Mengembalikan Energi Di Puncak Panenjoan, Geopark Ciletuh
Berbicara soal wisata alam di Indonesia, salah satu provinsi yang menyimpan kekayaan alam yang begitu menakjubkan sanggup kita temukan di Jawa Barat, khususnya Sukabumi. Kabupaten ini mempunyai seluk beluk alam yang kaya dan belum sepenuhnya terekspos ke luar menyerupai Geopark Ciletuh.
Baca Juga: Mengunjungi Geopark Ciletuh, Kandidat Global Geopark dari UNESCO
Namun sebelum kita mencapai Geopark Ciletuh, kita terlebih dahulu harus melewati Puncak Panenjoan yang tak kalah indah.
Mengembalikan Energi di Puncak Panenjoan, Geopark Ciletuh
Puncak Panenjoan yakni daerah persinggahan sekaligus gerbang utama yang mengatakan Desa Ciletuh dan Geopark secara keseluruhan dari ketinggian.
Kamu akan melihat hamparan sawah nan hijau terbentang begitu luas yang berakhir dengan pemandangan lautan dan dilengkapi dengan bukit-bukit dan lembah-lembah yang indah. Begitu komplit dan menyegarkan mata!
Baca Juga: 10 Tips Wajib yang Perlu Diketahui Sebelum Plesiran ke Nusa Penida
Adapun waktu tempuh dari Puncak Panenjoan ke Ciletuh memakan waktu sekitar 30 – 45 menit. Di daerah ini kau sanggup tidur siang atau sekedar beristirahat sembari mencicipi tiupan angin segar dari bukit-bukit alasannya yakni terdapat gubuk-gubuk terbuka yang terbuat dari bambu dan memang sengaja dipersiapkan untuk para tamu biar sanggup beristirahat dan makan siang sebelum melanjutkan perjalanan menjelajahi Geopark Ciletuh.
Bagi wisatawan yang berkunjung dengan memakai jasa tour guide akan diberikan servis makan siang yang berhubungan dengan juru masak yang ada di Puncak Panenjoan. Makanan yang dihidangkan dalam bentuk prasmanan dan kau pun sanggup dengan bebas menikmati kuliner yang ada selagi masih tersedia.
Baca Juga: Curug Sodong Kembar, Salah Satu Curug yang Wajib Dikunjungi di Geopark Ciletuh
Menu andalan di Puncak Panenjoan yakni ikan alasannya yakni memang salah satu hasil alam desa ini yakni ikan, selain itu aneka macam macam sayur dan sambal yang nikmat ala kuliner Sunda.
Masakan di sini juga enak-enak sehingga puas sekali rasanya menyantap makan siang sembari ditiup angin segar sepoi-sepoi yang berasal dari bukit-bukit. Apalagi perjalanan untuk datang ditempat ini juga begitu melelahkan sehingga akan rugi rasanya tidak meluangkan waktu sejenak untuk beristirahat di gubuk tersebut.
Selain ikan yang nikmat, beras dari Ciletuh juga populer yummy terutama beras hitamnya. Tadinya kami ingin membawa beras hitam Ciletuh yang khas ini sebagai buah tangan namun kami kurang beruntung alasannya yakni ketika kami mengunjungi semua warung yang ada di sekitar Puncak Panenjoan, para penjual tidak mempunyai stok beras hitam sehingga pupuslah cita-cita kami.
Baca Juga: Puncak Darma, Sang Primadona Geopark Ciletuh
Selain daerah untuk makan dan beristirahat, di sekitar Puncak Panenjoan juga terdapat warung dan toilet yang higienis sehingga kau tidak perlu khawatir kalau ingin buang air kecil, mandi, atau sekedar mencari cemilan untuk menemani kau selama perjalanan ke Ciletuh nanti.
Kamu tidak perlu mengeluarkan uang sepeserpun untuk memakai toilet ini sepanjang kau memang yakni tamu dari tour guide. Toilet yang ada pun cukup higienis dan airnya segar menyerupai air yang memang berasal dari pegunungan.
Baca Juga: Pantai Pasir Putih Geopark Ciletuh Menyimpan Keindahan yang Unik
Selain toilet, di bersahabat pintu gerbang Puncak Panenjoan juga terdapat pancuran yang diperuntukkan untuk mencuci tangan lengkap dengan sabun yang telah disediakan. Kamu juga akan mendapati daerah parkiran yang luas dan taman-taman kecil di area tersebut. Sungguh asri!
Para penjaga Puncak Panenjoan ini juga ramah-ramah, jadi kau tidak perlu sungkan untuk bertanya-tanya soal warta wacana Geopark Ciletuh atau hal lainnya. Selain itu, gubuk daerah kami makan siang dan beristirahat pun dilengkapi dengan colokan listrik dan kau sanggup memakai colokan-colokan tersebut dengan bebas.
Baca Juga: Menguji Ketahanan Diri di Curug Cikanteh, Geopark Ciletuh
Setelah menghabiskan waktu untuk beristirahat, makan siang, dan berfoto-foto di Puncak Panenjoan, kami pun melanjutkan perjalanan kami ke Ciletuh.
Tak terasa 30 menit berlalu, walaupun kondisi jalan yang sempit dan rusak namun alasannya yakni pemandangan yang menemani kami yakni bentangan sawah hijau maka kami pun tidak mencicipi perjalanan ini melelahkan.
Baca Juga: Megahnya Curug Awang, Curug yang Paling Dicari di Geopark Ciletuh
Akhirnya tibalah kami di guest house daerah kami akan menghabiskan waktu bermalam. Guest house ini yakni rumah warga yang memang sengaja disewakan untuk para tamu yang melaksanakan trip ke sini.
Setibanya di sini kami pun tidak membuang waktu untuk menurunkan barang-barang dan bergegas menuju agenda hari pertama kami yakni Curug Sodong Kembar, Puncak Darma, dan Pantai Pasir Putih Geopark Ciletuh 😀
Kelebihan dan Kekurangan Puncak Panenjoan
Kelebihan Puncak Panenjoan:
1. Puncak yang menyuguhkan pemandangan komplit mulai dari sawah, laut, bukit-bukit, dan lembah
2. Area yang higienis dengan akomodasi komplit menyerupai toilet umum, pancuran untuk mencuci tangan, gubuk untuk beristirahat serta colokan listrik, warung, dan juga parkiran yang luas
3. Tempat yang diperuntukkan untuk istirahat dengan ditemani angin sepoi-sepoi dan pemandangan yang indah
Kekurangan Puncak Panenjoan:
1. Signal telekomunikasi yang masih kurang memadai
2. Infrastruktur yang masih perlu dikembangkan
3. Potensi alam yang masih perlu dikembangkan
Perjalananku Mengelilingi Geopark Ciletuh – Hari Pertama
Desa Cisaat → Puncak Panenjoan → Curug Sodong Kembar → Puncak Darma → Pantai Pasir Putih Geopark Ciletuh
Peta Lokasi Puncak Panenjoan, Geopark Ciletuh
Sampai di sini dulu dongeng soal Puncak Panenjoan, stay stuned untuk dongeng pengalamanku selama di Geopark Ciletuh ya! 😀
Sumber https://ladypinem.com
0 Response to "Mengembalikan Energi Di Puncak Panenjoan, Geopark Ciletuh"
Posting Komentar