√ Gerabah
Versi materi oleh Marwan S
Dalam masa peundagian, pembuatan barang-barang gerabah makin maju dan kegunaan gerabah semakin meningkat. Walaupun masa perundagian peranan perunggu dan besi sangat penting, namun peranan gerabah pun dalam kehidupan masyarakat masih sangat penting dan fungsinya tidak sanggup dengan gampang digantikan oleh alat-alat yang terbuat dari logam.
Pada umumnya gerabah dibentuk untuk kepentingan rumah tangga sehari-hari. Dalam upacara keagamaan gerabah dipakai sebagai tempayan kubur, daerah bekal kubur atau daerah sesaji. Cara pembuatan gerabah pada masa perundagian lebih maju dari pada masa bercocok tanam. Pada masa perundagian ada susila kebiasaan untuk menempatkan tulang-tulang jenazah dalam tempayan-tempayan besar. Dengan adanya kebiasaan ini menandakan bahwa teknik pembuatan gerabah lebih tinggi.
Bukti-bukti peninggalan benda-benda gerabah ditemukan di Kendenglembu (Banyuwangi), Klapadua (Bogor), Serpong (Tangerang), Kalumpang dan Minanga Sapakka (Sulawesi Tengah) dan sekitar bekas danau Bandung. Di Indonesia penggunaan roda putar dan tatap kerikil dalam pembuatan barang gerabah berkembang lebih pesat dalam masa perundagian (logam), bahkan di beberapa daerah masih dilanjutkan hingga sekarang.
Dari temuan benda-benda gerabah di Kendenglembu sanggup diketahui ihwal bentuk-bentuk periuk yang kebulat-bulatan dengan bibir yang melipat ke luar. Menurut dugaan para ahli, gerabah semacam itu dibentuk oleh kelompok petani yang selalu terikat dalam hubungan sosial ekonomi dan kegiatan ritual. Dalam pembuatan gerabah alasannya yakni lebih gampang memberi bentuk, maka sanggup berkembang seni hias maupun bentuknya. Di samping barang-barang gerabah di Kalimantan Tenggara (Ampah) dan di Sulawesi Tengah (Kalumpang dan Minanga Sipakka) ditemukan alat pemukul kulit kayu dari batu. Kagunaan alat ini ialah untuk menyiapkan materi pakaian dengan cara memukul-mukul kulit kayu hingga halus. Alat pemukul kulit kayu kini masih dipakai di Sulawesi.
Gerabah pada masa perundagian berbagai ditemukan di Buni (Bekasi, Jawa Barat). Di daerah ini telah dilakukan penggalian percobaan yang dikerjakan oleh R.P.Suyono dan Basuki pada tahun 1961. Di daerah ini gerabah ditemukan bahu-membahu dengan tulang-tulang manusia. Sistem penguburan di sini yakni sistem penguburan pribadi (tanpa tempayan kubur untuk daerah tulang-tulang mayat). Selain gerabah ditemukan pula beliung persegi, barang-barang dari logam dan besi. Warna gerabah yang ditemukan yakni kemerah-merahan dan keabu-abuan. Selain di Bekasi, gerabah juga ditemukan di Bogor (Jawa Barat), Gilimanuk (ujung barat pulau Bali), Kalumpang (Sulawesi Tengah), Melolo (Sumba), dan Anyer (Jawa Barat).
Sumber http://www.ssbelajar.net/
0 Response to "√ Gerabah"
Posting Komentar