Uang : Definisi, Fungsi Dan Jenisnya
Definisi uang
Dalam Ekonomi Tradisional Uang didefinisikan Sebagai setiap alat tukar yang sanggup diterima secara umum. Alat tukar itu berupa benda apa saja yang sanggup diterima oleh setiap orang di masyarakat dalam proses pertukaran barang dan jasa.
Dalam ilmu ekonomi modern definisi Uang ialah sb :
Menurut D.H. Robertson dalam bukunya Money, disebutkan bahwa uang ialah sesuatu yang bisa diterima dalam pembayaran untuk mendapatkan barang-barang.
Menurut R.G. Thomas dalam bukunya Our Modern Banking menjelaskan uang ialah sesuatu yang tersedia dan secara umum diterima sebagai alat pembayaran bagi pembelian barang-barang dan jasa-jasa serta kekayaan berharga lainnya serta untuk pembayaran utang.
Menurut A.C. Pigou dalam bukunya The Veil of Money, yang dimaksud uang ialah alat tukar.
Menurut fungsinya Uang diartikan : uang ialah sebagai satuan nilai dan sebagai standar pembayaran yang tertunda – tidak menolong untuk menentukan “benda” yang termasuk dalam penawaran uang dan mana yang tidak termasuk, alasannya ialah benda-benda tersebut berupa abstraksi yang sanggup dihubungkan dengan banyak benda lain yang berbeda”. (Stephen M.Golgfeld dan Lester V. Chandler 11)
Definisi uang berdasarkan aturan menyebutkan bahwa uang tidak memuaskan untuk keperluan analisis ekonomi. Alasannya antara lain, bahwa orang mungkin menolak mendapatkan benda-benda secara aturan yang didefinisikan sebagai uang dan mungkin bahkan menolak
untuk menjual barang dan jasa kepada mereka yang menawarkan alat pembayaran yang sah dalam pembayarannya.(Stephen M.Golgfeld dan Lester V. Chandler 11)
Menurut George Simmel, uang mempunyai kemampuan mentransformasikan atau mengubah dunia sosial ke dalam dunia aritmatik, uang juga merupakan “sarana reifikasi paling murni: alasannya ialah kemampuan kalkulatifnya.
Menurut Emile Durkheim, uang sanggup dipahami sebagai fakta sosial yang keberadaannya dalam masyarakat bersifat bebas dari motif-motif personal, obyektif bahkan bersifat memaksa terhadap individu.
Menurut Talcote Parsons, uang tidak hanya sebagai instrument ekonomi tetapi juga bahasa simbolik yang terbagi, ini bukan komoditi melainkan penanda.
Menurut Zelizer, uang memperlihatkan pada konsep ”special monies. Sebagian besar diskusi wacana uang yang dilakukan oleh para antropolog tersebut hanya berurusan dengan bentuk-bentuk uang primitif.
Fungsi Uang
Fungsi pokok uang :
Uang mempunyai satu tujuan mendasar dalam sistem ekonomi, yaitu :
• Memudahkan pertukaran barang dan jasa.
• Mempersingkat waktu dan perjuangan yang dibutuhkan untuk melaksanakan perdagangan.
Fungsi-fungsi orisinil uang :
• Uang sebagai satuan nilai
Fungsi uang yang pertama dikenal dengan banyak sekali sebutan, salah satunya yang paling umum ialah satuan nilai (unit of value), standar nilai (standard of value), satuan hitung (unit of account), nilai ukur umum (common measure of value) dan nilai denominasi umum (common denominator of value)
Semua istilah-istilah ini mewakili satu gagasan yang umum : Satuan moneter berfungsi sebagai satuan terhadap mana nilai dari barang dan jasa diukur dan dinyatakan.
• Uang sebagai alat tukar
Adalah Uang sanggup dipakai sebagai alat untuk mempermudah pertukaran. Agar uang sanggup berfungsi dengan baik dibutuhkan kepercayaan masyarakat. Masyarakat harus bersedia dan rela menerimanya.
Berbagai istilah telah diberikan untuk fungsi uang yang kedua ini: alat tukar (medium of exchange), mediator pembayaran (medium of payment), alat sirkulasi (sirculating medium), dan alat pembayaran (means of payment).
