialah hak dan soal rakyat Indonesia sendiri, tak sanggup digantungkan pada orang dan negara lain. Segala ikatan dan hubungan dengan kesepakatan kemerdekaan dari Jepang harus diputuskan dan sebaliknya diperlukan diadakan negosiasi dengan golongan muda semoga mereka diikutsertakan dalam pernyataan proklamasi.”

Keputusan rapat itu disampaikan oleh Wikana dan Darwis pada pukul 22.30 waktu Jawa kepada Ir. Sukarno di rumahnya, Jl. Pegangsaan Timur 56, Jakarta. Kedua utusan tersebut segera memberikan keputusan golongan muda semoga Ir. Sukarno segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia tanpa menunggu hadiah dari Jepang. Tuntutan Wikana yang disertai bahaya bahwa akan terjadi pertumpahan darah kalau Ir. Sukarno tidak menyatakan proklamasi keesokan harinya telah menjadikan ketegangan. Ir. Sukarno murka dan berkata “Ini leher saya, seretlah aku ke pojok itu dan sudahilah nyawa aku malam ini juga, jangan menunggu hingga besok. Saya tidak sanggup melepaskan tanggungjawab aku sebagai ketua PPKI. Karena itu aku tanyakan kepada wakil-wakil PPKI besok”. Ketegangan itu juga disaksikan oleh golongan bau tanah lainnya ibarat : Drs. Moh. Hatta, dr. Buntaran, dr. Samsi, Mr. Ahmad Subardjo dan Iwa Kusumasumantri.


 Adalah mari kita bahas dengan rangkuman bahan dibawah ini √ PERISTIWA RENGASDENGKLOK


Dalam diskusi antara Darwis dan Wikana, Moh. Hatta berkata, “Dan kami pun tak sanggup ditarik-tarik atau didesak supaya mesti juga mengumumkan proklamasi itu. Kecuali jiak Saudara-saudara memang sudah siap dan sanggup memproklamasikan. Cobalah! Saya pun ingin melihat kesanggupan Saudara-saudara !” Utusan itu pun menjawab “Kalau begitu pendirian Saudara-saudara berdua, oke ! Dan kami pemuda-pemuda tidak sanggup menanggung sesuatu, kalau besok siang proklamasi belum juga diumumkan. Kami pemuda-pemuda akan bertindak dan memperlihatkan kesanggupan yang saudara kehendaki itu!”



PERISTIWA RENGASDENGKLOK
Sekitar pukul 12.00 kedua utusan meninggalkan halaman rumah Ir. Sukarno dengan diliputi perasaan kesal memikirkan perilaku dan perkataan sukarno-Hatta. Sesampainya mereka di daerah rapat, mereka melaporkan semuanya. Menanggapi hal itu kembali golongan muda mengadakan rapat dini hari tanggal 16 Agustus 1945 di asrama Baperpi, Jalan Cikini 71, Jakarta. Selain dihadiri oleh para cowok yang mengikuti rapat sebelumnya, rapat ini juga dihadiri juga oleh Sukarni, Jusuf Kunto, dr. Muwardi dari Barisan Pelopor dan Shudanco Singgih dari Daidan PETA Jakarta Syu. Rapat ini menciptakan keputusan “menyingkirkan Ir. Sukarno dan Drs. Moh. Hatta ke luar kota dengan tujuan untuk menjauhkan mereka dari segala dampak Jepang”. Untuk menghindari kecurigaan dari pihak Jepang, Shudanco Singgih mendapat keyakinan untuk melaksanakan rencana tersebut.

Rencana ini berjalan lancar alasannya ialah mendapat santunan perlengkapan Tentara PETA dari Cudanco Latief Hendraningrat yang pada ketika itu sedang menggantikan Daidanco Kasman Singodimedjo yang sedang bertugas ke Bandung. Maka pada tanggal 16 Agustus 1945 pukul 04.30 waktu Jawa sekelompok cowok membawa Ir. Sukarno dan Drs. Moh. Hatta ke luar kota menuju Rengasdengklok, sebuah kota kawedanan di pantai utara Kabupaten Karawang. Alasan yang mereka kemukakan ialah bahwa keadaan di kota sangat genting, sehingga keamanan Sukarno-Hatta di dalam kota sangat dikhawatirkan. Tempat yang dituju merupakan kedudukan sebuah cudan (kompi) tentara PETA Rengasdengklok dengan komandannya Cudanco Subeno.

Sehari penuh Sukarno dan Hatta berada di Rengasdengklok. Kewibawaan yang besar dari kedua tokoh ini menciptakan para cowok segan untuk melaksanakan pementingan lebih jauh. Namun dalam suatu pembicaraan berdua dengan Ir. Sukarno, Shudanco Singgih beranggapan Sukarno bersedia untuk menyatakan proklamasi segera sesudah kembali ke Jakarta. Oleh alasannya ialah itulah Singgih pada tengah hari itu kembali ke Jakarta untuk memberikan rencana proklamasi kepada kawan-kawannya.

Sementara itu di Jakarta para anggota PPKI yang diundang rapat pada tanggal 16 agustus memenuhi undangannya dan berkumpul di gedung Pejambon 2. Akan tetapi rapat itu tidak sanggup dihadiri oleh pengundangnya Sukarno-Hatta yang sedang berada di Rengasdengklok. Oleh alasannya ialah itu mereka merasa heran. Satu-satu jalan untuk mengetahui mereka ialah melalui Wikana salah satu utusan yang bersitegang dengan Sukarno-Hatta malam harinya. Oleh alasannya ialah itulah Mr. Ahmad Subardjo mendekati Wikana. Selanjutnya antara kedua tokoh golongan bau tanah dan tokoh golongan muda itu tercapai kesepakatan bahwa Proklamasi Kemerdekaan harus dilaksanakan di Jakarta.

Karena adanya kesepakatan itu, maka Jusuf Kunto dari golongan muda bersedia mengantarkan Mr. Ahmad Subardjo bersama sekretarisnya, Sudiro (Mbah) ke Rengasdengklok. Rombongan ini datang pada pukul 18.00 waktu Jawa. Selanjutnya Ahmad Subardjo memperlihatkan jaminan dengan taruhan nyawa bahwa Proklamasi Kemerdekaan akan diumumkan pada keesokan harinya tanggal 17 Agustus 1945 selambat-lambatnya pukul 12.00. Dengan adanya jaminan itu, maka komandan kompi PETA Rengasdengklok, Cudanco Subeno bersedia melepaskan Ir. Sukarno dan Drs. Moh Hatta kembali ke Jakarta.




Versi bahan Catatan Sekolah

Sumber http://www.ssbelajar.net/

Berlangganan Informasi Terbaru:

0 Response to "√ Insiden Rengasdengklok"

Posting Komentar