Persamaan Laju Reaksi

YOK BELAJAR !!!!!!!!!
BATALYON CHEMISTRY IPA
LAJU REAKSI
The diary’s of session 5



 Setelah proses pembelajaran selesai siswa sanggup PERSAMAAN LAJU REAKSI 

Tujuan Pembelajaran :

Setelah proses pembelajaran selesai siswa dapat:

1.      Menentukan persamaan laju reaksi.

2.      Menentukan orde reaksi menurut data percobaan.

3.      Menentukan harga tetapan laju reaksi (k).



E. PERSAMAAN LAJU REAKSI
Pada reaksi: mA + nB à C, persamaan laju reaksi sanggup dinyatakan dengan
v = k [A]m[B]n
v = laju reaksi
k = tetapan laju reaksi
[A] = konsentrasi/molaritas A
[B] = konsentrasi/molari tas B
m = orde/tingkat reaksi terhadap A
n = orde/tingkat reaksi terhadap B
m + n = orde reaksi total
Umumnya reaksi kimia sanggup berlangsung cepat kalau konsentrasi zat-zat yang bereaksi (reaktan) diperbesar.
Secara umum pada reaksi:
xA + yB  → pC+ qD
Persamaan laju reaksi sanggup ditulis sebagai:
 Setelah proses pembelajaran selesai siswa sanggup PERSAMAAN LAJU REAKSI


Persamaan menyerupai di atas, disebut persamaan laju reaksi atau aturan laju reaksi. Persamaan laju reaksi menyerupai itu menyatakan korelasi antara konsentrasi pereaksi dengan laju reaksi. Bilangan pangkat pada persamaan di atas disebut sebagai  orde reaksi atau  tingkat reaksi pada reaksi yang bersangkutan. Jumlah bilangan pangkat konsentrasi pereaksi-pereaksi disebut sebagai orde reaksi total.
Artinya, reaksi berorde x terhadap pereaksi A dan reaksi berorde  y terhadap pereaksi B, orde reaksi total pada reaksi tersebut adalah (x + y). Faktor k yang terdapat pada persamaan tersebut disebut tetapan reaksi. Harga k ini tetap untuk suatu reaksi, dan hanya dipengaruhi oleh suhu dan katalis.
Pada umumnya,harga orde reaksi merupakan bilangan lingkaran sederhana, yaitu 1, 2, atau 3, tetapi adakala juga terdapat pereaksi yang mempunyai orde reaksi 0, ½, atau bahkan negatif.
Beberapa tumpuan reaksi beserta rumus laju reaksi dan orde reaksinya dapat dilihat pada tabel berikut:
 Setelah proses pembelajaran selesai siswa sanggup PERSAMAAN LAJU REAKSI 

1.  METODE DALAM MENENTUKAN PERSAMAAN LAJU DAN TETAPAN LAJU REAKSI
Untuk mengetahui lebih lanjut perihal metode laju awal dalam penentuan persamaan laju reaksi, simak tumpuan reaksi antara nitrogen oksida NO dengan klorin Cl2 berikut:
2NO(g) + Cl2(g) --> 2NOCl(g) 
Terhadap reaksi di atas, dilakukan pengukuran untuk 3 set konsentrasi NO dan Cl2 yang berbeda menyerupai pada tabel berikut:
Tabel hasil eksperimen laju reaksi NO dengan Cl2 (T = 27oC)
 Setelah proses pembelajaran selesai siswa sanggup PERSAMAAN LAJU REAKSI

