√ Pelaksanaan Dan Makna Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Pelaksanaan dan makna Proklamasi kemerdekaan Indonesia - Mari kita bahas dengan materi dibawah ini

A. PELAKSANAAN PROKLAMASI KEMERDEKAAN 17 AGUSTUS 1945
Pada pukul 05.00 waktu Jawa tanggal 17 Agustus 1945, para pemimpin Indonesia dari golongan bau tanah dan golongan muda keluar dari rumah Laksamana Maeda. Mereka pulang ke rumah masing-masing sesudah berhasil merumuskan naskah proklamasi. Mereka telah setuju untuk memproklamasikan kemerdekaan pada pukul 10.30 waktu Jawa atau pukul 10.00 WIB sekarang. Sebelum pulang Bung Hatta berpesan kepada para cowok yang bekerja di kantor gosip dan pers, utamanya B.M. Diah untuk memperbanyak teks proklamasi dan menyiarkannya ke seluruh dunia.

Pagi hari itu, rumah Ir. Sukarno dipadati oleh sejumlah massa cowok yang berbaris dengan tertib. Untuk menjaga keamanan upacara pembacaan proklamasi, dr. Muwardi (Kepala Keamanan Ir. Sukarno) meminta kepada Cudanco Latief Hendraningrat untuk menugaskan anak buahnya berjaga-jaga di sekitar rumah Ir. Sukarno. Sedangkan Wakil Walikota Suwirjo memerintahkan kepada Mr. Wilopo untuk mempersiapkan pengeras suara. Untuk itu Mr. Wilopo dan Nyonopranowo pergi ke rumah Gunawan pemilik toko radio Satria di Jl. Salemba Tengah 24, untuk meminjam mikrofon dan pengeras suara.


Pelaksanaan dan makna Proklamasi kemerdekaan Indonesia √ PELAKSANAAN DAN MAKNA PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA


Sudiro yang pada waktu itu juga merangkap sebagai sekretaris Ir. Sukarno memerintahkan kepada S. Suhud (Komandan Pengawal Rumah Ir. Sukarno) untuk menyiapkan tiang bendera. Suhud lalu mencari sebatang bambu di belakang rumah. Bendera yang akan dikibarkan sudah dipersiapkan oleh Nyonya Fatmawati.


Menjelang pukul 10.30 para pemimpin bangsa Indonesia telah berdatangan ke Jalan Pegangsaan Timur. Diantara mereka nampak Mr. A.A. Maramis, Ki Hajar Dewantara, Sam Ratulangi, K.H. Mas Mansur, Mr. Sartono, M. Tabrani, A.G. Pringgodigdo dan sebagainya. Adapun susunan program yang telah dipersiapkan ialah sebagai berikut:



Pertama, Pembacaan Proklamasi;



Kedua, Pengibaran Bendera Merah Putih;



Ketiga, Sambutan Walikota Suwirjo dan Muwardi.



Lima menit sebelum program dimulai, Bung Hatta tiba dengan berpakaian putih-putih. Setelah semuanya siap, Latief Hendraningrat memperlihatkan arahan kepada seluruh barisan cowok dan mereka pun lalu bangkit tegak dengan perilaku sempurna. Selanjutnya Latif mempersilahkan kepada Ir. Sukarno dan Moh. Hatta. Dengan bunyi yang mantap Bung Karno mengucapkan pidato pendahuluan singkat yang dilanjutkan dengan pembacaan teks proklamasi.



Acara dilanjutkan dengan pengibaran bendera Merah Putih. S. Suhud mengambil bendera dari atas baki yang telah disediakan dan mengikatkannya pada tali dengan dukungan Cudanco Latif Hendraningrat. Bendera dinaikkan perlahan-lahan. Tanpa dikomando para hadirin impulsif menyanyikan Indonesia Raya. Acara selanjutnya ialah sambutan dari Walikota Suwirjo dan dr. Muwardi.



Berita proklamasi yang sudah meluas di seluruh Jakarta disebarkan ke seluruh Indonesia. Pagi hari itu juga, teks proklamsi telah hingga di tangan Kepala Bagian Radio dari Kantor Berita Domei, Waidan B. Palenewen. Segera ia memerintahkan F. Wuz untuk menyiarkan tiga kali berturut-turut. Baru dua kali F. Wuz menyiarkan gosip itu, masuklah orang Jepang ke ruangan radio. Dengan marah-marah orang Jepang itu memerintahkan biar penyiaran gosip itu dihentikan. Tetapi Waidan memerintahkan kepada F. Wuz untuk terus menyiarkannya. Bahkan gosip itu lalu diulang setiap setengah jam hingga pukul 16.00 ketika siaran radio itu berhenti. Akibatnya, pucuk pimpinan tentara Jepang di Jawa memerintahkan untuk meralat gosip itu. Dan pada hari Senin tanggal 20 Agustus 1945 pemancar itu disegel dan pegawainya dihentikan masuk.



Walaupun demikian para tokoh cowok tidak kehilangan akal. Mereka menciptakan pemancar gres dengan dukungan beberapa orang tehnisi radio, menyerupai : Sukarman, Sutamto, Susilahardja dan Suhandar. Sedangkan alat-alat pemancar mereka ambil bagian-demi bab dari kantor betita Domei, lalu dibawa ke Jalan Menteng 31. Maka terciptalah pemancar gres di Jalan Menteng 31. Dari sinilah seterusnya gosip proklamasi disiarkan.



Selain lewat radio, gosip proklamasi juga disiarkan lewat pers dan surat selebaran. Hampir seluruh harian di Jawa dalam penerbitannya tanggal 20 Agustus 1945 memuat gosip proklamasi dan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia.



B. MAKNA PROKLAMASI BAGI BANGSA INDONESIA
Pada tanggal 17 Agustus 1945 jam 10.00 hari Jum’at dibacakan teks proklamasi kemerdekaan Indonesia yang sebelumnya dilakukan pengibaran bendera Merah Putih dan sambutan Walikota Soewiryo dan dr Muwardi. Peristiwa besar itu hanya berlangsung selama kurang lebih satu jam dengan penuh khidmat, sekalipun sangat sederhana namun membawa perubahan yang luar biasa dalam kehidupan bangsa Indonesia yaitu Indonesia bebas dari belenggu penjajah.






Versi materi Catatan Sekolah


Sumber http://www.ssbelajar.net/

Berlangganan Informasi Terbaru:

0 Response to "√ Pelaksanaan Dan Makna Proklamasi Kemerdekaan Indonesia"

Posting Komentar