Contoh Pidato Wacana Ancaman Dengki

Bahaya dengki sungguh menakutkan, semoga anda dan kita semua terhindar dari sifat dengki ini, marilah kita tolong-menolong menyimak dan memahami makna dari contoh pidato wacana ancaman dengki berikut ini, dan semoga kita semua termasuk kedalam orang-orang yang terhindar dari sifat dengki tersebut.. Aminnn

Berikut ini pola pidato bahasa indonesia wacana ancaman dengki.

Assalamu’alaikum Wr.Wb

(Silahkan pilih pola mukodimah pidato yang anda sukai)

Bapak-Bapak, Ibu-Ibu, dan Saudara-Saudara sekalian yang saya hormati.
Pertama kali, marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat yang tiada terhingga kepada Allah swr, lantaran Dia telah memberi kita karunia dan nikmat yang sangat besar. Karunia dan nikmat itu ialah umur yang panjang, kesehatan yang baik, dan kesempatan yang luang sehingga kita semua sanggup menghadiri acara….. Tanpa ijin dari Allah tak mungkin kita sanggup hadir dan bermuwajahah ditempat ini.

Kedua kalinya,semoga keselamatan dan kesejahteraan tetap silimpahkan Allah kepada panutan kita semua,yakni Rasulullah saw. Berikut para keluarganya, para sahabatnya, para ulama-ulama dan segenap pengikutnya. Umat islam sekalian. Amiin.

Para hadirin yang saya hormati,
Pada kesempatan kali ini ijinkanlah saya memberikan hadist rasulullah yang artinya, “Dengki dan Hasud keduanya sanggup menghapuskan kebaikan menyerupai api mengkremasi kayu.”

Sifat hasud yaitu sifat iri hati kepada orang lain. Adapun iri hati ialah merasa tidak rela kenikmatan Allah dirasakan orang lain sehingga ia menjadi benci,sifat ini sangat berbahayakarena sanggup menghancurkan amal kebaikan. Orang yang senantiasa berbuat baik, contohnya tekun menjalankan shalat dan sedekah, namun kalau dihatinya mempunyai sifat dengki dan iri hati,maka rusaklah amal kebaikan yang dilakukan.

Para hadirin rahimahumullah,
Dalam hadist lain Rasululllah saw. Juga bersabda, “Ada tiga kasus yang tidak akan selamat darinya, yaitu prasangka buruk, hasud(iri hati) dan khawatir tidak mendapat sesuatu.” Kemudian teman bertanya, “ya Rosul, bagaimana cara menyelamatkan diri dari tiga sifat itu?”Rosulullah menjawab, “jika didalam hatimu ada rasa iri hati, maka janganlah kau turuti,jika kau mempunyai prasangka jelek kepada seseorang, maka janganlah kou selidiki hingga terbukti. Dan kalau di dalam hatimu ada kekhawatiran tidak mendapat kebaikan, maka beusahalah hingga tercapai.

Para hadirin yang berbahagia,
Ketika dihati kita terdapat rasa iri hati maka hendaknya janganlah diwujudkan menjadi kenyataan. Sebab kalau kita sanggup menahan rasa iri hati itu, maka Allah akan memaafkan. Artinya, selama iri hati itu, belum dilakukan, maka masih ada ampunan atas dosa tersebut. Dan saat kita berprasangka buruk, maka janganlah kita mencari-cari terhadap kabar atau bunyi burung yang kita dengarkan. Agar niat untuk memeriksa itu tidak terwujudkan.

Sebagai seorang muslim, maka hendaklah kita saling mengasihi sesama manusia, jangan saling iri hati dan jangan pula menipu, Hal ini telah ditegaskan dalam sabda nabi saw. “janganlah saling membenci, saling menghasud, dan jangan pula menipu, (pura-pura menunjukkan barang untuk menjatuhkan yang lain), jadilah Hamba Allah yang akur”(bersaudara).”

Para hadirin yang diarhmati Allah,
Orang yang mempunyai kebiasaan iri hati kepada sesamanya, maka ia akan ditimpa lima peristiwa yaitu:yaitu hatinya tidak sanggup damai namun selalu kacau. Ia ditimpa cobaan yang tidak mendapat pahala.semua cobaan Allah itu akan diganti dengan pahala, kecuali yang menimpa terhadap orang yang iri hati. Kemudian orang yang iri hati akan mendapat marah dari Allah dan tidak mendapat Taufiq dariNya.

