Uji Slump Dan Cara Pengujiannya



metode yang digunakan untuk memilih konsistensi uji slump dan cara pengujiannya

Uji Slump yakni suatu uji empiris/metode yang digunakan untuk memilih konsistensi/kekakuan (dapat dikerjakan atau tidak)dari adonan beton segar (fresh concrete) untuk memilih tingkat workability nya. Kekakuan dalam suatu adonan beton menawarkan berapa banyak air yang digunakan. Untuk itu uji slump menawarkan apakah adonan beton kekurangan, kelebihan, atau cukup air.

Dalam suatu adukan/campuran beton, kadar air sangat diperhatikan lantaran memilih tingkat workability nya atau tidak. Campuran beton yang terlalu cair akan menyebabkan mutu beton rendah, dan usang mengering. Sedangkan adonan beton yang terlalu kering menyebabkan adukan tidak merata dan sulit untuk dicetak.

Uji Slump mengacu pada SNI 1972-2008 dan ICS 91.100.30

Slump sanggup dilakukan di laboratorium maupun di lapangan (biasanya ketika ready mix sampai, diuji setiap kedatangan). Hasil dari Uji Slump beton yaitu nilai slump. Nilai yang tertera dinyatakan dalam satuan internasional (SI) dan memiliki standar.

BAHAN
  • Beton yang sudah diaduk (fresh concrete) yang diambil secara acak semoga sanggup mewakili beton secara keseluruhan.

PERALATAN
  • Kerucut terpenggal (kerucut yang pecahan runcingnya hilang) sebagai cetakan slump. Diameter bawah 30 cm, diameter atas 10 cm, tinggi 30 cm.
  • Batang logam lingkaran dengan panjang ± 50 cm diameter 10-16 mm.
  • Pelat Logam rata dan kedap air sebagai alas
  • Sendok adukan
  • Pita Ukur 

TAHAPAN UJI SLUMP
  • Basahi cetakan kerucut dan plat dengan kain basah
  • Letakkan cetakan di atas plat
  • Isi 1/3 cetakan dengan beton segar, padatkan dengan batang logam sebanyak merata dengan menusukkannya. Lapisan ini penusukan pecahan tepi dilakukan dengan besi dimiringkan sesuai dengan dinding cetakan. Pastikan besi menyentuh dasar. Lakukan 25-30 x tusukan.
  • Isi 1/3 pecahan berikutnya (menjadi terisi 2/3) dengan hal yang sama sebanyak 25-30 x tusukan. Pastikan besi menyentuh lapisan pertama.
  • Isi 1/3 final menyerupai tahapan nomor 4
  • Setelah selesai dipadatkan, ratakan permukaan benda uji, tunggu kira-kira 1/2 menit. Sambil menunggu bersihkan kelebihan beton di luar cetakan dan di plat.
  • Cetakan diangkat perlahan TEGAK LURUS ke atas
  • Ukur nilai slump dengan membalikkan kerucut di sebelahnya memakai perbedaan tinggi rata-rata dari benda uji.
  • Toleransi nilai slump dari beton segar ± 2 cm
  • Jika nilai slump sesuai dengan standar, maka beton sanggup digunakan


PERHITUNGAN NILAI SLUMP
NILAI SLUMP = Tinggi cetakan - tinggi rata rata benda uji

Bentuk Slump akan berbeda sesuai dengan kadar airnya.

metode yang digunakan untuk memilih konsistensi uji slump dan cara pengujiannya


  • Gambar 1 : Collapse / runtuh

Keadaan ini disebabkan terlalu banyak air/basah sehingga adonan dalam cetakan runtuh sempurna. Bisa juga lantaran merupakan adonan yang workabilitynya tinggi yang diperuntukkan untuk lokasi pengecoran tertentu sehingga memudahkan pemadatan,

  • Gambar 2 : Shear

Pada keadaan ini pecahan atas sebagian bertahan, sebagian runtuh sehingga berbentuk miring, mungkin terjadi lantaran adukan belum rata tercampur.

  • Gambar 3 : True

Merupakan bentuk slump yang benar dan ideal.
Jika pada sat uji slump bentuk yang dihasilkan yakni collapse atau shear, maka tidak perlu menciptakan adonan gres terburu-buru. Cukup ambil sample beton segar yang gres dan mengulang pengujian.


Standar nilai slump yang biasa digunakan (wikipedia.com)

0-25 mm untuk jalan raya
10-40 mm untuk pondasi (low workability)
50-90 mm untuk beton bertulang normal memakai vibr4t0r (medium workability)
>100 mm untuk high workability

Namun standar setiap negara kadang berbeda. Berdasarkan ACI Commitee 2011
Jenis Konstruksi  Maks     Min
Dinding pondasi, Footing, Sumuran, Dinding Basement    75  25
Dinding dan Balok 100 25
Kolom 100 25
Perkerasan dan Lantai 75 25
Beton dalam jumlah yg besar (dam) 50 25

Berdasarkan Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971
Jenis Konstruksi  Maks     Min
Dinding 12,5 5
Plat Pondasi 12,5 5
Pondasi Telapak Bertulang  12,5 5



Pondasi Telapak tidak Bertulang     9 2,5
Kaison 9 2,5
Konstruksi di bawah tanah 9 2,5



Plat 15 7,5
Balok 15 7,5
Kolom 15 7,5
Dinding 15 7,5



Pengerasan Jalan 7,5 5



Pembetonan Masal 7,5 2,5

Kelebihan dari Uji Slump yakni sanggup dilakukan oleh semua orang: gampang dilakukan dan gampang diukur, bahkan oleh tukang / pekerja sekalipun. Sehingga Uji ini lebih terkenal dibandingkan uji lainnya dan hingga dikala ini masih digunakan.


Sumber : Kuliah Insiyur

Sumber http://rizkikakbar.blogspot.com

Berlangganan Informasi Terbaru:

0 Response to "Uji Slump Dan Cara Pengujiannya"

Posting Komentar