Fmea (Failure Mode And Effect Analysis)

FMEA (failure mode and effect analysis) yaitu suatu mekanisme terstruktur untuk mengidentifikasi dan mencegah sebanyak mungkin mode kegagalan (failure mode). FMEA dipakai untuk mengidentifikasi sumber-sumber dan akar penyebab dari suatu problem kualitas. Suatu mode kegagalan yaitu apa saja yang termasuk dalam kecacatan/kegagalan dalam desain, kondisi diluar batas spesifikasi yang telah ditetapkan, atau perubahan dalam produk yang mengakibatkan terganggunya fungsi dari produk itu. Terdapat dua penggunaan FMEA yaitu dalam bidang desain (FMEA Desain) dan dalam proses (FMEA Proses). FMEA Desain akan membantu menghilangkan kegagalan-kegagalan.yang terkait dengan desain, contohnya kegagalan lantaran kekuatan yang tidak tepat, material yang tidak sesuai, dan lain-lain. FMEA Proses akan menghilangkan kegagalan yang disebabkan oleh perubahan-perubahan dalam variabel proses, misal kondisi diluar batas-batas spesifikasi yang ditetapkan ibarat ukuran yang tidak tepat, tekstur dan warna yang tidak sesuai, ketebalan yang tidak tepat, dan lain-lain. Penelitian kiprah final ini memakai metode FMEA Proses. Para mahir mempunyai beberapa definisi mengenai failure modes and effect analysis, definisi tersebut mempunyai arti yang cukup luas dan apabila dievaluasi lebih dalam mempunyai arti yang serupa. Definisi failure modes and effect analysis tersebut disampaikan oleh : 

  • Menurut Roger D. Leitch, definisi dari failure modes and effect analysis yaitu analisa teknik yang apabila dilakukan dengan sempurna dan waktu yang sempurna akan memperlihatkan nilai yang besar dalam membantu proses pembuatan keputusan dari engineer selama perancangandan pengembangan. Analisa tersebut biasa disebut analisa “bottom up”, ibarat dilakukan investigasi pada proses produksi tingkat awal dan mempertimbangkan kegagalan sistem yang merupakan hasil dari keseluruhan bentuk kegagalan yang berbeda. 
  • Menurut John Moubray, definisi dari failure modes and effect analysis yaitu metode yang dipakai untuk mengidentifikasi bentuk kegagalan yang mungkin mengakibatkan setiap kegagalan fungsi dan untuk memastikan imbas kegagalan bekerjasama dengan setiap bentuk kegagalan.  

Lebih lanjut, FMEA merupakan salah satu mettode dalam Six Sigma untuk mengidentifikasi sumber-sumber atau penyebab dari suatu problem kualitas atau mutu. FMEA merupakan dokumen yang berkembang terus. Semua pembaharuan dan perubahan siklus pengembangan produk dibentuk untuk produk atau proses. Perubahan ini sanggup dan sering dipakai untuk mengenal mode kegagalan baru.  Menurut Chrysler (1995), FMEA sanggup dilakukan dengan cara : 

  1. Mengenali dan mengevaluasi kegagalan potensi suatu produk dan efeknya. 
  2. Mengidentifikasi tindakan yang sanggup menghilangkan atau mengurangi kesempatan dari kegagalan potensi terjadi. 
  3. Pencatatan proses (document the process). 

Sedangkan manfaat FMEA yaitu sebagai berikut : 

  • Hemat biaya. Karena sistematis maka penyelesaiannya tertuju pada potensial causes (penyebab yang potential) sebuah kegagalan / kesalahan. 
  • Hemat waktu ,karena lebih sempurna pada sasaran.
  • Meningkatkan kualitas, keandalan, dan keamanan produk
  • Membantu meningkatkan kepuasan pelanggan.
  • Meningkatkan gambaran baik dan daya saing perusahaan
  • Memperkirakan tindakan dan dokumen yang sanggup menguangi resiko
  • Membantu menganalisis proses manufaktur baru.
  • Meningkatkan pemahaman bahwa kegagalan potensial pada proses manufaktur harus dipertimbangkan.
  • Mengidentifikasi defisiensi proses, sehingga para engineer sanggup berfokus pada pengendalian untuk mengurangi munculnya produksi yang menghasilkan produk yang tidak sesuai dengan yang diinginkan atau pada metode untuk meningkatkan deteksi pada produk yang tidak sesuai tersebut.
  • Menetapkan prioritas untuk tindakan perbaikan pada proses.
  • Menyediakan dokumen yang lengkap perihal perubahan proses untuk memandu pengembangan proses manufaktur atau perakitan di masa datang.

Kegunaan FMEA yaitu sebagai berikut : 

  • Dapat dipakai pada tindakan preventive / pencegahan sebelum problem terjadi. 
  • Dapat dipakai untuk mengetahui / mendata alat deteksi yang ada kalau terjadi kegagalan. 
  • Pemakaian proses baru 
  • Perubahan / pergantian komponen peralatan 
  • Pemindahan komponen atau proses ke arah baru

Output dari Process FMEA adalah:
  • Daftar mode kegagalan yang potensial pada proses.
  • Daftar critical characteristic dan significant characteristic.
  • Daftar tindakan yang direkomendasikan untuk menghilangkan penyebab munculnya mode kegagalan atau untuk mengurangi tingkat kejadiannya dan untuk meningkatkan deteksi terhadap produk cacat bila kapabilitas proses tidak sanggup ditingkatkan.


Didalam mengevaluasi perencanaan sistem dari sudut pandang reliabilitas, failure modes and effect analysis (FMEA) merupakan metode yang vital. Sejarah FMEA berawal pada tahun 1950 ketika teknik tersebut dipakai dalam merancang dan membuatkan sistem kendali penerbangan. Sejak ketika itu teknik FMEA diterima dengan baik oleh industri luas. Terdapat standar yang bekerjasama dengan metode FMEA. Standar Inggris yang dipakai secara garis besar menjelaskan BS 5760 atau British Standar 5760, yaitu : 
  • Bagian 2 Guide to the assesment of reliability 
  • Bagian 3 Guide to reliabilitypractice 
  • Bagian 5 Guide failure modes and effect analysis (FMEA) memperlihatkan aliran dalam pengaplikasian teknik tersebut. Standar militer Amerika, US MIL STD 1629 (procedur for performing a failure modes effect and criticality analysis) yang banyak dipertimbangkan menjadi acuan standar.

Sumber http://rimantho.blogspot.com

Berlangganan Informasi Terbaru:

0 Response to "Fmea (Failure Mode And Effect Analysis)"

Posting Komentar