Sesungguhnya kenikmatan dari Allah yang diterima seseorang itu akan dicintai oleh musuhnya. Adapun musuh yang dimaksudkan ialah orang yang mempunyai sifat iri hati. Ia tidak akan damai kalau melihat teman atau saudaranya.mendapatkan kenikmatan . hatinya selalu kacau dan merasa benci kalau melihat orang lain keadaannya lebih baik daripada dirinya.

Di dalam hadist diterangkan bahwa ada enam golongan yang masuk neraka. Salah satu diantaranya ialah ulama yang mempunyai sifat hasud(iri hati). Meraka saling hasud dan saling iri hati lantaran mempunyai tujuan yang tidak iklas dalam menegakan agama islam.
Seorang andal pesan tersirat berpesan demikian.

Seoarng andal pesan tersirat berpesan demikian,”Hati-hatilah kamu, jangan hingga iri hati dan dengki. Sebab dosa-dosa yang diperbuat dilangit maupun dibumi (pertama kalinya) yaitu akhir iri hati dan dengki. Dilangit, iblis membangkang perintah Allah dan menolak memberi hormat Adam, lantaran ia mempunyai sifat iri dan dengki kepada Adam. Dan di Bumi, kabil membunuh Adiknya yang mernama habildisebabkan rasa iri dan dengki. Dimana saat itu Habil hendak dikawinkan dengan saudaranya yang cantik.

Para Hadirin, yang terhormat,
Orang yang mempunyai sifat iri hati dan dengki tidak sanggup hidup senang.sedangkan orang kikir itu tidak mempunyai jiwa kemanusiaan. Demikianlah kata-kata Ahli hikmah.

Iri kepada ilmu pengetahuan yaitu baik. Sebab seseorang akan terdorong untuk mencari ilmu sebanyak-banyaknya. Sehingga pengetahuannya menjadi bertambah. Iri kepada orang andal ibadahjuga baik lantaran sanggup meningkatkan amal taat. Namun iri hati terhadap kenikmatan akan merusak segala-galanya. Hanya akan menjadikan sesuatu dosa.

Oleh lantaran itu setiap muslim hendaknya membersihkan diri dari Hasud, dari iri hati dan dengki, lantaran orang yang mempunyai sifat itu berarti menentang aturan Allah,menentang takdir Allah. Rusulullah pernah berpesan kepada Anas,”Wahai Anas, janganlah engkau mempunyai sifat dendam dan iri hati kepada sesama muslim, baik siang maupun malam. Inilah ajaranku, barang siapa mengikuti ajaranku, berarti cinta kepadaku,yang berarti pula ia akan berdampingan dengan ku di surga.”

Membersihkan hati dari iri hati dan dengki yaitu merupakan sunah rosul. Barang siapa mengikuti sunah rosul,berarti cinta kepadanyadan akan diperkenankan mendampinginya di surge. Oleh lantaran itu setiap muslim diwajibkan membersihkan kalbunya dari sifat jelek itu.

Adapun cirri-ciri sifat hasud yaitu : pertama, ia membenci nikmat Allah yang diberikan oleh Allah kepada orang lain. Kedua,ia tidak rela ketentuannya Allah dalam hal membagi rejeki. Hatinya berkata: mengapa caraMu dalam membagi rejeki? Kemudian yang ketiga ialah, ia selalu kikir terhadap karunia Allah yang telah diterima dan dirasakannya. Keempat, lantaran harapannya melenyapkan nikmat Allah yang diberikan kepada orang tersebut. Kelima,ia termasuk pasukan iblis yang selalu siap membantunya dalam perbuatan buruk.

Demikianlah apa yang sanggup saya sampaikan pada kesempatan ini.jika ada kesalahan, makahal itu lantaran khilaf atau kebodohan ilmu saya. Namun kalau dalam bahan itu sanggup dipetikkebenarannya, maka hal itu semata-matakarena ilmu Allah. Mohon Maaf atas segala kekurangan.
Bilahit taufiq wal-hidayah,wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakatuh.
Sumber http://pidatu.blogspot.com

Berlangganan Informasi Terbaru:

0 Response to "Contoh Pidato Wacana Ancaman Dengki"

Posting Komentar