✔ Memahami Stock Split Dan Reverse Stock Split Dengan Pola Kasus

Hallo para pengunjung setia ecotax, kali ini admin ingin membahas mengenai stock split dan reserve stock split pada saham. Udah pada tahu kan apa itu stock split dan reserve, kalau belum maka admin akan menjelaskannya yang tentunya disertai pola kasus. Oke tanpa basa bau lagi ini beliau :

A.     Stock Split
Definisi Stock Split atau pemecahan nilai nominal saham, yaitu menaikkan jumlah saham yang beredar tanpa peningkatan modal disetor.
Contoh :
PT. XXXX. Tbk mempunyai saham yang beredar di masyarakat sebanyak 250 juta lembar saham dengan nilai nominal Rp1.000/Lembar Saham, kemudian melalui RUPS, para pemegang saham oke memecah nilai nominal saham menjadi Rp500/Lembar Saham. Dengan demikian saham yang beredar di masyarakat menjadi 500 juta lembar saham.
500 juta = (Rp1.000/Rp500) x 250 juta

Terus apa laba dan kerugian perusahaan melaksanakan stock split, berikut ini penjelasannya :
1.        Keuntungan Stock Split
a.      Jumlah saham yang beredar makin banyak, sehingga dibutuhkan tingkat likuiditas saham akan meningkat.
b.      Diharapkan diversifikasi investor lebih luas, baik investor institusi maupun ritel.
c.        Jika kinerja emiten makin baik, maka harga saham akan naik lebih tinggi lagi.
2.       Kerugian Stock Split :
Jika setelah stock split ternyata kinerja emiten memburuk atau tidak sebagaimana yang diharapkan, maka harga saham akan turun lebih tajam dibanding tanpa stock split.


B.      Reverse Stock Split
Kebalikan dari stock split, yaitu penggabungan nilai nominal saham yaitu mengurangi jumlah saham yang beredar tanpa mengurangi modal disetor.

Contoh :
PT. XXXX. Tbk mempunyai saham yang beredar di masyarakat sebanyak 250 juta lembar saham dengan nilai nominal Rp1.000/Lembar Saham, kemudian melalui RUPS, para pemegang saham oke menggabukan nilai nominal saham menjadi Rp2.000/Lembar Saham. Dengan demikian saham yang beredar di masyarakat menjadi 125 juta lembar saham.
125 juta = (Rp1.000/Rp2.000) x 250 juta

Terus apa laba dan kerugian perusahaan melaksanakan stock split, berikut ini penjelasannya :
1.        Keuntungan Reverse Stock Split :
Jumlah saham yang beredar menjadi lebih sedikit, sehingga dibutuhkan harga akan semakin naik.

2.       Kerugian Stock Split :
Jika kinerja emiten tidak meningkat dengan baik atau tidak sesuai dengan harapan, maka harga saham akan kembali jatuh ke harga terendah sebelum reverse stock split. Contoh : Harga saham terendah yang ditentukan bursa saaat ini yaitu Rp 50.- per saham. Jika dikala ini harga suatu saham sudah berada di titik terendah ini, yaitu Rp 50,- per saham, kemudian dilakukan reverse stock split 5:1 dan ternyata kinerja emiten tidak sesuai harapan, maka besar kemungkinan harga saham sesudah reverse stock split akan kembali ke Rp 50,- per saham, padahal nominal saham sudah menjadi 5 (lima) kali lipat, atau, investor mengalami kerugian sebesar 80%.


Oke sekian dulu pembahasan kita mengenai stock split dan reverse stock split, supaya bermanfaat, dan jikalau berdasarkan anda pembahasan ini bermanfaat jangan lupa untuk tinggalkan jejak dan berlangganan artikel menarik dan bermanfaat tentunya di blog ini.

Sumber http://candraekonom.blogspot.com

Berlangganan Informasi Terbaru:

0 Response to "✔ Memahami Stock Split Dan Reverse Stock Split Dengan Pola Kasus"

Posting Komentar