Teori Preferensi Likuiditas Tingkat Suku Bunga
Dalam Tulisan sebelumnya : Tingkat Suku Bunga (Interest rate) : Pengertian, Tipe dan Peranan Suku Bunga (Interest rate) Dalam Perekonomian, disebutkan Suku Bunga (Interest rate) yaitu jumlah interest yang dibayarkan per unit waktu atau orang harus membayar untuk kesempatan meminjam uang.
Bagaimanakah Pandangan John Maynard Keyness, ekonom Inggris yang sangat tersohor di seantero jagat itu mengenai tingkat Suku Bunga??
Edward dan Khan (1985), menyampaikan bahwa faktor penentu suku bunga tcrbagi bantalan 2 (dua) faktor, yaitu internal dan eksternal. Faktor internal mencakup pendapatan nasional, jumlah uang beredar, dan Ekspektasi Inflasi. Sedangkan faktor eksternalnya yaitu penjumlahan suku bunga luar negeri dan tingkat Ekspektasi perubahan nilai tukar valuta asing. Seperti halnya dalam setiap analisis keseimbangan ekonomi, pembicaraan mengenai keseimbangan di pasar uang juga akan melibatkan unsur utamanya, yaitu seruan dan penawaran uang. Bila prosedur pasar sanggup berjalan tanpa kendala maka pada prinsipnya keseimbangan di pasar uang sanggup terjadi, dan merupakan wujud kekuatan tarik menarik antara seruan dan penawaran uang.
Teori ini berafiliasi dengan apa yang dikatakan oleh ekonom Inggris John Maynard Keyness, yang telah mengkritik teori ekonomi klasik wacana pengembangan teori tingkat suku bunga. Menurut Keyness, teori klasik berlaku hanya untuk bunga jangka panjang. la berbagi teori preferensi likuiditas ini untuk menjelaskan suku bunga untuk jangka pendek. Tingkat suku bunga berdasarkan Keyness yaitu harga yang di keluarkan debitur untuk mendorong seorang kreditur memindahkan sumber daya langka (uang) mereka, akan tetapi, uang yang dikeluarkan debitur memiliki kemungkinan adanya kerugian berupa risiko tidak diterimanya tingkat bunga tertentu.
Di dalam teori ini terdapat dua macam investasi yang dikembangkan, yaitu uang dan obligasi. Uang merupakan kekayaan yang paling likuid lantaran uang memiliki kemampuan untuk membeli setiap saat. Sedangkan obligasi tidak sanggup untuk membeli sesuatu kecuali kalau diubah terlebih dahulu ke dalam bentuk uang tunai. Keyness menyampaikan bahwa, seruan terhadap uang merupakan tindakan rasional, meningkatnya seruan uang akan menaikkan tingkat suku bunga.
Terdapat 3 (tiga) motif yang mendorong orang untuk melaksanakan seruan terhadap uang, yaitu :
1. Motif transaksi: seruan uang untuk membeli barang dan jasa
2. Motif berjaga-jaga: seruan uang untuk keadaan yang tidak mencnlu
3. Motif spekulasi: seruan uang untuk dipakai pada masa yang akan tiba dan belum diketahui keuntungannya.
Perubahan dalam suku bunga relatif mensugesti investasi dalam sekuritas asing, sehingga perbedaan lingkat suku bunga antarncgara mcmbcrikan insentif yang berpengaruh bagi pemodal untuk mengalirkan modal ke dalam sekuritas-sekuritas yang beryield tinggi. Hal ini disebabkan lantaran walaupun tingkat suku bunga yang relatif tinggi sanggup menarik arus kas dari luar negeri ( untuk berinvestasi dalam sekuritas-
sekuritas yang memperlihatkan yield yang tinggi), tingkat suku bunga yang relatif tinggi mungkin mencerminkan ckspcktasi tingginya tingkat inflasi. Jumlah dana yang diinginkan oleh setiap orang untuk disimpan dalam bentuk saldo uang disebut seruan akan uang. Karena rumah tangga memilih bagaimana mereka akan membagi dana cadangan mereka dalam
bentuk uang dan obligasi, maka, bila kita mengctahui besarnya seruan uang, kita juga akan mengetahui besarnya seruan akan obligasi. Dengan tingkat cadangan dana yang tertentu, kenaikan seruan akan uang tentulah mengandung arti bahvva terjadi penurunan seruan akan obligasi Sumber http://jurnal-sdm.blogspot.com
Bagaimanakah Pandangan John Maynard Keyness, ekonom Inggris yang sangat tersohor di seantero jagat itu mengenai tingkat Suku Bunga??
