Pemerintah Mulai Fokus Berdiri Madrasah
Kementerian Agama mulai mengalihkan fokus pengembangan pendidikan Islam dari Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) kepada pengembangan madrasah. Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menjelaskan, dalam kurun waktu tiga tahun belakangan pihaknya sudah mengalokasikan lebih banyak porsi anggaran untuk membangun PTKIN di Indonesia.
Tahun 2017 saja, pembangunan sarana prasarana di 32 kampus PTKIN baik Universitas Islam Negeri (UIN), Institut Agama Islam Negeri (IAIN), atau Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN), menelan kebutuhan anggaran sampai Rp 1,05 triliun. Sementara tahun 2018 ini, anggarannya meningkat menjadi Rp 1,3 triliun untuk membangun akomodasi pendidikan di 34 PTKIN. Seluruh anggaran bersumber dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) yang penerbitannya dikelola oleh Kementerian Keuangan.
"Sekarang sudah cukuplah untuk akademi tinggi. Kita mulai desan supaya SBSN ini untuk bangkit madrasah. Angkanya terus diperbesar dari tahun ke tahun. Kita perkuat madrasah kita," terperinci Lukman di Padang, Jumat (23/3).
Menurut catatan Kementerian Agama, idealnya ada renovasi untuk 8.000 ruang kelas madrasah setiap tahunnya. Angka ini cukup beralasan karena masih banyak ditemui ruang kelas madrasah yang rusak dan kurang memadai untuk acara berguru mengajar. Sayangnya, sampai 2017 kemudian anggaran yang dialokasikan gres menutup 10 persen kebutuhan renovasi kelas di madrasah.
Lukman mempunyai alasan sendiri mengapa madrasah menjadi fokus pembangunan pendidikan Islam selanjutnya. Menurutnya, madrasah akrab kaitannya dengan pondok pesantren. Cukup banyak pondok pesantren juga mempunyai madrasah yang memperlihatkan pendidikan formal. Artinya, penguatan madrasah juga sejalan dengan penguatan pondok pesantren yang ada di Indonesia.
"Karena nyaris semua ponpes kita juga kelola madrasah. Ini yang sedang kami lakukan. Bangun madrasah, bangkit pesantrennya," kata Lukman.
Di samping itu, Kementerian Agama juga mematangkan rencana pemekaran Direktorat Jenderal Pendidikan Islam menjadid tiga Ditjen baru. Ketiganya ialah Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi Keagamaan, Direktorat Jenderal Madrasah Pembangunan Islam, dan Direktorat Jenderal Pesantren. Lukman memandang,langkah ini perlu dilakukan alasannya ialah kiprah yang dijalankan masing-masing direktorat cukup luas.
Republika.co.id Sumber http://indrabayang.blogspot.com
0 Response to "Pemerintah Mulai Fokus Berdiri Madrasah"
Posting Komentar