Contoh Pidato Perihal Cinta Kepada Allah

Cinta kepada Allah ialah salah satu cara supaya orang-orang yang beriman selalu patuh dan mengikuti perintahNya. Agar lebih terperinci dan lebih memahami perihal cinta kepada Allah. Tidak ada salahnya kita simak bersama contoh pidato perihal cinta kepada Allah berikut ini:

Assalamu'alaikum Wr.Wb

(silahkan pilih pola mukodimah pidato yang anda sukai)

Para hadirin yang saya hormati,
Kita mengaku telah beriman. Salah satu ciri orang beriman ialah menyintai Allah. Bagaimana bentuk cinta kepada Allah ini? Secara garis besar ialah melaksanakan apa yang diperintah dan menjauhi segala apa yang tidak disenangiNya. Cinta insan kepada Allah menunjukkan bekas kebaikan kepada insan itu sendiri, baik dalam kehidupan di dunia maupun dalam kehidupan di alam abadi kelak. Di dunia ini, insan yang cinta kepada Allah senantiasa mendapatkan hidayah., yaitu bimbingan dan taufiq dari Ilahi, hidupnya hening dan mendapatkan kesenangan yang hakiki. Sedangkan di akhirat, ia akan mendapatkan jawaban berupa surga.

Para hadirin rahimakumullah,
Bagaimanakah supaya cinta kepada Allah di dalam hati ini menjadi tumbuh? Caranya ialah kita harus memperbanyak berdzikir. Dzikir yang dimaksudkan ialah banyak-banyak mengingat Allah. Kemudian kitapun harus berfikir, memahami isi-isi Al-Qur'an, melatih diri untuk melaksanakan ketentuan syariat, semua itu harus berangkat dari niat ihklas dan suci.

Ketika kita melihat sesuatu yang indah di Jagat Raya ini, hendaknya timbul kesadaran bahwa semua itu ialah nikmat dan karunia Allah yang diberikan kepada hambaNya. Ketika mendengar suara air mengalir atau gemuruh air terjun, desiran daun bergeser satu sama lainnya, hembusan angin yang sejuk, atau mendengar kicauan burung yang merdu, maka hendaknya kita bangkitkan ingatan, bahwa semua itu merupakan kebesaran Allah. Ingatan itu harus disertai dengan perilaku jiwa penuh syukur, memuji Allah, laksanakan perilaku sukur Nabi Dawud yang sanggup menghipnotis gunung-gunung dan burung-burung. Lantaran Nabi Dawud bersyukur, maka gunung dan burung-burung pun ikut bersyukur.
Dalam Al-Qur'an diterangkan:

إِنَّا سَخَّرْنَا الْجِبَالَ مَعَهُ يُسَبِّحْنَ بِالْعَشِيِّ وَالْإِشْرَاقِ


وَالطَّيْرَ مَحْشُورَةً كُلٌّ لَهُ أَوَّابٌ
Artinya:
Sesungguhnya Kami menundukkan gunung-gunung untuk bertasbih bersama ia (Daud) di waktu petang dan pagi, dan (Kami tundukkan pula) burung-burung dalam keadaan terkumpul. Masing-masingnya amat taat kepada Allah. (QS: Shaad Ayat: 18-19)

Sikap jiwa yang senantiasa membiasakan mengingat atau berdzikir kepada Allah dan memikirkan segala sesuatu keindahan dan keajaiban ciptaanNya, maka lambat laun akan membentuk langsung yang lebih bersahabat dan cinta kepada Illahi. Apabila cinta insan kepada Tuhan sudah semakin lekat maka kepatuhan dan ketaatan kepadaNya pun semakin lekat, bertambah kuat, sehingga insan itu dengan sendirinya nrimo mengurbankan apa saja yang dimilikinya demi memenuhi cintanya kepada Allah.

Para hadirin yang terhormat,
Cinta kepada allah itu bersumber dari iman. Semakin kuat iktikad seseorang maka semakin erat pula cintanya kepada Allah. Seperti dinyatakan dalam Al-Qur’an yang artinya, “Orang-orang yang beriman itu sangat cinta kepada Allah,” Demikian bila membuka surat al-baqarah ayat 165.

Pada ayat tersebut digambarkan bahwa jiwa orang yang beriman itu ialah sedemikian rupa, sehingga bila nama Allah disebut, maka hatinya menjadi bergetar. Jika mendengar ayat –ayat Al-Qur’an dibacakan,maka bertambah kuat imannya.

Mukmin sejati ialah orang yang telah mencapai ketinggian dan kebesaran ilahi, mencicipi penyantunaNya dan kebaikanNya. Dia tahu dengan penuh kesadaran bahwa yang kuasa menganugerahkan nikmat yang tidak ternilai banyaknya kepadanya. Pengetahuan atas hal itu menunjukkan bekas ke dalam jiwanya, yang artinya membukakan kecintaannya kepada Allah. Hatinya seenantiasa rindu kepada tuhan, segenap perbuatannya dihadapkannya suatu kenikmatan hidup.

Kecintaan kepada Allah besar lengan berkuasa pula pada ahlak seseorang lantaran dengan kecintaannya kepada Allah, maka seseorang akan berusaha menghindarkan diri dari perbuatan maksiat dan mengutamakan perbuatan mulia.