Beberapa hal yang harus dipahami terlebih dahulu sebelum memilih persamaan laju reaksi ialah sebagai berikut:
  1. Tetapan laju reaksi (k) bergantung pada jenis reaksi dan suhu reaksi. Satuan untuk k tergantung dari orde reaksi keseluruhan dari persamaan laju reaksi
  2. Orde reaksi ialah bilangan pangkat yang menyatakan besarnya imbas konsentrasi zat pereaksi terhadap laju reaksi.
a.        Perhatikan table eksperimen laju reaksi di atas:
Dari percobaan 1 dan 2, saat [Cl2] dibentuk 2x lipat ([NO] dibentuk tetap), laju reaksinya menjadi 2x lipat dari sebelumnya. Perhatikan juga percobaan 2 dan 3, saat [NO] dibentuk 2x lipat ([Cl2] dibentuk tetap), laju reaksi menjadi 4x lipat dari sebelumnya. Artinya laju reaksi berbanding lurus dengan konsentrasi pereaksi dan/ orde reaksi.
Untuk memilih persamaan laju reaksi, ikuti mekanisme berikut:
A + B --> Produk reaksi
1. Buat persamaan reaksinya : v = k [A]x [B]y  2. Tentukan orde masing-masing pereaksi Untuk memilih orde pereaksi A yaitu x, lihat 2 percobaan yang nilai [B] tetap Untuk memilih orde pereaksi B yaitu y, lihat 2 percobaan yang nilai [A] tetap 3. Masukkan nilai orde yang telah diperoleh ke dalam persamaan reaksi di atas.
b.       Penentuan Persamaan Laju Reaksi
            I.     Secara matematis, penentuan persamaan laju untuk data di atas ialah sebagai berikut:
1. Persamaan laju reaksi : V = k [NO]x [Cl2]y   2. Orde reaksi 
Orde pereaksi Cl2, y . . . ? (percobaan 1 dan 2)



                Setelah proses pembelajaran selesai siswa sanggup PERSAMAAN LAJU REAKSI


3. Berdasarkan nilai orde masing-masing pereaksi di atas, maka diperoleh persamaan laju reaksi :
V = k [NO]x [Cl2]y V = k [NO]2 [Cl2]1 V = k [NO]2 [Cl2]
            I.     Cara sederhana untuk menghitung orde reaksi dalam penentuan persamaan laju reaksi.
Cara sederhana dalam memilih persamaan laju reaksi ialah sebagai berikut: Orde pereaksi NO, x . . . ? (percobaan 2 dan 3)
 Setelah proses pembelajaran selesai siswa sanggup PERSAMAAN LAJU REAKSI2x = 4 --> x = 2


Orde pereaksi Cl2, y . . . ? (percobaan 1 dan 2)
 Setelah proses pembelajaran selesai siswa sanggup PERSAMAAN LAJU REAKSI 2y = 2 --> y = 1


Jadi persamaan reaksinya ialah sebagai berikut:
V = k [NO]2 [Cl2]
1.  METODE DALAM MENENTUKAN ORDE REAKSI
Orde reaksi dari suatu reaksi sanggup ditentukan melalui eksperimen. Eksperimen dilakukan dengan mengubah-ubah konsentrasi salah satu zat yang bereaksi dengan cara menaikkan/menurunkan konsentrasinya sedangkan konsentrasi zat-zat lain dibentuk tetap. Tiap-tiap perubahan konsentrasi yang terjadi kita amati perubahan laju reaksinya atau waktu reaksinya. Misalnya data eksperimen laju reaksi sebagai berikut :


             
a.                  Mencari Orde A
Untuk mencari orde reaksi zat A kita perlu membandingkan dua data percobaan yang konsentrasi zat B nya tetap. Yakni kita pilih dua diantara percobaan 1, 4 dan 5. Tujuan dari pemilihan konsentrasi B yang sama ialah semoga perbandingan zat B nya sama dengan 1 : 1, sehingga berapapun nilai orde reaksi B tetap perbandingan zat B nya 1 : 1. Ingat angka satu dipangkatkan berapapun nilainya tetap satu. Dalam tumpuan kali ini memakai percobaan ke 1 dan 4, maka perbandingan kedua percobaan tersebut ialah :
 Setelah proses pembelajaran selesai siswa sanggup PERSAMAAN LAJU REAKSI

