√ Media Atau Biro Sosialisasi




Versi bahan oleh Bondet Wrahatnala


Setiap individu menjadi anggota dari satu atau lebih kelompok sosial di dalam masyarakat dan menjalankan peranannya sesuai dengan kedudukan dalam kelompoknya. Dalam proses sosialisasi, ia membuatkan kepribadian melalui interaksi dengan setiap individu di dalam kelompokkelompok tersebut. Jadi, kelompok merupakan media sosialisasi dalam membentuk kepribadian seseorang.

Kelompok inilah yang melaksanakan proses sosialisasi. Dalam sosiologi, kelompok ini dinamakan biro sosialisasi. Ada lima biro sosialisasi utama yang menjadi wahana di mana individu akan mengalami sosialisasi untuk mempersiapkan dirinya masuk ke dalam masyarakat sepenuhnya.

a. Keluarga

Dalam keadaan normal, lingkungan pertama yang bekerjasama dengan anak yaitu keluarga. Keluarga merupakan kelompok sosial terkecil yang terdiri atas orang tua, saudara-saudara, serta mungkin kerabat akrab yang tinggal serumah. Keluarga merupakan media sosialisasi yang pertama dan utama atau yang sering dikenal dengan istilah media sosialisasi primer.

Melalui keluarga, anak mengenal dunianya dan rujukan pergaulan sehari-hari. Arti pentingnya keluarga sebagai media sosialisasi primer bagi anak terletak pada pentingnya kemampuan yang diajarkan pada tahap ini. Orang renta umumnya mencurahkan perhatian untuk mendidik anak semoga memperoleh dasar-dasar pergaulan hidup yang benar dan baik melalui penanaman disiplin, kebebasan, dan penyerasian.

b. Teman Sepermainan (Kelompok Sebaya)

Media sosialisasi berikutnya yaitu teman sepermainan. Proses sosialisasi ini berbeda dengan proses sosialisasi dalam keluarga. Seorang anak berguru berinteraksi dengan orangorang yang sebaya dengan dirinya. Pada tahap ini anak mempelajari aturan-aturan yang mengatur orang-orang yang kedudukannya sejajar. Dalam kelompok teman sepermainan, anak mulai mempelajari nilai-nilai keadilan.

Semakin meningkat umur anak, semakin penting pula efek kelompok teman sepermainan. Kadang-kadang sanggup terjadi konflik antara norma yang didapatkan dari keluarga dengan norma yang diterimanya dalam pergaulan dengan teman sepermainan. Terutama pada masyarakat yang berkembang dengan amat dinamis, hal itu sanggup menjurus pada tindakan yang bertentangan dengan moral masyarakat umum.

Pada usia remaja, kelompok sepermainan itu bermetamorfosis kelompok persahabatan yang lebih luas. Perkembangan itu antara lain disebabkan oleh remaja yang bertambah luas ruang lingkup pergaulannya, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Akan tetapi, perlu diwaspadai pengaruhpengaruh yang akan muncul ketika remaja mulai bergaul dengan sebayanya, lantaran pada tahap ini, tingkat kerawanan terhadap hal-hal yang cenderung ke arah negatif sangat tinggi.

Praktis sekali, si remaja terpengaruh apabila basis sosialisasi keluarga yang pernah dialami sangat lemah. Sehingga, dengan kata lain, sebelum anak mulai masuk ke dalam lingkungan sebayanya, sosialisasi primer yang berlangsung dalam keluarga hendaknya diperkuat secara nyata.

c. Sekolah

Sekolah dengan forum yang melaksanakan sistem pendidikan formal merupakan biro sosialisasi yang akan kita bahas selanjutnya.

Di sekolah seorang anak akan berguru mengenai hal-hal gres yang tidak ia dapatkan di lingkungan keluarga maupun teman sepermainannya. Selain itu juga berguru mengenai nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat sekolah, ibarat dihentikan terlambat waktu masuk sekolah, harus mengerjakan kiprah atau PR, dan lain-lain. Sekolah juga menuntut kemandirian dan tanggung jawab pribadi seorang anak dalam mengerjakan tugas-tugasnya tanpa pemberian orang tuanya.

