Sistematika Tawaran Penelitian Karya Ilmiah
Sistematika usulan penelitian dan karya ilmiah lainnya ibarat skripsi, tesis, disertasi, maupun kiprah tamat dan makalah mempunyai kesamaan umum, yaitu dimulai dari pendahuluan, hingga metodologi. Tentu saja dibagian tamat perlu dicantumkan daftar rujukan atau daftar pustaka. Lampiran tidak harus kalau tidak penting-penting amat.
Baca juga: Pengertian Makalah Penelitian
Postingan ini akan memeparkan sistematika usulan penelitian dan karya ilmiah dalam bentuknya yang standar. Bentuk standar artinya memenuhi elemen paling dasar. Adapun varian sistematika usulan yang beredar di luar sana, pembaca dapat membacanya sendiri dan menyebarkan sistematika atau kerangka proposalnya sendiri sesuai kebutuhan.
Setiap penulisan kepingan dan sub kepingan usulan penelitian tidak harus sama persis sebagaimana pola yang akan saya paparkan di sini. Namun perlu dicatat bahwa setiap elemen yang ada dalam kepingan maupun sub kepingan sangat penting dilibatkan guna menhasilkan usulan yang berkualitas.
Arti sistematika proposal
Meskipun pembaca saya anggap sudah tahu, definisi perihal sistematika usulan tetap akan saya sampaikan sekilas sebagai formalitas. Apa itu sistematika proposal? Sistematika usulan ialah kerangka kepenulisan planning penelitian atau karya tulis yang mencakup beberapa elemen penting dari judul, isi, hingga daftar pustaka guna menjelaskan perihal apa, mengapa dan bagaimana riset akan dilakukan.
Baca juga Kerangka Makalah: Contoh dan Penjelasannya
Sebelum melangkah lebih jauh, saya eksklusif paparkan pola kerangka dasar usulan penelitian di bawah ini kemudian menjelaskannya secara singkat:
HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
- Latar Belakang
- Rumusan Masalah
- Tujuan Penelitian
- Manfaat Penelitian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
- Review Literatur
- Batasan Konseptual
- Kerangka Teori/Hipotesis
BAB III METODOLOGI
- Metode Penelitian
- Teknik Pengumpulan Data
- Teknik Analisis Data
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Proposal penelitian merupakan rancangan riset yang menjelaskan perihal planning penelitian. Sebagai rencana, tentunya usulan menggambarkan apa dan bagaimana riset nantinya dilakukan. Penjelasan mengenai planning riset ini harus sistematis dan tidak keluar dari kaidah ilmiah. Oleh karenanya, setiap kepingan dan sub kepingan harus ringkas dan terang isinya.
Baca juga Metode Ilmiah: Pengertian dan Contohnya
Halaman judul dan daftar isi usulan agaknya sudah terang tanpa harus saya jelaskan secara detail. Perlu diingat, pembaca tidak harus final dengan judul penelitian saat gres ditahap usulan sebab dapat diganti atau direvisi nantinya.
Bab pendahuluan usulan terdiri dari setidaknya empat elemen di atas, yaitu latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian. Latar belakang mencakup klarifikasi kontekstual perihal apa dan mengapa tema riset pembaca menarik untuk diangkat dan digarap. Rumusan problem ialah pertanyaan riset terkait apa yang ingin diketahui peneliti. Tujuan dan manfaat penelitian mencakup ekspektasi terkait mengapa riset tersebut dilakukan dan apa faedahnya bagi pihak-pihak terkait.
Bab tinjauan pustaka merupakan klarifikasi dalam bentuk review literatur atau hasil penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya. Literatur yang direview harus relevan dengan fokus permasalahan yang diangkat dalam proposal. Pada kepingan ini penulis usulan juga menjelaskan perihal definisi konseptual dari istilah-istilah yang dipakai dalam penelitian nantinya, serta menyusun hipotesis bagi riset kuantitatif dan kerangka teoritis bagi riset kualitatif.
Bab metodologi berisi klarifikasi mengenai bagaimana riset tersebut dilakukan. Lebih spesifiknya, apa metode penelitian yang akan diterapkan, bagaimana data dikumpulkan, serta bagaimana data dianalisis nantinya. Bisa pula peneliti menjelaskan perihal siapa saja saja populasi dan sampelnya, bagaimana pengambilan samplenya, dan juga siapa partisipan yang dilibatkan dan mengapa.
Meskipun di kerangka usulan tersebut tidak disebutkan limitasi dan etika riset, klarifikasi mengenai kedua elemen tersebut dapat diletakkan dalam kepingan ini. Tapi perlu diketahui, hal itu bukanlah suatu keharusan. Limitasi ialah keterbatasan penelitian. Etika riset merupakan problem etis yang dihadapi bila riset tersebut dilakukan. Tak jarang kedua elemen tersebut diselipkan pada kepingan metodologi di salah satu atau beberapa sub kepingan di kepingan tersebut.
Baca juga Etika Penelitian: Penjelasan Lengkap
Daftar pusataka dan lampiran tampaknya tidak perlu saya ulas sebab sudah cukup jelas. Saya selalu menyarankan pada pembaca blog ini bahwa dalam menyusun proposal, selain hal teknis, esensi dari setiap elemen sebaiknya juga dipahami.
Sebagai contoh, untuk menyusun daftar pustaka, mekanisme teknis memang harus diperhatikan. Model Harvard atau Oxford atau lainnya mempunyai panduan yang berbeda. Namun yang tidak kalah penting ialah memahami bahwa daftar pustaka juga merepresentasikan seberapa berpengaruh riset-riset terdahulu yang relevan dilibatkan dalam penelitian. Ilmu pengetahuan ialah sebuah akumulasi. Kualitas reveiew literatur sebelumnya dapat menghipnotis kualitas riset yang akan dilakukan nantinya.
Pemahaman yang esensial di tiap kerangka usulan itu penting bagi peneliti biar pengetahuan teknis, termasuk perihal sistematika penulisan ibarat ini tidak kering dan terlepas dari esensinya.
Baca juga Metode Penelitian: Pendekatan, Jenis & Contohnya
Sumber aciknadzirah.blogspot.com
0 Response to "Sistematika Tawaran Penelitian Karya Ilmiah"
Posting Komentar