Dinamika Sosial: Pengertian, Aspek, Contoh
Dinamika sosial merupakan konsep dasar sosiologi yang sering dipakai dalam konteks yang cukup luas. Seringkali konsep ini diasosiasikan dengan perubahan sosial. Keduanya memang sangat berkaitan namun mempunyai beberapa perbedaan.
Sosiologi mempelajari dinamika sosial di masyarakat dalam konteks yang spesifik, misalnya, dalam konteks negara, organisasi sosial, atau keluarga. Dinamika sosial membahas wacana perubahan yang terjadi dalam ruang lingkup terbatas. Di sini kita sanggup klaim bahwa dinamika sosial mempunyai lingkup pembahasan yang lebih spesifik. Sedangkan perubahan sosial sanggup dianggap lebih general. Perbedaan yang lebih detail akan dibahas di simpulan postingan singkat ini.
Postingan ini akan secara khusus membahas wacana dinamika sosial dan contohnya di masyarakat. Aspek dinamika sosial akan dijelaskan secara singkat dalam format poin. Kita akan mulai dengan membahas definisi dinamika sosial dengan merujuk pendapat hebat sosiologi Nancy Brandon Tuma dalam bantuan artikelnya di MacMillan Encyclopedia of Sociology editan Edgar F. Borgatta dan Rhonda J. V. Montgomery.
Pengertian dinamika sosial
Nancy Brandon Tuma beropini bahwa ilmuwan sosial dalam konteks tertentu sering mengaitkan dinamika sosial dengan pola dinamika suatu fenomena. Artinya, dinamika sosial sering dimaksudkan pada bagaimana perubahan terjadi secara reguler.
Beberapa topik yang menjadi fokus dalam studi wacana dinamika sosial, misalnya, dinamika kelompok, dinamika keluarga, dan dinamika penduduk. Topik studi tersebut menunjukkan adanya ruang lingkup yang spesifik dalam studi wacana dinamika sosial.
Baca juga Keteraturan Sosial: Pengertian dan Contohnya
Sebagai contoh, studi wacana dinamika penduduk akan fokus pada aspek pertumbuhan atau penurunan jumlah penduduk yang pengukurannya dilakukan secara reguler. Dengan pengukuran reguler, terlihat tren kenaikan atau penurunan penduduk di suatu daerah atau negara. Proses perubahan tren tersebut disebut sebagai dinamika sosial.
Studi wacana dinamika sosial pada umumnya memakai model atau rumus metodologis untuk menjelaskan tren sosial yang muncul. Model metodologis yang dipakai yaitu rumus untuk menganalisis data empiris baik yang berbentuk narasi (kualitatif) atau numerik (kuantitatif). Penggunaaan model menyiratkan aspek kumulatif dalam analisis dinamika sosial.
Sebagai contoh, model untuk mengukur tingkat kepadatan penduduk memakai rumusan luas wilayah dibagi jumlah penduduk. Model tersebut dipakai untuk menganalisis, mengevaluasi atau memprediksi bagaimana tingkat kepadatan penduduk di wilayah yang diteliti beberapa waktu ke depan.
Secara sosiologis, dinamika sosial berarti perubahan sosial yang terjadi secara reguler yang diukur dengan memakai model atau rumus. Di sekolah tingkat menengah atas atau sederajat di Indonesia, definisi dinamika sosial seringkali disamakan dengan perubahan sosial. Beberapa teladan dinamika di masyarakat memang sanggup disebut sebagai perubahan, namun sekali lagi, keduanya berbeda.
Di sini, saya akan sebutkan beberapa teladan perubahan sosial sebatas yang layak disebut sebagai dinamika sosial saja. Sebelumnya, saya pernah menulis wacana beberapa contoh perubahan sosial, teori perubahan sosial, dan bentuk perubahan sosial. Bagi pembaca yang mencari gosip tersebut sanggup eksklusif klik link-nya.
Contoh dinamika sosial di masyarakat
- Pertumbuhan jumlah penduduk
Pertumbuhan penduduk yaitu fenomena global. Mayoritas negara-negara di dunia ini mengalaminya. Hanya segelintir negara saja yang mengalami defisit jumlah penduduk tiap tahun. Pertumbuhan penduduk mempunyai implikasi sosial yang luas, seperti; urbanisasi, kemiskinan, konflik sosial dan sebagainya. Oleh lantaran itu, studi yang berkaitan dengan imbas sosial pertumbuhan penduduk menjadi penting. Model yang dipakai dalam studi dinamika penduduk sanggup menunjukkan tren perubahan secara reguler. Misal, tiap sepuluh tahun pertumbuhan penduduk suatu negara mencapai 5%. Maka, 10 tahun atau bahkan 100 tahun ke depan sanggup diprediksi kira-kira berapa jumlah penduduknya dengan perkiraan semua variabel konstant.
