Karakteristik Adonan Beraspal
Karakteristik Campuran
Lapisan permukaan merupakan komponen yang mempunyai fungsi yang sangat penting pada suatu konstruksi jalan raya. Bina marga 1983 menyatakan bahwa fungsi dari pada lapisan permukaan adalah: 1. Memikul / membagi beban kemudian lintas
2. Sebagai pelindung konstruksi dibawahnya dari kerusakan jawaban imbas air dan cuaca
3. Sebagai lapisan aus
4. Membentuk lapisan permukaan jalan yang rata dan tidak licin
Selanjutnya dengan adanya keempat fungsi tersebut maka suatu konstruksi jalan raya akan sanggup melewatkan kemudian lintas dengan kondusif dan nyaman serta kekuatan dari konstruksi sanggup di pertahankan. Untuk mendapatkan fungi – fungsi tersebut maka adonan dipakai sebagi lapisan permukaan harus mempunyai karakteristik / sifat – sifat sebagai berikut :
1. Keawetan (durabilitas)
Keawetan atau durabilitas adalah kemapuan beton aspal menerima repetisi beban lalu lintas seperti berat kendaraan dan gesekan antara roda kendaraan dan permukaan jalan, serta menahan keausan akibat pengaruh iklim, seperti udara, air, atau perubahan temperature. Darabilitas beton aspal dipengaruhi oleh tebalnya film atau selimut aspal, banyaknya pori dalam campuran, kepadatan dan kedap airnya campuran.
2. Kelenturan (fleksibilitas)
Kelenturan atau fleksibilitas adalah kemampuan beton aspal untuk menyesuaikan diri akibat penurunan kosolidasi dan pergerakan dari pondasi atau tanah dasar,tanpa terjadi retak. Penurunan terjadi akibat berat sendiri tanah timbunan yang dibuat diatas tanah asli. Fleksibilitas dapat ditingkatkan dengan mempergunakan agregat bergradasi terbuka dengan kadar aspal yang tinggi.
3. Tahanan geser (skid resisfance)
Kekesatan adalah kemapuan permukaan beton aspal terutama pada kondisi basah, mermberikan gaya gesek pada roda kendaraan sehingga kendaraan tidak tergelicir, ataupun slip. Berikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi kekesatan jalan yaitu:
a. kekasaran permukaan dari butir-butir. Dalam hal ini agregat yang digunakan tidak hanya mempunyai permukaan yang kasar, tetapih juga mempunyai daya tanah
b. Luas bidang kontak antar butir atau bentuk butir
c. Gradasi agregat
d. Kepadatan campuran
e. Tebal film aspal
f. Ukuran maksimum butir agregat
4. Kedap air (impermeabilitas)
Kedap air adalah kemapuan beton aspal untuk tidak dapat dimasuki air ataupun udara ke dalam lapisan beton aspal. Air dan udara dapat mengakibatkan percepatan proses penuaan aspal, dan pengelupasan film/ selimut aspal dari permukaan agregat. Jumlah pori yang tersisa setelah beton aspal dipadatkan dapat menjadi indicator kekedapan air campuran. Tingkat impermeabilitas beton aspal berbanding terbaik dengan tingkat durabilitasnya.
5. Kemudahan pelaksanaan (workability)
Mudah dilaksanakan (workability) adalah kemapuan campuran beton aspal untuk mudah dihamparkan dan dipadatkan. Tingkat kemudahan dalam pelaksanaan, memilih tingkat efisiensi pekerjaan. Faktor yang mempengaruhi tingkat kemudahan dalam proses penghamparan dan pemadatan adalah:
a. Viscositas aspal
b. Kepekaan aspal terhadap perubahan temperaur
c. Gradasi dan kondisi agregat revisi atau koreksi terhadap rancangan campuran dapat dilakukan jika ditemukan kesukaran dalam pelaksanaan.
Sumber http://tekniksipil501.blogspot.com
0 Response to "Karakteristik Adonan Beraspal"
Posting Komentar