Hal itu sejalan dengan pendapat Dreeben yang menyampaikan bahwa dalam forum pendidikan sekolah (pendidikan formal) seseorang berguru membaca, menulis, dan berhitung. Aspek lain yang dipelajari yaitu aturan-aturan mengenai kemandirian (independence), prestasi (achievement), dan kekhasan (specificity).

Adapun fungsi pendidikan sekolah sebagai salah satu mediasosialisasi, antara lain sebagai berikut.
1) Mengembangkan potensi anak untuk mengenal kemampuan dan bakatnya.
2) Melestarikan kebudayaan dengan cara mewariskannya dari satu generasi ke generasi berikutnya.
3) Merangsang partisipasi demokrasi melalui pengajaran keterampilan berbicara dan membuatkan kemampuan berpikir secara rasional dan bebas.
4) Memperkaya kehidupan dengan membuat cakrawala intelektual dan cita rasa keindahan kepada para siswa serta meningkatkan kemampuan mengikuti keadaan melalui bimbingan dan penyuluhan.
5) Meningkatkan taraf kesehatan melalui pendidikan olahraga dan kesehatan.
6) Menciptakan warga negara yang menyayangi tanah air, serta menunjang integritas antarsuku dan antarbudaya.
7) Mengadakan hiburan umum (pertandingan olahraga atau pertunjukan kesenian).

d. Lingkungan Kerja

Di lingkungan kerja, seseorang akan berinteraksi dengan teman sekerja, pimpinan, dan kekerabatan bisnis. Dalam melaksanakan interaksi di lingkungan kerja, setiap orang harus menjalankan peranan sesuai dengan kedudukannya. Misalnya, sebagai seorang pemimpin, ia menjalankan peranannya untuk mengelola atau mengarahkan para karyawannya, sedangkan sebagai pekerja ia melaksanakan perintah pemimpin dan kiprah sesuai dengan kedudukannya.

Nilai dan norma pergaulan sehari-hari tidak sanggup diterapkan pada lingkungan kerja lantaran posisi atau jabatan seseorang sangat memengaruhi korelasi yang harus dijalankannya. Seorang pemimpin suatu perusahaan walaupun umurnya lebih muda tetap harus dipatuhi dan dihormati oleh bawahannya yang mungkin umurnya lebih tua. Jadi, lingkungan kerja telah melahirkan peranan seseorang sesuai dengan jabatan atau kedudukannya yang memengaruhi tindakannya sebagai anggota masyarakat.

e. Media Massa

Media massa terdiri atas media cetak (surat kabar dan majalah) dan media elektronik (radio, televisi, video, film, dan internet). Meningkatnya teknologi komunikasi dan informasi memungkinkan peningkatan kualitas pesan serta peningkatan frekuensi penyertaan masyarakat atas pesan tersebut memberi peluang bagi media massa untuk berperan sebagai biro sosialisasi yang semakin penting.

Salah satu media massa yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat, baik anak-anak, remaja, maupun arif balig cukup akal yaitu televisi. Acara apa yang sering kau tonton? Film, musik, infotainment, sinetron, berita, atau yang lainnya? Acara yang disuguhkan oleh stasiun televisi sangat beragam, dari pendidikan, hiburan, berita, bahkan tindak kriminal pun dikala ini banyak ditayangkan dan telah menjadi konsumsi publik. Berbagai program yang ditayangkan oleh stasiun televise itu akan kuat pada tindakan yang dilakukan masyarakat, terutama remaja dan anak-anak.

Pesan-pesan yang ditayangkan melalui televisi sanggup mengarahkan masyarakat ke arah sikap proporsional (sesuai dengan norma-norma masyarakat) atau sikap antisosial (bertentangan dengan norma-norma masyarakat). Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, beberapa stasiun televisi menyarankan semoga anak selalu didampingi oleh orang tuanya dalam menonton program televisi. Hal ini dimaksudkan semoga orang renta memperlihatkan Pengertian kepada anak mengenai program yang disajikan, supaya anak mengerti maksud isi program itu.

Sumber http://www.ssbelajar.net/

Berlangganan Informasi Terbaru:

0 Response to "√ Media Atau Biro Sosialisasi"

Posting Komentar