Edward dan Khan (1985), menyampaikan bahwa faktor penentu suku bunga tcrbagi bantalan 2 (dua) faktor, yaitu internal dan eksternal. Faktor internal mencakup pendapatan nasional, jumlah uang beredar, dan Ekspektasi Inflasi. Sedangkan faktor eksternalnya yaitu penjumlahan suku bunga luar negeri dan tingkat Ekspektasi perubahan nilai tukar valuta asing. Seperti halnya dalam setiap analisis keseimbangan ekonomi, pembicaraan mengenai keseimbangan di pasar uang juga akan melibatkan unsur utamanya, yaitu seruan dan penawaran uang. Bila prosedur pasar sanggup berjalan tanpa kendala maka pada prinsipnya keseimbangan di pasar uang sanggup terjadi, dan merupakan wujud kekuatan tarik menarik antara seruan dan penawaran uang.
Teori ini berafiliasi dengan apa yang dikatakan oleh ekonom Inggris John Maynard Keyness, yang telah mengkritik teori ekonomi klasik wacana pengembangan teori tingkat suku bunga. Menurut Keyness, teori klasik berlaku hanya untuk bunga jangka panjang. la berbagi teori preferensi likuiditas ini untuk menjelaskan suku bunga untuk jangka pendek. Tingkat suku bunga berdasarkan Keyness yaitu harga yang di keluarkan debitur untuk mendorong seorang kreditur memindahkan sumber daya langka (uang) mereka, akan tetapi, uang yang dikeluarkan debitur memiliki kemungkinan adanya kerugian berupa risiko tidak diterimanya tingkat bunga tertentu.
Di dalam teori ini terdapat dua macam investasi yang dikembangkan, yaitu uang dan obligasi. Uang merupakan kekayaan yang paling likuid lantaran uang memiliki kemampuan untuk membeli setiap saat. Sedangkan obligasi tidak sanggup untuk membeli sesuatu kecuali kalau diubah terlebih dahulu ke dalam bentuk uang tunai. Keyness menyampaikan bahwa, seruan terhadap uang merupakan tindakan rasional, meningkatnya seruan uang akan menaikkan tingkat suku bunga.
Terdapat 3 (tiga) motif yang mendorong orang untuk melaksanakan seruan terhadap uang, yaitu :
1. Motif transaksi: seruan uang untuk membeli barang dan jasa
2. Motif berjaga-jaga: seruan uang untuk keadaan yang tidak mencnlu
3. Motif spekulasi: seruan uang untuk dipakai pada masa yang akan tiba dan belum diketahui keuntungannya.
Perubahan dalam suku bunga relatif mensugesti investasi dalam sekuritas asing, sehingga perbedaan lingkat suku bunga antarncgara mcmbcrikan insentif yang berpengaruh bagi pemodal untuk mengalirkan modal ke dalam sekuritas-sekuritas yang beryield tinggi. Hal ini disebabkan lantaran walaupun tingkat suku bunga yang relatif tinggi sanggup menarik arus kas dari luar negeri ( untuk berinvestasi dalam sekuritas-
sekuritas yang memperlihatkan yield yang tinggi), tingkat suku bunga yang relatif tinggi mungkin mencerminkan ckspcktasi tingginya tingkat inflasi. Jumlah dana yang diinginkan oleh setiap orang untuk disimpan dalam bentuk saldo uang disebut seruan akan uang. Karena rumah tangga memilih bagaimana mereka akan membagi dana cadangan mereka dalam
bentuk uang dan obligasi, maka, bila kita mengctahui besarnya seruan uang, kita juga akan mengetahui besarnya seruan akan obligasi. Dengan tingkat cadangan dana yang tertentu, kenaikan seruan akan uang tentulah mengandung arti bahvva terjadi penurunan seruan akan obligasi Sumber http://jurnal-sdm.blogspot.com
0 Response to "Teori Preferensi Likuiditas Tingkat Suku Bunga"
Posting Komentar