Seorang Manajer It Pada Sebuah Pabrik Besar Mmi

STUDI KASUS MANAJEMEN - MANAJERIAL IMPLICATORS
 
DO SOMETHING – HE’S ABOUT A SNAP
   
   Lynne Tabor, seorang manajer IT pada sebuah pabrik besar MMI, mempunyai tim yang hebat. Semua orang bekerja keras dan bisa bergaul dengan sangat baik. Semua orang, kecuali Max Dyer. Max yaitu programmer berbakat, tapi ia jelek dalam hal keahlian interpersonal. Sangat buruk, faktanya, tiga tahun yang kemudian Lynne mengerjakan ulang pekerjaannya sesudah karyawan-karyawan mengkomplain bahwa ia sama sekali tidak ikut berhubungan dan bahkan melawan.
   Semenjak itu, ia menjadi pekerja keras, menambahkan jam ekstra dan jadinya bisa menampilkan penampilan kerja yang bagus. Teman-teman kerja Max melihat adanya perubahan yang semakin jelek padanya. Benar, setiap orang di MMI yang merasa berada dalam ancaman sesudah sebuah pemangkasan pekerja, melihat sikap Max akan jauh lebih berbahaya, sesudah laporan penembakan di kawasan kerja di Seattle telah memenuhi pemberitaan. Paige mendengar Max berteriak teriak pada seseorang di telepon. George melihat Max menggantung sebuah sertfifikat dari kawasan latihan menembak di ruangannya, dan Nicole, yang khawatir nyawa mereka semua akan berakhir alasannya yaitu kasus kekerasan di kantor, ingin tahu bagaimana Lynne menciptakan rencana untuk menjamin keselamatan mereka.
   Saat Lynne mencoba berbicara kepada Max, itu terang bahwa Max selalu berpikir bahwa teman-teman kerjanya terus mencoba untuk memergokinya. Dan kebenarannya adalah, mereka percaya bahwa ia sangat cocok dengan profil laki-laki berbahaya dalam pemberitaan.
 
QUESTION:
 
   Apa yang bisa Lynne lakukan kepada seorang karyawan yang bahkan tidak pernah terbukti mengancam siapapun?
 
ANSWER:
    
   Berdasarkan UU No. 13 Tahun 2003 mengenai ketenagakerjaan, salah satu pasalnya menyebutkan bahwa pihak perusahaan sanggup melaksanakan PHK kepada karyawan yang menyerang, menganiaya, mengancam, atau mengintimidasi sobat kerja atau perusahaan di lingkungan pekerja. Tapi dalam kasus ini, sang karyawan tidak mengancam atau mengintimidasi sobat kerjanya secara nyata. Hanya saja perilakunya yang absurd dan tertutup menciptakan teman-temannya melihatnya sebagai ancaman, apalgi dengan adanya kasus pembunuhan yang pelakunya terus diarahkan pada dirinya. Khusus untuk sikap tertutupnya, sang manajer dilarang ikut mendiamkannya, alasannya yaitu itu sama artinya dengannya mendukung sikap destruktifnya. Maka, cara-cara untuk membuatnya terbuka antara lain; Pertama, minta pendapatnya. Tanyakan pertanyaan yang jawabannya open-ended atau tidak berakhir dengan kata ya atau tidak. Tanyakan pertanyaan yang memerlukan tanggapan deskriptif. Kedua, sesuaikan bahasa badan anda dikala bicara, gunakan wajah yang rileks, tatapan mata yang santai, dan dengan sikap badan yang santun. Dan yang terakhir, berilah ia motivasi yang menciptakan ia harus berbicara di depan umum. Dengan cara-cara tersebut, dibutuhkan sang karyawan akan bisa lebih terbuka lagi, sehingga apapun masalahnya baik didalam maupun diluar perusahaan bisa dikomunikasikan, dan gotong royong diberikan solusi. Jika tidak berhasil, maka manajer bersama HRD sebaiknya melaksanakan terapi padanya. Intinya, untuk menghadapi karyawan dengan sikap menyerupai ini, jalan terbaik yaitu dengan pendekatan personalia, bukan dengan sanksi-sanksi yang semakin membuatnya tertekan.

Sumber http://dasarekonomi.blogspot.com/

Berlangganan Informasi Terbaru:

0 Response to "Seorang Manajer It Pada Sebuah Pabrik Besar Mmi"

Posting Komentar