Satu-satunya syarat yang dibutuhkan untuk obyek yang akan dipakai sebagai uang ialah bahwa orang umumnya bersedia menerimanya dalam pertukaran barang dan jasa.
• Uang sebagai gudang nilai (store of value)
Fungsi ketiga dari uang, yang sebagian besar yang berasal dari fungsi alat tukar, ialah bahwa uang itu berfungsi sebagai gudang nilai. Yang dimaksud dengan fungsi ini intinya ialah bahwa uang itu berfungsi sebagai alat tukar, baik sepanjang waktu maupun sewaktu-waktu.
• Uang sebagai alat penimbun kekayaan
Setelah uang dipakai sebagai satuan nilai dan diterima secara umum sebagai alat pembayaran, dengan cepat uang itu dipakai secara luas sebagai alat penimbun kekayaan.
Semua orang dan preusan bisnis bebas menentukan dalam bentuk apa, mereka akan menimbun kekayaan mereka, menetukan berapa yang akan mereka pegang dalam bentuk uang dalam banyak sekali bentuk non moneter dan merubahnya dari waktu ke waktu untuk mencapai
proporsi yang berdasarkan mereka paling menguntungkan berdasarkan penghasilan, keamanan dan likuiditas.
• Uang sebagai unit perhitungan
Untuk menentukan harga sejenis barang dibutuhkan satuan hitung, juga dengan adanya satuan hitung, kita sanggup mengadakan perbandingan harga satu barang dengan barang lain. Walaupun uang hampir selalu berfungsi sebagai unit perhitungan, namun ada contoh-contoh sejarah dimana hal itu tidak terjadi. Dalam hiper – inflasi (inflasi yang sangat besar). Misalnya, kalau harga-harga naik hampir setiap jam, para pedagang mengadakan pembukuan dengan memakai istilah valuta asing, dengan nilai yang lebih
stabil daripada nilai mata uang dalam negeri walaupun mata uang dalam negeri itu terus beredar. Dengan alasan ini beberapa sarjana dan jago ekonomi lebih suka berfikir wacana unit perhitungan sebagaimana yang diharapkan, tetapi tidak harus merupakan sifat dan milik (property) uang. Tetapi untuk segala tujuan yang praktis, uang itu berfungsi sebagai unit perhitungan.
Fungsi Turunan, yaitu :
• Sebagai alat pembayaran yang sah
Tidak semua orang sanggup membuat uang terutama uang kartal, alasannya ialah uang hanya dikeluarkan oleh forum tertentu, di Indonesia dikeluarkan oleh Bank Indonesia selaku Bank Sentral.
• Alat penyimpan kekayaan dan pemindah kekayaan.
Dengan uang, kekayaan berupa tanah, gedung, sanggup dipindah pemilikannya dengan memakai uang.
• Alat pendorong acara ekonomi.
Apabila nilai uang stabil, orang bahagia memakai uang itu dalam acara ekonomi, selanjutnya apabila acara ekonomi meningkat, uang dalam peredaran harus ditambah sesuai dengan kebutuhan.
• Standar pencicilan utang.
Uang sanggup berfungsi sebagai standar untuk melaksanakan pembayaran dikemudian hari, pembayaran berjangka panjang atau pencicilan utang.
Jenis-Jenis Uang
Uang yang beredar dalam masyarakat atau berdasarkan forum yang mengeluarkan sanggup dibedakan dalam 2 (dua) jenis, yaitu :
• Uang kartal
Uang kartal ialah alat pembayaran yang sah dan wajib dipakai oleh masyarakat dalam melaksanakan transaksi jual-beli sehari-hari.
• Uang giral
Uang giral merupakan uang yang dimiliki masyarakat dalam bentuk simpanan (deposito) yang sanggup ditarik sesuai kebutuhan. Untuk menarik uang ini, orang memakai cek. Cek yang dibentuk atas nama statu rekening deposito merupakan perintah kepada bank untuk membayar kepada orang yang ditunjuk pemilik rekening.
