√ Teori Produksi
Versi materi oleh Ismawanto
Dalam teori produksi, kau akan mendapat citra wacana sikap produsen dalam usahanya memproduksi barang atau jasa. Nah, untuk mendapat klarifikasi lebih lanjut simaklah pembahasan berikut.
a. Pembagian Produksi
Produksi sanggup digolongkan dalam lima bidang, sebagai berikut.
1) Bidang ekstraktif,
artinya setiap perjuangan untuk mengambil hasil alam secara langsung. Misal: pertambangan, perikanan laut, berburu, dan menebang hutan.
2) Bidang agraris,
artinya setiap perjuangan mengerjakan atau mengolah alam semoga diperoleh hasil dari tumbuhan dan hewan. Misal: pertanian, perkebunan, perikanan darat, dan peternakan.
3) Bidang industri,
artinya setiap perjuangan mengolah dari materi mentah hingga menjadi barang jadi. Misal: perakitan, pertekstilan, ukir-ukiran, dan kerajinan.
4) Bidang perdagangan,
artinya setiap perjuangan untuk membeli barang dan menjualnya kembali tanpa merubah bentuk. Misal: perdagangan regional, perdagangan nasional dan internasional.
5) Bidang jasa,
artinya setiap perjuangan menawarkan pelayanan kepada masyarakat dengan tujuan memperoleh keuntungan. Misal: perbankan, asuransi, pengangkutan, jasa, dan hukum.
b. Tahapan Produksi
Lapangan produksi sanggup digolongkan menjadi tigs sector produksi atau tiga tahapan produksi berikut ini.
1) Sektor produksi primer, meliputi bidang ekstraktif dan bidang agraris.
2) Sektor produksi sekunder, meliputi bidang industri dan bidang perdagangan.
3) Sektor produksi tersier, meliputi bidang jasa/ pelayanan.
c. Faktor-Faktor Produksi
Faktor produksi ialah alat-alat atau bahan-bahan yang dipergunakan untuk proses produksi atau dalam rangka menghasilkan barang/jasa. Faktor produksi dibedakan menjadi dua jenis, yaitu factor produksi orisinil dan faktor produksi turunan.
Faktor produksi orisinil ini sendiri sanggup digolongkan dalam faktor produksi alam dan tenaga kerja.
1) Faktor produksi alam ialah segala sumber daya alam
yang sanggup dimanfaatkan oleh insan dalam usahanya mencapai kemakmuran. Misalnya tanah, materi tambang, air, udara, dan hewan.
2) Faktor produksi tenaga kerja ialah segala kegiatan manusia, baik jasmani atau rohani untuk kegiatan produksi.
Tenaga kerja dibedakan menjadi dua jenis, yaitu tenaga kerja rohani dan jasmani.
a) Tenaga kerja rohani ialah kegiatan kerja yang lebih banyak memakai kegiatan pikiran untuk memajukan produksi.
b) Tenaga kerja jasmani ialah tenaga kerja yang menawarkan segala kegiatan jasmani atau fisik untuk perjuangan meningkatkan produksi.
Tenaga kerja jasmani sanggup dibedakan sebagai berikut.
- Tenaga kerja terdidik (skilled labour)
adalah tenaga kerja yang memerlukan pendidikan khusus. Misal: dokter, pengacara, dan akuntan.
- Tenaga kerja terlatih (trained labour)
adalah tenaga kerja yang memerlukan latihan dan pengalaman praktis. Misal: sopir, pelayan toko, dan montir.
- Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih (unskilled labour and untrained labour)
Adalah tenaga kerja yang tidak memerlukan pendidikan dan latihan sebelumnya. Misal: pesuruh, kuli, dan tukang sampah.
Adapun faktor produksi turunan sanggup digolongkan dalam faktor produksi modal dan pengusaha.
1) Faktor produksi modal
ialah hasil produksi yang dipergunakan dalam proses produksi lebih lanjut untuk menghasilkan barang lain.
Ditinjau dari pemakaiannya, modal dibedakan sebagai berikut.
a) Modal lancar (current capital)
ialah alat produksi yang habis satu kali proses produksi. Misal: materi baku, materi penolong, dan uang tunai.
b) Modal tetap (fixed capital) ialah barang modal yang
sanggup digunakan lebih dari satu kali proses produksi. Misal: mesin, gedung, dan gudang.
Sementara itu, ditinjau dari fungsinya modal dibedakan sebagai berikut.
a) Modal individu
ialah barang modal yang merupakan sumber penghasilan bagi pemiliknya.
b) Modal sosial
ialah barang modal yang digunakan untuk kepentingan masyarakat/umum. Misal: jalan, pelabuhan, pasar, dan jembatan.
2) Faktor produksi pengusaha
ialah kegiatan untuk mengoordinir faktor-faktor produksi alam, tenaga kerja dan modal.
Adapun pengusaha ialah orang yang bertanggung jawab memimpin kegiatan produksi, yang bisa mengombinasikan ketiga faktor produksi di atas.
Faktor produksi pengusaha meliputi tiga hal berikut ini.
a) Managerial skill
ialah keahlian dalam mengorganisasi faktor-faktor produksi dan kemampuan memakai tekhnik atau metode gres dalam proses produksi.
b) Technological skill
ialah keahlian khusus dalam hal tehnik ekonomi yang dipergunakan dalam kegiatan produksi untuk mengombinasikan faktor-faktor produksi.
c) Organizational skill
ialah keahlian mengatur banyak sekali perjuangan perusahaan, baik yang bersifat intern maupun ekstern.
0 Response to "√ Teori Produksi"
Posting Komentar