√ Kehidupan Sosial Zaman Perundagian

Versi bahan oleh Marwan S


Pada masa perundagian, masyarakat telah hidup di desa-desa di kawasan pegunungan, dataran rendah dan tepi pantai. Susunan masyarakatnya makin teratur dan terpimpin. Masyarakat dipimpin oleh ketua moral yang merangkap sebagai kapala daerah. Ketua moral dipilih oleh masyarakat, yaitu orang bau tanah yang banyak pengetahuan dan pengalamannya mengenai moral dan berwibawa terhadap masyarakat. Kepala kawasan yang besar wibawanya lalu membawahi kepala-kepala kawasan lainnya dan makin besar kekuasaannya. Ia bertindak ibarat seorang raja dan itulah permulaan timbulnya raja-raja di Indonesia.



Untuk menaikkan derajat dalam masyarakat, orang berusaha menciptakan jasa sebanyak-banyaknya, biasanya dengan melaksanakan hal-hal atau perbuatan-perbuatan luar biasa dan mengatakan keberaniannya sehingga mendapat kepercayaan untuk memperoleh kedudukan sebagai pemimpin. Misalkan dalam perburuan hewan buas sepert harimau. Berdasarkan hasil penelitian terhadap kebiasaan masyarakat pada masa perundagian yang sering melaksanakan upacara khusus dalam program penguburan mayit para pemimpin mereka, menandakan bahwa masyarakat pada waktu itu telah mempunyai norma-norma dalam kehidupan, terutama perilaku menghargai kepemimpinan seseorang. Walau sanggup kita dipastikan bahwa masyarakat pada masa itu didasarkan atas gotong royong, namun telah berkembang norma-norma yang mengatur relasi antara lain yang dipimpin dan yang memimpin.

Adanya norma-norma yang berlaku dalam kehidupan masyarakat pada masa perundagian menandakan bahwa pada masa ini terdapat hasil-hasil kebudayaan berupa norma-norma. Bila dilihat dari hasil kebudayaan yang berwujud peraturan. Pada masa perundagian masyarakat telah mengenal suatu peraturan yang harus ditaati oleh semuanya. Salah satunya yaitu peraturan dalam penguburan mayit di tempayan. Penguburan dalam tempayan ini hanya dilakukan terhadap orang-orang yang berkedudukan penting dalam masyarakat. Selain itu, terdapat juga hukum dalam penggunaan harta kekayaan. Penguasaan dan pengambilan sumber penghidupan diatur berdasarkan tata tertib dan kebiasaan masyarakat. Pemakaian barang-barang dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari didasarkan atas sifat magis dari barang-barang tersebut.

Pada masa perundagian, insan purba sangat taat kepada moral diantaranya moral gotong-royong, tolong menolong, sambat-sinambat.Kebiasaan hidup berkelompok menjelma lebih luas dalam kehidupan masyarakat desa secara bergotong royong. Gotong royong merupakan kewajiban bagi setiap anggota masyarakat. Hal ini sanggup di lihat dalam pembuatan alat-alat, dimana semuanya dilakukan secara bergotong royong.

Sumber http://www.ssbelajar.net/

Berlangganan Informasi Terbaru:

0 Response to "√ Kehidupan Sosial Zaman Perundagian"

Posting Komentar