Skl 4 - Karbohidrat Dan Identifikasi Karbohidrat


INDENTIFIKASI KARBOHIDRAT

A.  Dasar Teori

Karbohidrat bersama seyawa lemak dan protein memegang peranan dasar bagi kehidupan di bumi. Karbohidrat merupakan materi masakan penting dalam sumber tenaga yang terdapat dalam flora dan hewan. Selain itu  karbohiidrart juga menjadi komponen stuktur penting pada mahluk hidup dalam bentuk serat (fiber),  menyerupai selulosa, pektim, derta lignin. Karbohidrat menyediakan kebutuhan dasar yang diharapkan tubuh.
          Karbohidrat atau sakarida yaitu segolongan besar senyawa organic yang tersusun hanya dari atom karbon, hydrogen. Karbohidrat digolongkan kedalam 3 golonngan yaitu Monosakarida, Olisakarida, dan Polisakarida. Jenis karbohidrat yang sangat banyak maka diharapkan pengetahuan dasar ihwal sifat fisik dan kimia karbohidrat, selain itu keragaman jenis karbohidrat memerlukan cara pengujian yang berbeda.
          Karbohidrat yang berasal dari masakan kita sehari-hari, dalam badan mengalami perubahan atau metabolism. Hasil metabolism karbohidrat antara lain yaitu Glukosa yang terdapat dalam darah, sedangkan glikogen yaitu karbohidrat yang disintesis dalam hati dan dipakai oleh sel-sel pada jaringan otot sebagai sumber energi. Energi yang terkandung dalam karbohidrat itu intinya berasal dari energi matahari, yaitu glukosa yang dibuat dari karbon dioksida dan air dengan sumbangan sinar matahari dan klorofil dalam daun. Dan selanjutnya glukosa yang terjadi di ubah menjadi amilum dan disimpan dalam serpihan lain, contohnya pada buah, dan  umbi-umbian





B. Data Pengamatan
Karbohidrat
Uji
Molish
Benedict
Fehling
Seliwanoff
Iodium
Glukosa
Ungu
Merah bata
Merah bata
Bening
Merah
Fruktosa
Ungu
Merah bata
Merah bata
Merah
Merah kecoklatan
Sukrosa
Ungu
Tidak ada endapan
Biru
Merah
Merah kecolatan
Laktosa
Ungu
Merah bata
Merah muda
Bening
Merah
Amilum
Ungu
Tidak ada endapan
Merah muda
Bening
Merah kecoklatan


C.  Pembahasan

A.   Uji Molish
Uji molish yaitu reaksi yang paling umum untuk mengidentifikasi adanya karbohidrat. Pada percobaan ini asam sulfat pekat menghidrolisis ikatan glikosidik (ikatan yang menghubungkan monosakarida satu dengan monosakarida yang lain) menghasilkan monosakarida yang selanjutnya didehidrasi menjadi fultural dan turunannya.
          Pada percobaan uji molish dengan menguji keenam larutan karbohidrat yang telah ditetesi dengan pereaksi molish selanjutnya dihidrolisis dengan asam sulfat pekat (H­2SO4) maka terjadi pemutusan ikatan glikosidik dari rantai karbohidrat polisakarida menjadi disakarida dan monosakarida. Dimana berdasarkan hasil yang didapatkan memperlihatkan bahwa semua larutan yang diuji (glukosa, fruktosa, sukrosa, laktosa, dekstrin dan amilum) yaitu karbohidrat. Hal ini terlihat terang dengan adanya perubahan warna pada kedelapan tabung reaksi yang berisikan larutan karbohidrat tersebut.