Uang giral merupakan uang yang sah secara ekonomi tetapi secara aturan tidak, artinya hanya berlaku pada kalangan tertentu saja sehingga orang yang menolak pembayaran dengan uang giral contohnya cek tidak sanggup dituntut. Untuk mengambil uang giral sanggup dipakai cek atau giro.
a) Cek merupakan suatu perintah kepada bank untuk membayarkan sejumlah dana, dimana cek dikenal ada tiga macam:
1. Cek atas unjuk
2. Cek atas nama
3. Cek silang.
b) Giro Bilyet ialah surat perintah nasabah bank untuk memindahkan sejumlah uang dari rekeningnya kepada rekening nasabah yang lain yang ditunjuk. Kaprikornus Giro bilyet tidak sanggup ditukarkan dengan uang tunai di bank penerimanya.
Jenis-jenis uang berdasarkan materi pembuatannya dibedakan menjadi :
• Uang logam
Uang logam biasanya terbuat dari emas atau perak alasannya ialah emas dan perak memenuhi syarat-syarat uang yang efisien. Karena harga emas dan perak yang cenderung tinggi dan stabil, emas dan perak gampang dikenali dan diterima orang. Disamping itu, emas dan perak tidak gampang musan. Emas dan perak juga gampang dibagi-bagi menjadi unit
yang lebih kecil. Di zaman sekarang, uang logam tidak dinilai dari berat emasnya, namun dari nilai nominalnya. Nilai nominal itu merupakan pernyataan bahwa sejumlah emas dengan berat tertentu terkandung di dalamnya.
Uang logam mempunyai tiga macam nilai, yaitu :
1. Nilai Intrinsik yaitu nilai materi untuk membuat mata uang, contohnya berapa nilai emas dan perak yang dipakai untuk mata uang.
2. Nilai Nominal yaitu nilai yang tercantum pada mata uang atau cap harga yang tertera pada mata uang. Misalnya seratus rupiah (Rp.100,00,-), atau lima ratus rupiah (Rp. 500,00,-).
3. Nilai Tukar, nilai tukar ialah kemampuan uang untuk sanggup ditukarkan dengan statu barang (daya beli uang). Misalnya uang Rp. 500,00,- hanya sanggup ditukarkan dengan sebuah permen, sedangkan Rp. 1.000,00,- sanggup ditukarkan dengan semangkuk
bakso.
• Uang kertas
Uang kertas ialah uang yang terbuat dari kertas dengan gambar dan cap tertentu dan merupakan alat pembayaran yang sah. Menurut klarifikasi UU No. 23 tahun 1999 wacana Bank Indonesia, yang dimaksud dengan uang kertas ialah uang dalam bentuk lembaran
yang terbuat dari materi kertas atau materi lainnya (yang mirip kertas).
Jenis-jenis uang berdasarkan nilainya dibedakan menjadi :
• Uang penuh (Full bodied Money)
Nilai uang dikatakan sebagai uang penuh apabila nilai yang tertera diatas uang tersebut sama nilainya dengan materi yang digunakan. Dengan kata lain nilai nominal = nilai intrinsik. Jika uang itu terbuat dari emas, maka nilai uang itu sama dengan nilai emas yang dikandungnya.
Contoh : uang emas dan uang perak.
• Uang tanda (Token Money)
Nilai uang dikatakan sebagai uang tanda apabila nilai yang tertera diatas uang lebih tinggi dari nilai materi yang dipakai untuk membuat uang atau dengan kata lain nilai nominal lebih besar dari nilai intrinsik uang tersebut. Misalnya, untuk membuat uang Rp. 1.000,00,- pemerintah mengeluarkan biaya Rp. 750,00,-.
Contoh : uang kertas
Menurut J.M. Keynes ada 3 (tiga) alasan orang memegang uang, yaitu :
• Motif Transaksi (Transaction Motive)
Permintaan uang untuk bertransaksi mengacu kepada penggunaan uang untuk transaksi sehari-hari dalam pemenuhan kebutuhan mirip pembelian materi baku, pembayaran upah dan pembayaran listrik.
• Motif Spekulasi
Permintaan uang untuk ditujukan memperoleh laba secara cepat, alasannya ialah mengetahui peluang ekonomi yang menguntungkan.
• Motif Berjaga-jaga (Precantionary Motive)
Permintaan uang untuk ditujukan kepada pemenuhan kebutuhan darurat yang tidak sanggup diperhitungkan sebelumnya, penambahan uang untuk membayar kenaikan harga yang mendadak.
