√ Faktor Yang Mendasari Interaksi Sosial




Versi bahan oleh Bondet Wrahatnala


Interaksi yang terjadi di masyarakat didasarkan pada aneka macam faktor, antara lain imitasi, sugesti, identifikasi, simpati, motivasi, dan empati. Faktor-faktor tersebut sanggup bergerak sendiri-sendiri secara terpisah ataupun saling berkaitan.


a. Imitasi

Imitasi merupakan suatu tindakan memalsukan sikap, tingkah laku, atau penampilan orang lain. Tindakan ini pertama kali dilakukan insan di dalam keluarga dengan memalsukan kebiasaan-kebiasaan anggota keluarga yang lain, terutama orang tuanya. Imitasi akan terus berkembang ke lingkungan yang lebih luas, yaitu masyarakat. Dewasa ini proses imitasi dalam masyarakat semakin cepat dengan berkembangnya media masa, menyerupai televisi dan radio.


Dalam interaksi sosial, imitasi sanggup bersifat positif, apabila mendorong seseorang untuk mematuhi kaidah-kaidah dan nilai-nilai yang berlaku sehingga tercipta keselarasan dan keteraturan sosial.

Namun, imitasi juga sanggup kuat negatif, apabila yang dicontoh itu yakni perilaku-perilaku menyimpang. Akibatnya aneka macam penyimpangan sosial terjadi di masyarakat yang sanggup melemahkan sendi-sendi kehidupan sosial budaya. Imitasi yang berlebihan sanggup melemahkan bahkan mematikan daya kreativitas manusia.


b. Sugesti

Sugesti yakni cara pinjaman suatu pandangan atau imbas oleh seseorang kepada orang lain dengan cara tertentu, sehingga orang tersebut mengikuti pandangan atau imbas tersebut tanpa berpikir secara kritis dan rasional. Sugesti terjadi sebab pihak yang mendapatkan ajuan itu tergugah secara emosional dan biasanya emosi ini menghambat daya pikir rasionalnya.

Sugesti umumnya dilakukan dari orang-orang yang berwibawa, memiliki sifat otoriter, atau kelompok secara umum dikuasai dalam masyarakat. Selain itu juga sanggup dilakukan oleh orang renta atau orang remaja kepada anak-anak, maupun iklan di aneka macam media massa. Contohnya seorang dokter anak yang membujuk atau memengaruhi pasiennya untuk minum obat semoga cepat sembuh.


c. Identifikasi

Identifikasi yakni kecenderungan atau harapan dalam diri seseorang untuk menjadi ‘sama’ dengan orang lain yang menjadi idolanya. Identifikasi merupakan bentuk lebih lanjut dari imitasi dan sugesti. Dengan identifikasi seseorang mencoba menempatkan diri dalam keadaan orang lain, atau ‘mengidentikkan’ dirinya dengan orang lain. Proses identifikasi ini tidak hanya memalsukan pada perilakunya saja, bahkan mendapatkan kepercayaan dan nilai yang dianut orang lain tersebut menjadi kepercayaan dan nilainya sendiri. Jadi, proses identifikasi sanggup membentuk kepribadian seseorang.

Bagaimana identifikasi berlangsung? Proses identifikasi berlangsung dalam suatu keadaan di mana seseorang yang melaksanakan identifikasi benar-benar mengenal orang lain yang menjadi tokoh atau idolanya, baik secara pribadi maupun tidak pribadi (melalui televisi). Contohnya seorang remaja yang mengubah penampilannya, mulai dari cara berpakaian, cara berbicara, dan model rambut sesuai dengan artis idolanya. Ia mengidentifikasikan dirinya dengan artis tersebut.


d. Simpati

Simpati yakni perasaan ‘tertarik’ yang timbul dalam diri seseorang dan kemampuan untuk mencicipi diri kita seolaholah berada dalam keadaan orang lain. Simpati bisa disampaikan kepada seseorang, kelompok, atau institusi. Dalam simpati seseorang ikut larut mencicipi apa yang dialami, dilakukan, dan diderita oleh orang lain. Misalnya kita merasa sedih melihat penderitaan saudara-saudara kita yang tertimpa tragedi alam gempa dan tsunami di kawasan Pangandaran, Tasikmalaya, Jawa Barat.


e. Motivasi

Motivasi merupakan dorongan, rangsangan, imbas yang diberikan oleh individu kepada individu lain, sehingga individu yang diberi motivasi menuruti atau melaksanakan apa yang diberikan itu secara kritis, rasional, dan penuh rasa tanggung jawab. Motivasi juga sanggup diberikan oleh individu kepada kelompok, kelompok kepada kelompok, atau bahkan kelompok kepada individu. Contohnya untuk memotivasi semangat berguru siswanya, seorang guru memperlihatkan tugas-tugas yang bekerjasama dengan bahan yang telah disampaikan.


f. Empati

Empati yakni proses kejiwaan seseorang untuk larut dalam perasaan orang lain, baik suka maupun duka. Contohnya apabila kau melihat orang renta temanmu meninggal dunia. Kamu tentu ikut mencicipi penderitaan dan kesedihan temanmu. Kamu seperti juga ikut mencicipi kehilangan menyerupai yang dirasakan oleh temanmu.

Sumber http://www.ssbelajar.net/

Berlangganan Informasi Terbaru:

0 Response to "√ Faktor Yang Mendasari Interaksi Sosial"

Posting Komentar