          Larutan yang bereaksi kasatmata akan memperlihatkan cincin yang berwarna ungu saat direaksikan dengan alfa-naftol dan asam sulfat pekat. Diperkirakan, konsentrasi asam sulfat pekat bertindak sebagai distributor kekurangan cairan tubuh yang bertindak pada gula untuk membentuk furfural dan turunannya yang kemudian dikombinasikan dengan alfa-naftol untuk membentuk produk berwarna. Reaksi pembentukan furfural ini yaitu reaksi kekurangan cairan tubuh atau pelepasan molekul air dari suatu senyawa. Dimana pereaksi molish membentuk cincin berwarna ungu pada larutan glukosa, fruktosa, laktosa, sukrosa, dekstrin dan amilum. Cincin ungu  pada glukosa dan fruktosa lebih banyak lantaran merupakan monosakarida. Sedangkan amilum yaitu polisakarida yang harus dihidrolisis menjadi monosakarida terlebih dahulu sebelum terdehidrasi menjadi furfural. Berdasarkan prinsip percobaan dengan uji molish, hasilnya (fulfural) mengalami sulfonasi dengan alfa naftol dan memperlihatkan senyawa berwarna ungu kompleks. Dan hal ini terbukti  pada percobaan yang telah kami lakukan. Yaitu semua bahan-bahan (larutan karbohidrat) yang kami uji memperlihatkan reaksi yang sesuai (sama) dengan prinsip tersebut. Dimana semua materi memperlihatkan reaksi berupa warna ungu kompleks. Hal ini memperlihatkan bahwa pengujian dengan molish sangat spesifik untuk memperlihatkan adanya golongan monosakarida (glukosa dan fruktosa), disakarida (sukrosa dan laktosa) dan polisakarida (amilum dan dekstrin) pada larutan karbohidrat.


B.    Uji Benedict
          Uji benedict bertujuan untuk mengidentifikasi gula pereduksi. Pada percobaan ini dengan menguji larutan karbohidrat (7 tetes) kedalam 2 ml larutan benedict yang berada dalam tabung reaksi. Dimana dari keenam larutan karbohidrat (glukosa, fruktosa, laktosa, sukrosa, dekstrin, dan amilum) ditambahkan larutan benedict, larutan karbohidrat yang bereaksi yaitu larutan glukosa, fruktosa,  dan laktosa.





         
          Dan Reaksi yang diberikan oleh ke-6 larutan karbohidrat tersebut berupa hasil warna larutan yang berwarna merah dan endapan merah bata.Fruktosa merupakan larutan yang lebih cepat bereaksi (memberikan warna merah dan endapan merah bata) daripada larutan karbohidrat lainnya. Hal ini disebabkan lantaran adanya kecepatan mereduksi dari fruktosa.
         
          Dimana kecepatan mereduksi dari fruktosa tersebut lantaran fruktosa mempunyai molaritas yang tinggi. Selain itu, sifat mereduksi ini disebabkan oleh adanya gugus aldehid dan keton bebas dalam molekul karbohidrat. Pada fruktosa yang mengandung gugus keton lebih cepat bereaksi dari glukosa yang mengandung gugus aldehid. Karena gugus keton pribadi didehidrasi menjadi furfural. Sedangkan gugus aldehid mengalami transformasidahulu menjadi ketosa kemudian didehidrasi menjadi furfural.Sedangkan untuk dekstrin dan amilum tidak beraksi menyerupai pada kedua larutan karbohidrat lainnya. Karena pada dekstrin dan amilum tidak terdapat endapan dan tidak terjadi perubahan warna. Penyebab terjadinya endapan pada monosakarida (glukosa dan fruktosa) dan disakarida (sukrosa dan laktosa) yang di uji membuktikan adanya sifat mereduksi. Hal ini disebabkan oleh adanya gugus aldehid (glukosa) atau keton (fruktosa) bebas dalam molekul karbohidrat yang diuji tersebut. Dalam asam polisakarida atau disakarida akan terhidrolisis pasial menjadi sebagian kecil monomernya. Hal inilah yang dijadikan dasar untuk membedakan polisakarida, disakarida, dan monosakarida.
C.   Uji Fehling
D.   Uji Fehling bertujuan untuk mengetahui adanya gugus aldehid. Reagent yang dipakai dalam pengujian ini yaitu Fehling A (CuSO4) dan Fehling B (NaOH dan KNa tartarat).
E.    Reaksi yang terjadi dalam uji fehling yaitu :
F.    Karbohidrat bersama seyawa lemak dan protein memegang peranan dasar bagi kehidupan di bumi SKL 4 - KARBOHIDRAT DAN IDENTIFIKASI KARBOHIDRAT


G.   Pemanasan dalam reaksi ini bertujuan biar gugus aldehida pada sampel terbongkar ikatannya dan sanggup bereaksi dengan ion OH- membentuk asam karboksilat. Cu2O (endapan merah bata) yang terbentuk merupakan hasil sampingan dari reaksi pembentukan asam karboksilat.