Sumber http://jurnal-sdm.blogspot.com
Dalam Ekonomi Tradisional Uang didefinisikan Sebagai setiap alat tukar yang sanggup diterima secara umum. Alat tukar itu berupa benda apa saja yang sanggup diterima oleh setiap orang di masyarakat dalam proses pertukaran barang dan jasa.
Dalam ilmu ekonomi modern definisi Uang ialah sb :
Menurut D.H. Robertson dalam bukunya Money, disebutkan bahwa uang ialah sesuatu yang bisa diterima dalam pembayaran untuk mendapatkan barang-barang.
Menurut R.G. Thomas dalam bukunya Our Modern Banking menjelaskan uang ialah sesuatu yang tersedia dan secara umum diterima sebagai alat pembayaran bagi pembelian barang-barang dan jasa-jasa serta kekayaan berharga lainnya serta untuk pembayaran utang.
Menurut A.C. Pigou dalam bukunya The Veil of Money, yang dimaksud uang ialah alat tukar.
Menurut fungsinya Uang diartikan : uang ialah sebagai satuan nilai dan sebagai standar pembayaran yang tertunda – tidak menolong untuk menentukan “benda” yang termasuk dalam penawaran uang dan mana yang tidak termasuk, alasannya ialah benda-benda tersebut berupa abstraksi yang sanggup dihubungkan dengan banyak benda lain yang berbeda”. (Stephen M.Golgfeld dan Lester V. Chandler 11)
Definisi uang berdasarkan aturan menyebutkan bahwa uang tidak memuaskan untuk keperluan analisis ekonomi. Alasannya antara lain, bahwa orang mungkin menolak mendapatkan benda-benda secara aturan yang didefinisikan sebagai uang dan mungkin bahkan menolak
untuk menjual barang dan jasa kepada mereka yang menawarkan alat pembayaran yang sah dalam pembayarannya.(Stephen M.Golgfeld dan Lester V. Chandler 11)
Menurut George Simmel, uang mempunyai kemampuan mentransformasikan atau mengubah dunia sosial ke dalam dunia aritmatik, uang juga merupakan “sarana reifikasi paling murni: alasannya ialah kemampuan kalkulatifnya.
Menurut Emile Durkheim, uang sanggup dipahami sebagai fakta sosial yang keberadaannya dalam masyarakat bersifat bebas dari motif-motif personal, obyektif bahkan bersifat memaksa terhadap individu.
Menurut Talcote Parsons, uang tidak hanya sebagai instrument ekonomi tetapi juga bahasa simbolik yang terbagi, ini bukan komoditi melainkan penanda.
Menurut Zelizer, uang memperlihatkan pada konsep ”special monies. Sebagian besar diskusi wacana uang yang dilakukan oleh para antropolog tersebut hanya berurusan dengan bentuk-bentuk uang primitif.
Fungsi Uang
Fungsi pokok uang :
Uang mempunyai satu tujuan mendasar dalam sistem ekonomi, yaitu :
• Memudahkan pertukaran barang dan jasa.
• Mempersingkat waktu dan perjuangan yang dibutuhkan untuk melaksanakan perdagangan.
Fungsi-fungsi orisinil uang :
• Uang sebagai satuan nilai
Fungsi uang yang pertama dikenal dengan banyak sekali sebutan, salah satunya yang paling umum ialah satuan nilai (unit of value), standar nilai (standard of value), satuan hitung (unit of account), nilai ukur umum (common measure of value) dan nilai denominasi umum (common denominator of value)
Semua istilah-istilah ini mewakili satu gagasan yang umum : Satuan moneter berfungsi sebagai satuan terhadap mana nilai dari barang dan jasa diukur dan dinyatakan.
• Uang sebagai alat tukar
Adalah Uang sanggup dipakai sebagai alat untuk mempermudah pertukaran. Agar uang sanggup berfungsi dengan baik dibutuhkan kepercayaan masyarakat. Masyarakat harus bersedia dan rela menerimanya.
Berbagai istilah telah diberikan untuk fungsi uang yang kedua ini: alat tukar (medium of exchange), mediator pembayaran (medium of payment), alat sirkulasi (sirculating medium), dan alat pembayaran (means of payment).
Satu-satunya syarat yang dibutuhkan untuk obyek yang akan dipakai sebagai uang ialah bahwa orang umumnya bersedia menerimanya dalam pertukaran barang dan jasa.