Dengan cara yang sama kita sanggup mencari besarnya orde reaksi zat B. contohnya memakai data percobaan 1 dan 2 maka orde reaksi B = 1.          Terkadang data percobaan tidak terbentuk perbandingan yang pas contohnya besar v1 tidak sama dengan 6 melainkan 6,13 sedangkan v4 tidak sama dengan 24 melainkan 24,49. Maka harus kita bulatkan sehingga perbandingan hasilnya tetap 1 : 4.
Terkadang data percobaan yang ada terbatas. Misalnya data percobaan 1 dan 2 tidak ada, maka untuk mencari orde reaksi A kita tidak mengalami kesulitan alasannya ialah kita sanggup memakai data percobaan 4 dan 5 yang memiliki nilai konsentrasi B yang sama. Lalu….bagaimana kalau kita mau mencari orde reaksi B ??
b.            Mencari Orde B
Yang terpenting untuk mencari orde reaksi B ialah harus memakai data percobaan yang nilai konsentrasi B nya tidak sama. Yaitu data percobaan 3 dan 4.

 Setelah proses pembelajaran selesai siswa sanggup PERSAMAAN LAJU REAKSI 


c.            Mencari Orde Total
m+n =2+1 =3
            Terkadang juga data yang diketahui bukanlah kecepatan reaksi melainkan waktu reaksinya. Maka kita harus memakai perbandingan terbalik. Misalnya kita ingin mencari orde reaksi A dengan memakai data percobaan 1 dan 4 maka bentuk perbandingannnya :
Jadi persamaan reaksi di atas ialah :
      Setelah proses pembelajaran selesai siswa sanggup PERSAMAAN LAJU REAKSI


Dengan memakai salah satu data percobaan kita sanggup memperoleh besarnya nilai ketapannya (k), contohnya data percobaan 1 :                                       


                                                     6 = k.[0,1]2.[0,1]
              k = 6


sehingga persamaan reaksinya menjadi :
     v = 6.[A]2.[B]


       Contoh Soal
Pada reaksi 2P +3Q  —>    P2Q3 diperoleh data hasil percobaan sebagai berikut:
No.    [P]    [Q]    V (M/det)
1    0,1 M    0,3 M    4
2    0,1 M    0,12 M    16
3    0,3 M    0,3 M    36
Tentukan orde P dan Q berturut-turut!
maka:
untuk mencari orde P maka,

 Setelah proses pembelajaran selesai siswa sanggup PERSAMAAN LAJU REAKSI 


Jadi orde P=2 sedangkan orde Q=1
1.  ORDE REAKSI
Orde reaksi atau tingkat reaksi merupakan pangkat konsentrasi pereaksi pada persamaan laju reaksi. Orde reaksi/ tingkat reaksi tidak dipengaruhi dari harga koefisien reaksi, tetapi ditentukan melalui eksperimen. Sebagai tumpuan pada persamaan reaksi 
p A + q B  → r C + s D
v=k [A]m[B]n v = k [A]m[B]n, bila m=1 kita katakan bahwa reaksi tersebut ialah orde pertama terhadap A. kalau n=2, reaksi tersebut orde dua terhadap B. Orde total ialah jumlah orde semua komponen dalam persamaan laju yaitu (m + n + ...).
Pangkat m dan n ditentukan dari data hasil eksperimen, biasanya harganya kecil dan tidak selalu sama dengan koefisien p dan q. Hal ini berarti, tidak ada korelasi antara jumlah pereaksi dan koefisien reaksi dengan orde reaksi.
Secara garis besar, beberapa macam orde reaksi diuraikan sebagai berikut:
1.    Orde nol
Reaksi dikatakan berorde nol terhadap salah satu pereaksi apabila perubahan konsentrasi pereaksi tersebut tidak mempengaruhi laju reaksi. Persamaan laju reaksinya ialah v = k [X]o. Secara grafik, perubahan konsentrasi dari pereaksi yang berorde nol terhadap laju reaksi ditunjukan pada gambar di bawah ini.