- Segregasi sosial
Segregasi sosial secara sederhana sanggup dimaknai sebagai proses dimana penduduk mengalami pengkotak-kotakan. Masyarakat yang mengalami segregasi akan membentuk kelompok-kelompok kecil sesuai karakteristiknya. Misal, di suatu kota, warga yang berkulit hitam, rumahnya berdekatan satu sama lain sehingga membentuk kelompok. Warga kulit kuning membentuk kelompok lain. Pemukiman warga kulit putih juga bergerombol sendiri. Contoh tersebut yaitu bentuk segregasi sosial yang dilihat dari tempat tinggalnya menurut ras atau warna kulit. Segregasi yaitu suatu proses kumulatif dimana ada titik mulainya. Proses perubahan yang semenjak awal barang kali tidak disadari, hingga muncul pemukiman yang tersegregasi yaitu teladan dinamika sosial.
- Polarisasi kelompok sosial masyarakat
Polarisasi sanggup dideskripsikan sebagai proses terpecah-belahnya unit masyarakat menjadi kelompok-kelompok yang lebih kecil. Jika dibayangkan memang hampir menyerupai dengan segregasi sosial. Bedanya, polarisasi merupakan pola pembagian kelompok yang secara kontras berhadapan satu sama lain. Misalnya, warga kota yang kaya membentuk kelompok sendiri. Warga miskin kota juga membentuk kelompok sendiri. Akibatnya terlihat kontras antara warga kaya dan miskin di satu kota. Kamu sanggup bayangkan penduduk Jakarta antara mereka yang tinggal di daerah elit dengan di bantaran kali. Terlihat polarisasi tempat tinggal antara orang kaya dan orang miskin.
Baca juga Kelompok Sosial: Pengertian dan Contohnya
Dari ketiga teladan di atas, kita sanggup identifikasi beberapa kriteria tertentu yang menyebabkan perubahan sosial layak disebut sebagai dinamika sosial. Ditarik dari teladan di atas saya uraikan beberapa aspek dinamika sosial.
Aspek dinamika sosial
♣ Terjadi di dalam sistem sosial. Sistem tersebut sanggup terdiri dari entitas yang mirip. Sebagai contoh, anggota keluarga yang mengalami perubahan, sehingga mensugesti kekerabatan sosial dalam keluarga. Penduduk suatu negara yang dikelompokkan menurut gender, umur, pendapatan, dan sebagainya berada dalam sistem dengan entitas mirip.
♣ Memiliki pola reguler. Dinamika, sebagaimana yang telah dijelaskan di awal merupakan perubahan yang terjadi secara reguler di masyarakat. Sebagai contoh, tingkat pertambahan jumlah penduduk yang terjadi di ibu kota, sanggup diukur tiap tahun dan sanggup pula diprediksi beberapa tahun kedepannya kalau tak ada kebijakan untuk menekan atau mengurangi.
♣ Memiliki tingkat prediktabilitas. Dinamika sosial dianalisis dengan memakai rumus yang sanggup membaca tren ke depan. Tren ke depan selalu dalam bentuk probabilitas. Rekayasa sosial biasanya melibatkan data dari studi-studi yang sifatnya prediktif.
♣ Pola regularitas bekerjasama dengan tingkat keseimbangan. Perubahan yang terjadi secara reguler biasanya dicarikat titik temu keseimbangannya. Sebagai contoh, bagaimana kebijakan migrasi sanggup menambal defisit jumlah penduduk suatu negara biar ekonominya tidak collapse.
♣ Terdapat pemfokusan pada proses terjadinya perubahan. Penekanan pada proses perubahan mencakup langkah demi langkah terjadinya perubahan sosial. Aspek ini memperhatikan secara detail sebab-akibat perubahan muncul dari skala yang kecil hingga yang besar.
Baca juga Sistem Sosial: Pengertian dan Contohnya
Beberapa aspek di atas sanggup kita rangkum menjadi lima poin: sistem, regularitas, prediktabilitas keseimbangan dan proses. Kelima poin itu sanggup dipakai untuk membantu mendefinsikan apa itu dinamika sosial dan apa perbedaannya dengan perubahan sosial.
Baca juga Perubahan Sosial: Contoh dan Faktor Penyebabnya
Sumber aciknadzirah.blogspot.com
0 Response to "Dinamika Sosial: Pengertian, Aspek, Contoh"
Posting Komentar