• Uang sebagai gudang nilai (store of value)
Fungsi ketiga dari uang, yang sebagian besar yang berasal dari fungsi alat tukar, ialah bahwa uang itu berfungsi sebagai gudang nilai. Yang dimaksud dengan fungsi ini intinya ialah bahwa uang itu berfungsi sebagai alat tukar, baik sepanjang waktu maupun sewaktu-waktu.
• Uang sebagai alat penimbun kekayaan
Setelah uang dipakai sebagai satuan nilai dan diterima secara umum sebagai alat pembayaran, dengan cepat uang itu dipakai secara luas sebagai alat penimbun kekayaan.
Semua orang dan preusan bisnis bebas menentukan dalam bentuk apa, mereka akan menimbun kekayaan mereka, menetukan berapa yang akan mereka pegang dalam bentuk uang dalam banyak sekali bentuk non moneter dan merubahnya dari waktu ke waktu untuk mencapai
proporsi yang berdasarkan mereka paling menguntungkan berdasarkan penghasilan, keamanan dan likuiditas.
• Uang sebagai unit perhitungan
Untuk menentukan harga sejenis barang dibutuhkan satuan hitung, juga dengan adanya satuan hitung, kita sanggup mengadakan perbandingan harga satu barang dengan barang lain. Walaupun uang hampir selalu berfungsi sebagai unit perhitungan, namun ada contoh-contoh sejarah dimana hal itu tidak terjadi. Dalam hiper – inflasi (inflasi yang sangat besar). Misalnya, kalau harga-harga naik hampir setiap jam, para pedagang mengadakan pembukuan dengan memakai istilah valuta asing, dengan nilai yang lebih
stabil daripada nilai mata uang dalam negeri walaupun mata uang dalam negeri itu terus beredar. Dengan alasan ini beberapa sarjana dan jago ekonomi lebih suka berfikir wacana unit perhitungan sebagaimana yang diharapkan, tetapi tidak harus merupakan sifat dan milik (property) uang. Tetapi untuk segala tujuan yang praktis, uang itu berfungsi sebagai unit perhitungan.
Fungsi Turunan, yaitu :
• Sebagai alat pembayaran yang sah
Tidak semua orang sanggup membuat uang terutama uang kartal, alasannya ialah uang hanya dikeluarkan oleh forum tertentu, di Indonesia dikeluarkan oleh Bank Indonesia selaku Bank Sentral.
• Alat penyimpan kekayaan dan pemindah kekayaan.
Dengan uang, kekayaan berupa tanah, gedung, sanggup dipindah pemilikannya dengan memakai uang.
• Alat pendorong acara ekonomi.
Apabila nilai uang stabil, orang bahagia memakai uang itu dalam acara ekonomi, selanjutnya apabila acara ekonomi meningkat, uang dalam peredaran harus ditambah sesuai dengan kebutuhan.
• Standar pencicilan utang.
Uang sanggup berfungsi sebagai standar untuk melaksanakan pembayaran dikemudian hari, pembayaran berjangka panjang atau pencicilan utang.
Jenis-Jenis Uang
Uang yang beredar dalam masyarakat atau berdasarkan forum yang mengeluarkan sanggup dibedakan dalam 2 (dua) jenis, yaitu :
• Uang kartal
Uang kartal ialah alat pembayaran yang sah dan wajib dipakai oleh masyarakat dalam melaksanakan transaksi jual-beli sehari-hari.
• Uang giral
Uang giral merupakan uang yang dimiliki masyarakat dalam bentuk simpanan (deposito) yang sanggup ditarik sesuai kebutuhan. Untuk menarik uang ini, orang memakai cek. Cek yang dibentuk atas nama statu rekening deposito merupakan perintah kepada bank untuk membayar kepada orang yang ditunjuk pemilik rekening.
