Sekolah Belum Tersentuh Internet Sebanyak 49 Ribu
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) terus mendorong kepedulian pemerintah daerah memperluas kanal teknologi gosip (TI) di sekolah-sekolah di daerah. Pasalnya, sampai sekarang masih ada 49 ribuan sekolah di tempat terdepan, terluar dan tertinggal (3T) yang belum tersentuh TI.
Sekretaris Jenderal Kemendikbud Didik Suhardi menyatakan, kepedulian Pemerintah Daerah diyakini akan mempercepat pengadaan TI di ribuan sekolah tersebut. Sehingga, bawah umur yang bersekolah di daerah 3T sanggup segera menerima kanal internet.
"Tentu kami juga di pusat, Kemendikbud berkoordinasi dengan Kemenkominfo dan BUMN terus mengupayakan sehingga yang 49 ribu itu sanggup berkurang,"
Didik menyebutkan, kebutuhan teknologi gosip dan komunikasi untuk dunia pendidikan sulit dihindari. Selain tuntutan kemajuan zaman, juga alasannya yaitu kondisi negara Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau. Maka, TI merupakan salah satu solusi terhadap proses pembelajaran yang bermutu.
"Tentu dengan TI itu semua sanggup dilakukan. Semua sanggup dijangkau dengan internet jadi dibutuhkan pemerataan pendidikan itu sanggup terwujud," kata Didik.
Di sisi lain, ia juga mendorong biar guru terus berinovasi dan menggali kompetensinya masing-masing. Sebab meski teknologi semakin maju, sosok guru tetap penting untuk pemajuan pendidikan. Hanya saja kiprahnya berubah, dari yang tadinya berperan sebagai sumber pembelajaran, nanti menjadi fasilitator atau mentor saja.
"Satu yang tidak sanggup diganti dengan TI, yaitu inspirasi. Di situ lah yang mesti digali dan dimiliki guru nanti," kata Didik.
Sebelumnya, Kemendikbud juga telah menunjukkan penghargaan Anugerah Kita Harus Belajar (Kihajar) 2018 kepada lima gubernur, tujuh wali kota dan empat bupati, yang berprestasi dalam memajukan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) pendidikan di wilayahnya masing-masing. Penghargaan tersebut diberikan oleh Sekretaris Jenderal Kemendikbud, Didik Suhardi, pada Malam Anugerah Kihajar ke-7 tahun 2018, di Jakarta, Jumat (12/10).
Selain itu, penghargaan juga diberikan kepada para pemenang Kuis Kihajar, Lomba Mobile Kihajar, Radio Peduli Pendidikan dan Kebudayaan, Ensiklomedia, Membatik (membuat materi berguru berbasis TIK), serta Duta Rumah Belajar.
Anugerah Kihajar tahun 2018 mengangkat tema “Pendayagunaan TIK Pendidikan dan Kebudayaan dalam Menyiapkan Generasi Milenial Menghadapi Revolusi Industri 4.0”. Dengan tema tersebut dibutuhkan Anugerah Kihajar sanggup menjadi tolok ukur perkembangan TIK untuk pendidikan di Indonesia.
Republika.co.id Sumber http://indrabayang.blogspot.com
Sekretaris Jenderal Kemendikbud Didik Suhardi menyatakan, kepedulian Pemerintah Daerah diyakini akan mempercepat pengadaan TI di ribuan sekolah tersebut. Sehingga, bawah umur yang bersekolah di daerah 3T sanggup segera menerima kanal internet.
"Tentu kami juga di pusat, Kemendikbud berkoordinasi dengan Kemenkominfo dan BUMN terus mengupayakan sehingga yang 49 ribu itu sanggup berkurang,"
Didik menyebutkan, kebutuhan teknologi gosip dan komunikasi untuk dunia pendidikan sulit dihindari. Selain tuntutan kemajuan zaman, juga alasannya yaitu kondisi negara Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau. Maka, TI merupakan salah satu solusi terhadap proses pembelajaran yang bermutu.
"Tentu dengan TI itu semua sanggup dilakukan. Semua sanggup dijangkau dengan internet jadi dibutuhkan pemerataan pendidikan itu sanggup terwujud," kata Didik.
Di sisi lain, ia juga mendorong biar guru terus berinovasi dan menggali kompetensinya masing-masing. Sebab meski teknologi semakin maju, sosok guru tetap penting untuk pemajuan pendidikan. Hanya saja kiprahnya berubah, dari yang tadinya berperan sebagai sumber pembelajaran, nanti menjadi fasilitator atau mentor saja.
"Satu yang tidak sanggup diganti dengan TI, yaitu inspirasi. Di situ lah yang mesti digali dan dimiliki guru nanti," kata Didik.
Sebelumnya, Kemendikbud juga telah menunjukkan penghargaan Anugerah Kita Harus Belajar (Kihajar) 2018 kepada lima gubernur, tujuh wali kota dan empat bupati, yang berprestasi dalam memajukan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) pendidikan di wilayahnya masing-masing. Penghargaan tersebut diberikan oleh Sekretaris Jenderal Kemendikbud, Didik Suhardi, pada Malam Anugerah Kihajar ke-7 tahun 2018, di Jakarta, Jumat (12/10).
Selain itu, penghargaan juga diberikan kepada para pemenang Kuis Kihajar, Lomba Mobile Kihajar, Radio Peduli Pendidikan dan Kebudayaan, Ensiklomedia, Membatik (membuat materi berguru berbasis TIK), serta Duta Rumah Belajar.
Anugerah Kihajar tahun 2018 mengangkat tema “Pendayagunaan TIK Pendidikan dan Kebudayaan dalam Menyiapkan Generasi Milenial Menghadapi Revolusi Industri 4.0”. Dengan tema tersebut dibutuhkan Anugerah Kihajar sanggup menjadi tolok ukur perkembangan TIK untuk pendidikan di Indonesia.
Republika.co.id Sumber http://indrabayang.blogspot.com
0 Response to "Sekolah Belum Tersentuh Internet Sebanyak 49 Ribu"
Posting Komentar