Pengaruh kecintaan terhadap Allah memancarkan Sifat-sifat, perilaku mental dan peranggai yang baik bagi kehidupan. Misalnya seseorang yang cinta kepada Allah maka ia Cenderung berbuat Adil.sebab Allah memerintahkan supaya Allah berbuat Adil. Dan seseorang yang menyintai Allah, tentu melaksanakan perintah itu.

Pengaruh lainnya ialah bahwa seseorang akan nrimo berjuang dalam menegakan kebenaran atau sabililah. Oleh lantaran Allah memerintahkan supaya insan berjuang fi sabililah , maka orang yang cinta kepada Allah akan mematuhinya.

Cinta kepada Allah juga menumbuhkan perilaku dalam hal cinta dan kebaikan terhadap sesama. Seorang akan menjadi baik dan akhlaknya mulia terhadap sesamanya.
Orang yang menyayangi Allah akan berbuat sabar. Karena Allah memerintahkan kepada HambaNya untuk bertaubat dari dosa, Dan orang yang mengaku cinta kepada Allah tentu akan mematuhi dan ingin menerima ampunanNya.

Cinta kepada Allah akan mendorong seseorang bertaubat, lantaran Allah memerintahkan kepada HambaNya untuk bertaubat dari dosa, Dan Orang yang mengaku cinta kepada Allah tentu akan mematuhi dan ingin menerima AmpunanNya. Sesungguhnya aneka macam efek baik dari perilaku cinta kepada Allah. Di antaranya ialah seseorang cenderung untuk selalu menepati janji. Sebab kesepakatan merupakan etika orang-orang beriman.

Para hadirin yang berbahagia,
Adapun gejala orang-orang yang cinta kepada Allah ialah sebagai berikut:

Pertama,dia tidak ragu-ragu dalam menghadapi kematian, lantaran ia benar-benar menyadari bahwa dengan kematian ia akan bertemu dengan Yang dicintainya, yaitu Allah. Sikapnya dalam mamandang kematian itu menyerupai halnya tekad nabi Ibrahim alaihis salam yang diceritakan dalam suatu hadist, bahwa ketika malaikat maut tiba untuk mencabut rohnya, maka Ibrahim berkata kepada malaikat itu, “ap akah layak engkau, mencabut nyawa seseorang yang cinta kepada kekasihnya?” kekasih yang dimaksud oleh Ibrahim ialah Allah. Pada ketika itu maka turunlah wahyu kepada nabi Ibrahim, “apakah engkau melihat bahwa seorang kekasih benci untuk bertemu dengan yang dikasihi?”

Mendengar firman tersebut, maka tanpa ragu-ragu Ibrahim berkata kepada malaikat maut “sekarang, silahkan engkau mencabut nyawaku!”

Kedua, orang yang cinta kepada Allah senantiasa berusaha mengendalikan hawa nafsunya, dan memusatkan setiap perbuatannya yang lahir maupun batin untuk mematuhi perintah Allah.

Ketiga,ingatannya tidak lepas pada tuhannya, yaitu dengan jalan memperbanyak dzikriloh, membaca Al-Qur’an dan amalan-amalan yang sifatnya sanggup mendekatkan diri kepada Tuhan yang dicintainya.

Keempat, ia rajin berkhalwal dan menyendiri di daerah sepi untuk menenangkan pikiran guna melihat Allah, memohon dan berdoa, mengerjakan sholat dengan khusyuk,dan bershalat malam ketika orang sedang tertidur lelap,

Kelima,senantiasa mengadakan koreksi diri dari kelalaiannya. Ia seringkali meratapi hidup dan waktunya yang dianggap terbuang sia-sia yang tidak dipergunakan untuk amal ibadah.

Keenam,merasa berbahagia sekali bila sanggup mengerjakan ibadah secara tertib, tidak secara berat melakukannya.

Ketujuh bersikap ramah terhadap sesame muslim dan bersikap tegas terhadap orang yang ingkar (kafir). Benci terhadap perbuatan-berbuatan maksiat dan murka terhadap orang-orang yang melaksanakan kemaksiatan.

Kedelapan, mengerjakan amal ibadah bukan lantaran takut, melainkan dirasakan sebagai suatu kewajiban.

Kesembilan, menyembunyikan amal ibadahnya supaya tidak disaksikan orang dan tidak menonjol-nonjolkan perbuatan baiknya supaya dipuji orang lain.

Kesepuluh, senantiasa hatinya menempel kepada Allah dan iklash mendapatkan cobaan yang ditimpakan Allah kepadanya.

Para hadirin Rohimahumullah,
Demikiannlah uraian perihal cinta kepada Allah. Apakah kita termasuk dalam kategori itu. Semoga kita mendapatkan petunjuk sehingga meningkatkan rasa cinta dan kepaatuhan kitakepada Allah. Amiin.

Demikianlah sedikit apa yang sanggup saya sampaikan pada kesempatan ini. Jika ada kesalahan, maka hal itu lantaran hilaf dan kebodohan ilmu saya. Namun bila dalam matri itu sanggup dipetikkebenarannya,maka hal itu semata-matakarena ilmu Allah. Mohon maaf atas segala kekurangannya.
Bilahit taufiq wal hidayah,wassalamu’alaikum warahmatulaahi wabarakatuh.
Sumber http://pidatu.blogspot.com

Berlangganan Informasi Terbaru:

0 Response to "Contoh Pidato Perihal Cinta Kepada Allah"

Posting Komentar