Uang giral merupakan uang yang sah secara ekonomi tetapi secara aturan tidak, artinya hanya berlaku pada kalangan tertentu saja sehingga orang yang menolak pembayaran dengan uang giral contohnya cek tidak sanggup dituntut. Untuk mengambil uang giral sanggup dipakai cek atau giro.
a) Cek merupakan suatu perintah kepada bank untuk membayarkan sejumlah dana, dimana cek dikenal ada tiga macam:
1. Cek atas unjuk
2. Cek atas nama
3. Cek silang.
b) Giro Bilyet ialah surat perintah nasabah bank untuk memindahkan sejumlah uang dari rekeningnya kepada rekening nasabah yang lain yang ditunjuk. Kaprikornus Giro bilyet tidak sanggup ditukarkan dengan uang tunai di bank penerimanya.
Jenis-jenis uang berdasarkan materi pembuatannya dibedakan menjadi :
• Uang logam
Uang logam biasanya terbuat dari emas atau perak alasannya ialah emas dan perak memenuhi syarat-syarat uang yang efisien. Karena harga emas dan perak yang cenderung tinggi dan stabil, emas dan perak gampang dikenali dan diterima orang. Disamping itu, emas dan perak tidak gampang musan. Emas dan perak juga gampang dibagi-bagi menjadi unit
yang lebih kecil. Di zaman sekarang, uang logam tidak dinilai dari berat emasnya, namun dari nilai nominalnya. Nilai nominal itu merupakan pernyataan bahwa sejumlah emas dengan berat tertentu terkandung di dalamnya.
Uang logam mempunyai tiga macam nilai, yaitu :
1. Nilai Intrinsik yaitu nilai materi untuk membuat mata uang, contohnya berapa nilai emas dan perak yang dipakai untuk mata uang.
2. Nilai Nominal yaitu nilai yang tercantum pada mata uang atau cap harga yang tertera pada mata uang. Misalnya seratus rupiah (Rp.100,00,-), atau lima ratus rupiah (Rp. 500,00,-).
3. Nilai Tukar, nilai tukar ialah kemampuan uang untuk sanggup ditukarkan dengan statu barang (daya beli uang). Misalnya uang Rp. 500,00,- hanya sanggup ditukarkan dengan sebuah permen, sedangkan Rp. 1.000,00,- sanggup ditukarkan dengan semangkuk
bakso.
• Uang kertas
Uang kertas ialah uang yang terbuat dari kertas dengan gambar dan cap tertentu dan merupakan alat pembayaran yang sah. Menurut klarifikasi UU No. 23 tahun 1999 wacana Bank Indonesia, yang dimaksud dengan uang kertas ialah uang dalam bentuk lembaran
yang terbuat dari materi kertas atau materi lainnya (yang mirip kertas).
Jenis-jenis uang berdasarkan nilainya dibedakan menjadi :
• Uang penuh (Full bodied Money)
Nilai uang dikatakan sebagai uang penuh apabila nilai yang tertera diatas uang tersebut sama nilainya dengan materi yang digunakan. Dengan kata lain nilai nominal = nilai intrinsik. Jika uang itu terbuat dari emas, maka nilai uang itu sama dengan nilai emas yang dikandungnya.
Contoh : uang emas dan uang perak.
• Uang tanda (Token Money)
Nilai uang dikatakan sebagai uang tanda apabila nilai yang tertera diatas uang lebih tinggi dari nilai materi yang dipakai untuk membuat uang atau dengan kata lain nilai nominal lebih besar dari nilai intrinsik uang tersebut. Misalnya, untuk membuat uang Rp. 1.000,00,- pemerintah mengeluarkan biaya Rp. 750,00,-.
Contoh : uang kertas
Menurut J.M. Keynes ada 3 (tiga) alasan orang memegang uang, yaitu :
• Motif Transaksi (Transaction Motive)
Permintaan uang untuk bertransaksi mengacu kepada penggunaan uang untuk transaksi sehari-hari dalam pemenuhan kebutuhan mirip pembelian materi baku, pembayaran upah dan pembayaran listrik.
• Motif Spekulasi
Permintaan uang untuk ditujukan memperoleh laba secara cepat, alasannya ialah mengetahui peluang ekonomi yang menguntungkan.
• Motif Berjaga-jaga (Precantionary Motive)
Permintaan uang untuk ditujukan kepada pemenuhan kebutuhan darurat yang tidak sanggup diperhitungkan sebelumnya, penambahan uang untuk membayar kenaikan harga yang mendadak.
Sumber http://jurnal-sdm.blogspot.com
0 Response to "Uang : Definisi, Fungsi Dan Jenisnya"
Posting Komentar