Skl 3 - Pembuatan Sistem Koloid



Cara Pembuatan Sistem Koloid

Cara Pembuatan Sistem Koloid- Bagaimana sistem koloid dibuat? Sistem koloid sanggup dibentuk dengan dua metode, yaitu dengan metode mengelompokkan (agregasi) partikel larutan sejati dan atau menghaluskan materi garang kemudian mendispersikan ke dalam medium pendispersi. Metode pertama disebut dispersi dan yang kedua disebut kondensasi.

1        Pembuatan Koloid dengan Metode Dispersi

Cara Dispersi

Prinsip : Partikel Besar —————-> Partikel Koloid

Beberapa metode mudah yang biasa dipakai untuk menciptakan koloid yang tergolong cara dispersi ialah cara mekanik, cara peptisasi, homogenisasi, dan cara busur listrik Bredig.

a. Pembuatan Koloid dengan Cara Mekanik
Zat-zat yang berukuran besar sanggup direduksi menjadi partikel berukuran koloid melalui penggilingan, pengadukan, penumbukan, dan penggerusan. Zat-zat yang sudah berukuran koloid selanjutnya didispersikan ke dalam medium pendispersi. Cara mekanik, misalnya pengilingan kacang kedelai pada pembuatan tahu dan kecap. Pembuatan cat di industri, caranya materi cat digiling kemudian didispersikan ke dalam medium pendispersi, menyerupai air. Teknik penumbukan dan pengadukan banyak dipakai dalam pembuatan makanan, menyerupai masakan ringan anggun tart dan mayones. Kuning telur, margarin, dan gula pasir yang sudah dihaluskan, kemudian dicampurkan dan diaduk menjadi koloid. Industri makanan, yaitu pada pembuatan es krim, jus buah, selai dan lainnya. Industri kimia, yaitu pada pembuatan cat, zat pewarna, pasta gigi, dan detergen.

b. Pembuatan Koloid dengan Busur Listrik Bredig
Arus listrik bertegangan tinggi dialirkan melalui dua buah elektrode logam (bahan terdispersi). Kemudian, kedua elektrode itu dicelupkan ke dalam air hingga kedua ujung elektrode itu hampir bersentuhan semoga terjadi loncatan bunga api listrik. Loncatan bunga api listrik menjadikan materi elektrode teruapkan membentuk atom-atomnya dan larut di dalam medium pendispersi membentuk sol. Perhatikan Gambar 9.19, logam-logam yang sanggup membentuk sol dengan cara ini ialah platina, emas, dan perak.

c. Pembuatan Koloid dengan Cara Peptisasi
Dispersi koloid sanggup juga diperoleh dari suspensi garang dengan cara memecah partikel-partikel suspensi secara kimia. Kemudian, menambahkan ion-ion sejenis yang sanggup diadsorpsi oleh partikel-partikel koloid hingga koloid menjadi stabil. Koagulasi agregat-agregat yang telah membentuk partikel-partikel berukuran koloid sanggup dihambat lantaran adanya ion-ion yang teradsorpsi pada permukaan partikel koloid (Gambar 9.20). Contohnya, tanah lempung pecah menjadi partikel-partikel berukuran koloid kalau ditambah NaOH dan akan menjadi koloid kalau didispersikan ke dalam air. Partikel-partikel silikat dari tanah lempung akan mengadsorpsi ion-ion OH dan terbentuk koloid bermuatan negatif yang stabil. Cara ini biasa dipakai pada
sol Al(OH)3 dibentuk dengan cara menambahkan HCl encer (sedikit) pada endapan Al(OH)3 yang gres dibuat,
sol Fe(OH)3 dibentuk dengan cara menambahkan FeCl3 pada endapan Fe(OH)3,
sol NiS sanggup dibentuk dengan cara menambahkan H2S pada endapan NiS.

d. Pembuatan Koloid dengan Cara Homogenisasi
Pembuatan koloid jenis emulsi sanggup dilakukan dengan memakai mesin penghomogen hingga berukuran koloid. Cara ini dipakai pada pembuatan susu. Partikel lemak dari susu diperkecil hingga berukuran koloid dengan cara melewatkan melalui lubang berpori dengan tekanan tinggi. Jika ukuran partikel sudah sesuai ukuran koloid, selanjutnya didispersikan ke dalam medium pendispersi.

