√ Teori Insan Awal Di Indonesia

Versi materi oleh Marwan S


Kajian mengenai insan awal yang mendiami kepulauan Indonesia merupakan hal yang menarik dan penuh perdebatan. Berbagai pendapat atau teori muncul yang berafiliasi dengan keberadaan insan Indonesia. Perbedaan pendapat atau teori ini berkembang sejalan dengan kemampuan para jago untuk menafsirkan hasil-hasil temuan mereka di kepulauan Indonesia.


1. Teori Von Heine Geldern

Berdasarkan teori Von Heine Geldern diketahui bahwa nenek moyang bangsa Austronesia, yang mulai tiba di kepulauan Indonesia kira-kira 2000 tahun S.M ialah pada zaman neolithik. Kebudayaan ini memiliki dua cabang ialah cabang kapak persegi yang penyebarannya dari dataran Asia melalui jalan barat dan peninggalannya terutama terdapat di bab barat Indonesia dan kapak lonjong yang penyebarannya melalui jalan Timur dan peninggalan-peninggalannya merata di bab timur Negara kita. Pendukung kebudayaan neolithik (kapak persegi) yaitu bangsa

Austronesia dan gelombang perpindahan pertama tadi disusul dengan perpindahan pada gelombang kedua yang terjadi pada masa perunggu kira-kira 500 S.M. Perpindahan bangsa Austronesia ke Asia Tenggara khususnya dengan menggunakan jenis bahtera cadik yang populer pada masa ini. Pada masa ini diduga telah tumbuh perdagangan dengan jalan tukar menukar barang (barter) yang diperlukan. Dalam hal ini sebagai alat berafiliasi dibutuhkan adanya bahasa. Para jago beropini bahwa bahasa Indonesia pada masa ini yaitu Melayu Polinesia atau dikenal dengan sebagai bahasa Austronesia.

Geldern juga melihat bahwa kapak persegi panjang yang ada di Indonesia berasal dari Yunan (Cina Selatan). Jadi, Geldern berpendapat, kapak itu berasal dari Yunan gotong royong dengan manusianya ke Nusantara, kemudian tinggal menetap dan menjadi nenek moyang bangsa Indonesia. Tapi ada kemungkinan lain yaitu kapak itu dibawa orang Yunan ke Indonesia dan di Nusantara sudah menetap orang-orang Indonesia, mereka memperkenalkan kapak itu kemudian orang Yunan itu kembali ke negerinya.



Pada dasarnya, evolusi berarti proses perubahan dalam jangka waktu tertentu. Dalam konteks biologi modern, evolusi berarti perubahan frekuensi gen dalam suatu populasi. Akumulasi perubahan gen ini menyebabkan terjadinya perubahan pada makhluk hidup. Teori evolusi mengkaji perkembangan menusia berangsur-angsur dari benda yang sederhana menuju benda yang lebih sempurna. Jadi, segala sesuatu itu berangsurangsur dengan sendirinya. J.B. Lamarck (1774-1829) seorang naturalis dari Perancis, yaitu ilmuwan pertama yang mengajukan ilham terjadinya perubahan terhadap makhluk hidup seiring dengan waktu sebagai akhir dari dampak lingkungan. Menurut J.B. Lamarck, kehidupan berkembang dari tumbuhtumbuhan menuju hewan dan kemudian menuju manusia.

Kemudian Charles Darwin (1809-1882) meneruskan teori evolusi. Pada 1859, Darwin menerbitkan ‘On the Origin of Species by means of Natural Selection’, yang menyajikan bukti-bukti yang memperlihatkan bahwa kehidupan telah berevolusi sepanjang sejarahnya dan bahwa prosedur yang menyebabkan terjadinya evolusi yaitu seleksi alam.


3. Teori H. Kern

H. Kern (1889) meninjau dari segi bahasa. Menurutnya melalui banyak sekali keterangan mengenai bahasa-bahasa Melayu Polinesia diceritakan perihal adanya kesamaan bahasa di pulau yang tersebar dari Pulau Madagaskar hingga Pulau Paskah yang mencakup 133 jenis bahasa. Banyaknya pulau yang terdiri dari banyak sekali suku bangsa dan dari luar suku bangsa tersebut menggunakan majemuk bahasa sehingga oleh Kern dianggap sebagai populasi dan diambil sampelnya. Jadi, beberapa bahasa dibandingkan dengan pengelompokkan. Tetapi di kepulauan yang tersebar di wilayah yang tersebut di atas ada satu bahasa rumpun, yaitu bahasa Austronesia.

Dasarnya sama dengan pemakaian bahasa tetap di kepulauan dan bahasa di Asia daratan. Berdasarkan bahasa petunjuk itu berasal bahasa itu harus dicari di Selat Malaka di pantai bab selatan Asia, yaitu Indonesia. Di pulau-pulau Nusantara asalnya satu, yaitu Austronesia. Bangsa yang menggunakan bahasa yang tinggal di sebelah utara Selat Malaka menyerupai Campa, Kamboja. Dengan demikian, bangsa kita berasal dari tempat Asia, menyebar dari Kamboja ke Semenanjung Melayu kemudian ke Sumatera, Jawa dan menyebar ke kepulauan Nusantara dan melebar ke pulau-pulau di luar Nusantara, ke Madagaskar dan Taiwan/Formosa.




Di lihat dari pandangan keagamaan, Tuhan yang membuat dan memberikannya kepada insan hidup dan kehidupan, yang pada hakikatnya untuk menjalankan rencana-Nya yang besar. Tuhan membuat insan yang pertama yaitu sama menyerupai insan yang sekarang. Proses penciptaan insan merupakan bab terpentingan dari proses penciptaan alam berserta isinya. Alam diciptakan Tuhan dalam enam masa, dua masa untuk membuat langit, dua masa untuk membuat bumi, dan dua masa untuk memberkati bumi dan memilih masakan bagi penghuninya. Belum ada penafsiran niscaya perihal enam masa itu. Diduga enam masa itu merupakan enam tahapan proses semenjak penciptaan alam hingga hadirnya manusia.

Sumber http://www.ssbelajar.net/

Berlangganan Informasi Terbaru:

0 Response to "√ Teori Insan Awal Di Indonesia"

Posting Komentar