Faktor Pendorong Perubahan Sosial

Faktor pendorong perubahan sosial penting untuk dipahami dalam mengidentifikasi proses dan ke arah mana perubahan sosial di masyarakat menuju. Sosiolog Indonesia Soerjono Soekanto pernah merumuskan beberapa poin penting yang dianggap sebagai faktor pendorong perubahan sosial. Tulisan ini akan mengulas faktor-faktor tersebut secara ringkas.


Faktor pendorong perubahan sosial


√ Sistem pendidikan terbuka


Sistem pendidikan terbuka artinya berorientasi pada ekspansi tentang dan mendapatkan masukan-masukan dari luar. Sekolah dan universitas yang menerapkan sistem pendidikan terbuka akan peka terhadap perkembangan teknologi dan kultur kontemporer. Misalnya, dikala ini, bahasa Inggris menjadi bahasa ilmiah dunia, artinya lebih banyak ilmuwan seluruh dunia menjalin interaksi dan komunikasi memakai bahasa Inggris ketimbang bahasa lainnya. Penutur bahasa lain ibarat Cina dan Arab memang tidak sedikit. Namun, lebih banyak didominasi ilmuwan seluruh dunia menentukan berkomunikasi dengan bahasa Inggris. Saat ini, banyak kita lihat institusi pendidikan di Indonesia mulai mengajarkan anak didiknya bahasa Inggris. Hal itu merupakan pola diterapkannya sistem pendidikan terbuka. Ke depan, tidak menutup kemungkinan anak didik banyak yang sanggup berbahasa Inggris. Dengan demikian akan terjadi perubahan sosial dimana bertutur dengan bahasa Inggris kelak menjadi hal yang biasa. Kebijakan menerapkan sistem pendidikan terbuka ini menjadi faktor pendorong perubahan sosial di masa depan.


Baca juga: Perubahan Sosial: Contoh dan Faktor Penyebabnya






√ Menghargai hasil karya orang lain


Menghargai hasil karya orang lain artinya mengakui inovasi-inovasi yang terjadi di dunia. Pengakuan terhadap kebaruan memantik orang untuk terus bergerak maju mengikuti perkembangan zaman. Pada tataran institusional, dukungan terhadap hak cipta merupakan modal suatu kelompok masyarakat untuk terus maju. Pada tataran kehidupan sehari-hari, menghargai hasil karya sanggup diterapkan dengan pengakuan. Alih-alih meng-copy-paste karya, legalisasi mendorong seseorang untuk bergerak maju, bahkan ingin melampaui capaian yang ada dikala ini. Menghargai hasil karya sanggup membuat motivasi untuk berkarya lebih, sehingga pada jadinya membuat perubahan-perubahan. Menghargai hasil karya menjadi faktor pendorong perubahan sosial.


Faktor pendorong perubahan sosial penting untuk dipahami dalam mengidentifikasi proses dan Faktor Pendorong Perubahan Sosial


√ Toleransi


Toleransi intinya yaitu mendapatkan perbedaan-perbedaan sebagai sebuah fakta sosial. Perbedaan ini sanggup dari aspek cara berpikir, hingga dengan tindakan. Tanpa mendapatkan fakta bahwa perbedaan itu ada, akan sulit untuk menjalin interaksi dan komunikasi dengan pihak atau golongan yang berbeda. Sikap mendapatkan perbedaan, secara sosiologis juga sanggup diterapkan dengan mendapatkan terlebih dahulu keberadan penyimpangan sosial. Sebagai contoh, aturan di Indonesia dikala ini melarang ijab kabul sesama jenis. Maka, diplomat dari negara-negara yang melegalkan perkawinan sejenis menentukan bersikap mentolirir. Dengan kata lain, tidak intervensi lebih jauh bahwa aturan ijab kabul sejenis di Indonesia semestinya mengikuti aturan di negara lain. Toleransi mempunyai makna implisit bersikap terbuka. Meski perubahan sosial untuk melegalkan ijab kabul sejenis di Indonesia tak dibutuhkan semua pihak, masyarakat Indonesia tetap harus mengakui bahwa di beberapa negara lain, aturan yang diterapkan berbeda. Toleransi sanggup mendorong terjadinya perubahan. Ke depan tidak menutup kemungkinan dengan toleransi, aturan ijab kabul sejenis di Indonesia akan berubah seiring dinamika dan kuasa masyarakat yang membuat hukum.


