√ Lahan Kritis

Versi bahan oleh Dibyo S


Lahan kritis yaitu lahan yang tidak produktif. Apabila dikelola, produksi lahan kritis sangat rendah. Bahkan, sanggup terjadi jumlah produksi yang diterima jauh lebih sedikit daripada biaya pengelolaannya. Lahan ini tandus, gundul, dan tidak sanggup dipakai untuk perjuangan tani alasannya tingkat kesuburannya sangat rendah atau mendekati nol. 


Faktor-faktor yang mengakibatkan terjadinya lahan kritis sebagai berikut.

a. Erosi tanah yang biasanya terjadi di tempat dataran tinggi, pegunungan, dan tempat miring lainnya.
b. Pengelolaan lahan yang kurang memperhatikan aspek-aspek kelestarian lingkungan. Lahan kritis sanggup terjadi di dataran tinggi, pengunungan, tempat miring, maupun di dataran rendah.
c. Kekeringan, biasanya terjadi di daerah-daerah bayangan hujan.
d. Genangan air yang terus-menerus menyerupai di tempat pantai yang selalu tertutup rawa-rawa.
e. Pembekuan air, biasanya terjadi di tempat kutub atau pegunungan yang sangat tinggi.
f. Pencemaran, zat pencemaran (misal pestisida dan limbah pabrik) yang masuk ke lahan pertanian baik melalui anutan sungai maupun yang lain menjadikan lahan pertanian menjadi kritis. Jenis-jenis pestisida sanggup bertahan beberapa tahun di dalam tanah sehingga mengganggu kesuburan lahan pertanian.
g. Masuknya material yang sanggup bertahan usang ke lahan pertanian, contohnya plastik. Plastik sanggup bertahan } 200 tahun di dalam tanah sehingga sangat mengganggu kesuburan lahan pertanian.

Luas lahan kritis di setiap provinsi di Indonesia cukup besar. Pada table berikut sanggup diamati luas lahan kritis dan urutan prioritas rehabilitasi dan konservasi tanah pada tahun 2000.

Luas Lahan Kritis Tiap Provinsi di Indonesia dan Urutan Prioritas Rehabilitasi dan Konservasi Tanah


Menurut Bintarto lahan kritis yang dibiarkan saja atau tidak segera diperbaiki, akan membahayakan kehidupan manusia, baik secara eksklusif maupun tidak langsung. Oleh alasannya itu, lahan kritis harus segera diperbaiki. Untuk menghindari ancaman yang ditimbulkan oleh adanya lahan kritis tersebut, pemerintah Indonesia telah mengambil kebijakan, rehabilitasi, dan konservasi lahan-lahan kritis di Indonesia.


Upaya-upaya yang dilakukan untuk memperbaiki lahan kritis, yaitu sebagai berikut.

a. Penghijauan dan reboisasi dilakukan untuk tempat yang belum pernah menjadi hutan, sedangkan reboisasi untuk menahan lahan gundul yang pernah menjadi hutan.
b. Melakukan reklamasi lahan bekas pertambangan. Biasanya tempat ini sangat gersang maka harus dicarikan jenis tumbuhan yang bisa hidup di tempat tersebut, contohnya pohon mindi.
c. Menghilangkan unsur-unsur yang sanggup mengganggu kesuburan lahan pertanian, contohnya plastik. Berkaitan dengan hal ini, proses daur ulang atau recycling sangat diharapkan.
d. Memanfaatkan tumbuhan enceng gondok guna menurunkan zat pencemar yang ada pada lahan pertanian. Enceng gondok sanggup menyerap zat pencemar dan sanggup dimanfaatkan untuk makanan ikan. Namun, kita harus hati-hati mengelola enceng gondok alasannya enceng gondok sangat gampang berkembang sehingga sanggup mengganggu lahan pertanian.
e. Untuk mencegah besarnya pengikisan di lahan miring, perlu dilakukan antara lain dengan pembuatan teras-teras, sistem penanaman yang searah dengan garis kontur, atau ditanami dengan tumbuhan penyangga.
f. Tindakan yang tegas kepada siapa saja yang melaksanakan aktivitas yang sanggup mengakibatkan terjadinya lahan kritis.
g. Pemupukan dengan pupuk organik atau alami, yaitu pupuk sangkar atau pupuk hijau.
h. Guna menggemburkan tanah sawah, perlu dikembangkan tumbuhan yang disebut azola.

Sumber http://www.ssbelajar.net/

Berlangganan Informasi Terbaru:

0 Response to "√ Lahan Kritis"

Posting Komentar