H.  Uji Saliwanoff
          Pada percobaan ini dengan memakai 3 ml saliwanoff, ditambahkan3 tetes dari masing-masing larutan karbohidrat (glukosa, fruktosa, laktosa, sukrosa, dekstrin dan amillum. Untuk amilum dan kanji tidak mengalami reaksi (warna bening atauwarnanya tidak berubah).
           Beberapa karbohidrat mempunyai gugus keton. Adanya gugus keton sanggup dibuktikan melalui uji seliwanoff. Fruktosa dan sukrosa yaitu karbohidrat yan gmemiliki gugus keton
Jika karbohidrat yang mengandung gugus keton direaksikan dengansali wanoff akan memperlihatkan warna merah (kuning +) sebagai reaksi positifnya.Adanya warna merah (kuning +) merupakan hasil kondensasi dari resorsinol yang sebelumnya didahului dengan pembentukan hidroksi metil furfural. Proses pembentukan hidroksi metil furfural berasal dari konversi dari fruktosa oleh asamklorik panas yang kemudian menghasilkan asam livulenik dan hidroksi metal furfural. Fruktosa dan sukrosa cepat bereaksi lantaran merupakan jenis karbohidrat yang mempunyai gugus keton (ketosa). Ketosa bila di kekurangan cairan tubuh oleh pereaksi saliwanoff memperlihatkan turunan fulfural ynag selanjutnya berkondensasi denganresoreinol memperlihatkan warna merah (kuning +) kompleks.Hal tersebut diatas memperlihatkan bahwa uji saliwanof dipakai untuk membedakan antara karbohdrat yang mengandung aldehid dan keton. Dimanapada percobaan terbukti bahwa fruktosa dan sukrosa yaitu karbohidrat yangmengandung gugus fungsi keton. Karena hanya gugus fungsi keton yang bisacepat bereaksi dengan saliwanof.








J.     Uji Iodium
Percobaan uji iodium ini bertujuan untuk memisahkan antara polisakarida, monosakarida dan disakarida. Iodium memperlihatkan warna kompleks dengan polisakarida. Amilum memperlihatkan warna biru pada iodium, sedangkan glikogen dan tepung yang sudah dihidrolisis sebagian (eritrodekstrin) memperlihatkan warna merah hingga coklat dengan iodium.
Pada percobaan yang telah dilakukan, lima senyawa yang diujikan menghasilkan warna iodium yaitu merah pekat, hanya dekstrin yang menghasilkan warna coklat pekat. Berbeda dengan teori, justru amilum tidak memperlihatkan warna biru, hal ini dikarenakan larutan amilum yang akan diujikan tidak diaduk terlebih dahulu, kesudahannya larutan amilum mengendap sehingga tidak menghasilkan warna seharusnya.
Dengan demikian, percobaan ini membuktikan bahwa glukosa, fruktosa, laktosa, sukrosa bukanlah polisakarida, dan dekstrin termasuk pada polisakarida. Sedangkan terjadi sedikit kesalahan pada mekanisme kerja untuk uji iodium pada senyawa amilum.
          Hal ini tidak berlaku untuk jenis-jenis sakarida yang lain menyerupai monosakarida, disakarida, dan oligosakarida lantaran struktur mereka masih sederhana.Dengan demikian pada percobaan tes iodium terbukti bahwa amilum dan kanji yaitu polisakarida. Karena hanya polisakarida yang sanggup cepat bereaksi dengan iodium dengan memperlihatkan perubahan warna yang kompleks.


D. Kesimpulan
a) Karbohidrat penting peranannya dalam kehidupan, selain sebagai sumber tenaga, karbohidrat mempunyai fungsi sebagai pusat metabolisme, struktural dan penyangga.







b)  Berdasarkan hasil percobaan, karbohidrat sanggup diidentifikasi berdasarkan sifat-sifatnya berdasarkan pembagian jenisnya, yaitu monosakarida, oligosakarida dan polisakarida.
c)  Antara larutan karbohidrat satu dengan yang lain mempunyai sifat-sifat khusus tersendiri, missal hanya monosakarida dan beberapa oligosakarida yang sanggup mereduksi gula.


Sumber http://batalyonchamistr.blogspot.com

Berlangganan Informasi Terbaru:

0 Response to "Skl 4 - Karbohidrat Dan Identifikasi Karbohidrat"

Posting Komentar