 Setelah proses pembelajaran selesai siswa sanggup PERSAMAAN LAJU REAKSI 


2.    Orde Satu
Reaksi dikatakan berorde satu terhadap salah satu pereaksinya kalau laju reaksi berbanding lurus dengan konsentrasi pereaksi itu. Misalkan, konsentrasi pereaksi itu dilipat tigakan maka laju reaksi akan menjadi 31 atau 3 kali lebih besar, persamaan laju reaksinya ialah v = k [X]1. Secara grafik, perubahan konsentrasi dari pereaksi yang berorde satu terhadap laju reaksi ditunjukan pada gambar di bawah ini.
 Setelah proses pembelajaran selesai siswa sanggup PERSAMAAN LAJU REAKSI


3.    Orde dua
Reaksi dikatakan berorde dua terhadap salah satu pereaksinya kalau laju reaksi merupakan pangkat dua dari konsentrasi pereaksi itu. Misalkan, konsentrasi pereaksi itu dilipat tigakan maka laju reaksi akan menjadi 32 atau 9 kali lebih besar, persamaan laju reaksinya ialah v = k [X]2. Secara grafik, perubahan konsentrasi dari pereaksi yang berorde dua terhadap laju reaksi ditunjukan pada gambar di bawah ini.

 Setelah proses pembelajaran selesai siswa sanggup PERSAMAAN LAJU REAKSI 




 

TUGAS DISKUSI KELOMPOK (Pertemuan V)
v  Kelompok 1 dan 2
Berikut data percobaan untuk reaksi 2NO (g) + Cl2(g)2NOCl(g)
PERCOBAAN
[N0] (M)
[Cl] (M)
LAJU REAKSI (M/s)
1
0,1
0,05
2
2
0,1
0,2
32
3
0,2
0,2
128

a.    Tentukan orde reaksi terhadap NO dan Cl
b.    Tentukan orde totalnya
c.    Tuliskan persamaan laju reaksinya
d.   Tentukan harga k dan satuannya
e.    Tentukan laju reaksi apabila konsentrasi NO = 0,3 M dan Cl = 0,4 M

v  Kelompok 3 dan 4
Pada reaksi P + Q → R diperoleh data:
PERCOBAAN
[P] (M)
[Q] (M)
WAKTU REAKSI(s)
1
0,30
0,25
40
2
0,60
0,25
20
3
0,60
0,50
5
Tentukan  Orde reaksi total!

v  Kelompok 5 dan 6
Pada reaksi A + BC diperoleh data:
PERCOBAAN
[A] (M)
[B] (M)
LAJU REAKSI (M/s)
1
0,1
0,1
4
2
0,2
0,1
16
3
0,1
0,3
12

Tentukan
a.         Orde reaksi terhadap A dan B
b.        Orde reaksi total
c.         Persamaan laju reaksi
d.        Tetapan laju dan satuannya
e.         Laju reaksi apabila konsentrasi [A= 0,5 M dan [B] = 0,4 M

v  Kelompok 7 dan 8
Data percobaan untuk reaksi K(g) + L(g)  → KL(g)  adalah sebagai berikut:
PERCOBAAN
[K] (M)
[L] (M)
LAJU REAKSI (M/s)
1
0,05
0,40
2
2
0,20
0,40
8
3
0,40
0,80
32
Tentukan

a      Orde reaksi terhadap K dan L
b      Orde reaksi total
c      Persamaan laju reaksi
d     Tetapan laju dan satuannya



 Selamat Bekerja


Sumber http://batalyonchamistr.blogspot.com

Berlangganan Informasi Terbaru:

0 Response to "Persamaan Laju Reaksi"

Posting Komentar