2. Pembuatan Koloid dengan Metode Kondensasi

Cara Kondensasi
Cara kondensasi termasuk cara kimia.


Prinsip : Partikel Molekular ————–> Partikel Koloid

Ion-ion atau molekul yang berukuran sangat kecil (berukuran larutan sejati) diperbesar menjadi partikel-partikel berukuran koloid. Dengan kata lain, larutan sejati diubah menjadi dispersi koloid. Pembentukan kabut dan awan di udara merupakan pola pembentukan aerosol cair melalui kondensasi molekul-molekul air membentuk kerumunan (cluster). Cara kondensasi umumnya dilakukan melalui reaksi kimia. Tiga macam reaksi yang sanggup menghasilkan kondensasi ialah reaksi hidrolisis, reaksi redoks, dan reaksi metatesis.

a. Pembuatan Koloid dengan Reaksi Metatesis
Apabila ke dalam larutan natrium tiosulfat ditambahkan larutan asam klorida akan terbentuk partikel berukuran koloid. Persamaan reaksinya sebagai berikut.
Na2S2O3 + 2HCl2NaCl + H2SO3 + S
Partikel berukuran koloid terbentuk akhir sulfur beragregat hingga berukuran koloid membentuk sol belerang. Jika konsentrasi pereaksi dan suhu reaksi tidak dikendalikan, dispersi koloid tidak akan terbentuk
sebab partikel sulfur akan tumbuh terus menjadi suspensi garang dan mengendap.

b. Pembuatan Koloid dengan Reaksi Redoks
Sol emas sanggup diperoleh melalui reduksi emas(III) klorida dengan formalin. Persamaan reaksinya sebagai berikut.
2AuCl3 + CH4O + 3H2O2Au + 6HCl + CH4O2
Awalnya emas terbentuk dalam keadaan atom-atom bebas, kemudian beragregat menjadi berukuran partikel koloid. Partikel koloid distabilkan oleh ion-ion OH yang teradsorpsi pada permukaan partikel koloid. Ionion OH ini berasal dari ionisasi air.

c. Pembuatan Koloid dengan Reaksi Hidrolisis
Besi(III) klorida kalau dilarutkan dalam air akan mengionisasi air membentuk ion OH dan H+. Ion-ion OH bereaksi dengan besi(III) klorida membentuk besi(III) hidroksida. Persamaan reaksinya sebagai berikut.
FeCl3 + 3H2OFe(OH)3 + 3HCl
Ukuran partikel-partikel Fe(OH)3 yang terbentuk lebih besar dari ukuran larutan sejati, tetapi tidak cukup besar untuk mengendap. Selain itu, koloid Fe(OH)3 yang terbentuk distabilkan dengan mengadsorpsi ion-ion Fe3+ dari larutan.

3. Pembuatan Koloid dengan Pengubahan Medium Pendispersi
Kondensasi sanggup terjadi kalau kelarutan zat dikurangi dengan cara mengubah pelarut. Contoh, kalau larutan sulfur jenuh dalam etanol dituangkan ke dalam air, akan terbentuk sol belerang. Hal ini akhir terjadinya penurunan kelarutan sulfur dalam adonan air-etanol. Pembentukan larutan koloid dengan cara mengurangi kelarutan sanggup diamati pada ketika air ditambahkan ke dalam larutan yang mengandung indikator fenolftalein. Akibatnya, akan terbentuk koloid yang berwarna putih menyerupai susu.


Sumber http://batalyonchamistr.blogspot.com

Berlangganan Informasi Terbaru:

0 Response to "Skl 3 - Pembuatan Sistem Koloid"

Posting Komentar