Baca juga: Contoh Perubahan Sosial di Era Digital






√ Statifikasi sosial terbuka


Sistem stratifikasi sosial yang terbuka mendorong terjadinya perubahan sosial. Salah satu pola stratifikasi sosial terbuka dikala ini yang tampak di depan mata kepala kita yaitu pendidikan formal. Pendidikan formal sanggup mengangkat status seseorang naik ke lapisan atas. Bahkan sanggup menaikkan strata sosial keluarga di mata masyarakat. Seorang anak petani yang lulus sarjana akan mengangkat derajat diri dan keluarganya. Apalagi dinobatkan sebagai lulusan terbaik di universitas ternama dan diterima beasiswa ke luar negeri, maka status sosial yang disandagnya akan melesat cepat. Jika ia kemudian bekerja dengan pemasukan berlipat-lipat dibanding orang tuanya, maka mobilitas sosial ke atas terjadi. Sistem stratifikasi sosial terbuka membuat peluang setiap orang untuk mencapai mobilitas sosial ke atas atau ke bawah.


√ Penduduk yang heterogen


Penduduk yang heterogen terang merupakan salah satu faktor pendorong perubahan. Heterogenitas merupakan wujud adanya perbedaan. Perbedaan ini meliputi aspek yang luas, dari kultur, selera hingga pandangan politik. Semakin kompleks keberagaman, semakin dinamis kehidupan masyarakatnya. Dinamika kehidupan masyarakat selalu memantik perubahan sosial yang terjadi. Dibalik penduduk yang heterogen, terdapat keragaman inspirasi dan opini. Ragam inspirasi dan opini tersebut mengalir terus hingga melahirkan inovasi-inovasi. Penduduk yang heterogen cenderung terpantik untuk mencoba sesuatu yang baru. Keseragaman dianggap sebagai kondisi statis yang mati. Heterogenitas populasi menjadi faktor pendorong perubahan sosial di masyarakat.






√ Tidak puas terhadap kondisi dikala ini


Ketidakpuasan selalu mendorong orang untuk berubah. Orang tidak ingin berlama-lama karam dalam rasa bosan. Pandangan ini sering dianggap naluriah alasannya bagaimanapun, rasa bosan pernah dirasakan semua orang. Rasa bosan tidak hanya pada tataran individual, tetapi sanggup juga sosial. Misalnya, suatu kelompok masyarakat yang ditindas oleh kolonialisme. Sumber daya alamnya dieksploitasi oleh koloni dan tidak sanggup dinikmati sendiri. Maka, penderitaan yang terus-menerus memunculkan cita-cita untuk berubah sehingga keluar hasrat untuk melaksanakan perubahan. Oleh alasannya perang menjadi jalan satu-satunya, maka perang melawan penjajah menjadi cara untuk membuat perubahan yang diharapkan. Ketidakpuasan pada kondisi dikala ini menjadi faktor pendorong perubahan sosial.


√ Orientasi ke masa depan


Faktor pendorong perubahan sosial ini terkait dengan visi yang ingin dicapai di masa depan. Tanpa rumusan visi, tindakan hari ini hanya berujung pada disorientasi. Sekelompok orang yang mempunyai visi akan bertindak jauh untuk masa depan. Orientasi masa depat hampir selalu mengandung visi perubahan. Tidak mungkin orang merencanakan masa depan tanpa mengubah kondisi dikala ini. Sebagai contoh, sekelompok peserta beasiswa luar negeri menarget sepuluh tahun ke depan, angka kesenjangan sosial di negaranya berasal menurun drastis. Dengan orientasi ini, tindakan sehari-hari yang dilakukan akan diarahkan untuk mencapai sasaran tersebut.






√ Sikap gampang mendapatkan hal baru


Faktor ini berkaitan dengan legalisasi hasil karya yang sudah dijelaskan di atas. Sikap gampang mendapatkan hal gres mendorong terciptanya perubahan. Orang bau tanah yang selalu meng-update teknologi informasi, maka cenderung tidak konservatif. Perubahan teknologi terjadi terus-menerus dan seringkali sangat cepat. Mengikuti setiap perkembangan tidaklah gampang apalagi bagi orang bau tanah yang biasanya dihadapkan pada kebutuhan-kebutuhan yang sudah mapan. Menerima hal gres setidaknya dengan mempelajarinya merupakan wujud perilaku terbuka terhadap perubahan. Menerima penemuan menjadi salah satu faktor pendorong perubahan sosial.


Baca juga: Faktor Penghambat Perubahan Sosial



Sumber aciknadzirah.blogspot.com

Berlangganan Informasi Terbaru:

0 Response to "Faktor Pendorong Perubahan Sosial"

Posting Komentar