Prinsip Dasar Akuntansi

Hallo temen-temen???
Kali ini gue bakalan membuatkan bahan ihwal Prinsip Dasar Akuntansi. Yo Simak !

Pengertian Prinsip Dasar Akuntansi
Prinsip dasar akuntansi ialah sebuah fatwa dalam proses penyajian isu keuangan. Artinya ktika sebuah akuntan akan membuat laporan keuangan, wajib hukumnya untuk berpedoman pada prinsip-prinsip dasar tertentu yang telah ditetapkan. Ilustrasi sederhana :
Ktika insan diciptakan ke muka bumi oleh sang pencipta, tentunya tidak semata-mata untuk melaksanakan hal-hal yang bebas dilakukan olehnya. Akan tetapi sang pencipta membuat juga sebuah kitab sebagai fatwa hidup insan tersebut.
Dari ilustrasi tersebut berarti bahwa prinsip dasar akuntansi itu ialah sebuah fatwa dalam menyajikan isu keuangan dengan tujuan semoga proses penyajian isu keuangan tidak menyimpang. Nah maka dari itu haruslah ada fatwa dalam penyajian isu keuangan. Adapun prinsip-prinsip dasar akuntansi adalah sebagai berikut :

1. Prinsip Biaya History (Historical Cost Principle)

Pada prinsip ini dinyatakan bahwa setiap pencatatan pembelian aktiva tetap haruslah dicatat sebesar harga perolehanya. Apa maksud dari harga perolehan? Harga perolehan ialah besar nominal harga atau besar uang yang dikeluarkan oleh prusahaan dari mulai pembelian aktiva tetap hingga dengan aktiva tersebut tersebut siap pakai. Contoh sebuah prusahaan membeli mesin dengan harga Rp.10.000.000,00 , ongkis kirim mesin Rp.100.000,00 dan biaya pemasangan mesinnya Rp.900.000,00. Nah maka harga perolehan dari mesin tersebut ialah :
Harga perolehan = Harga pokok mesin + Biaya pengangkutan mesin + Biaya Pemasangan Mesin
Harga perolehan = Rp.10.000.000,00 + Rp.100.000,00 + Rp.900.000,00
Harga perolehan = Rp.11.000.000,00
Nah pencatatan menyerupai ini bertujuan untuk menghindari terjadinya kesalahan pencatatan yang sanggup merugikan prusahaan.

2. Prinsip Pengakuan Pendapatan (Revenue Recognition Principle)

Permasalahan utama dalam akuntansi untuk pendapatan ialah memilih dikala pengukuhan pendapatan.  Pada prinsip pengukuhan pendapatan (revenue recognation principle), umumnya pendapatan diakui pada dikala (1) direalisasikan atau sanggup direalisasikan dan (2) dihasilkan (earned).  Maksud dari pernyataan tersebut ialah bahwa:
  1. Pendapatan dianggap direalisasikan apabila barang dan jasa, barang dagangan, atau harta lain ditukar dengan kas atau klaim atas kas; Pendapatan dianggap sanggup direalisasikan apabila aktiva yang diterima dalam pertukaran segera sanggup konversi (siap ditukar) menjadi kas atau klaim atas kas dengan jumlah yang diketahui;
  2. Pendapatan dianggap dihasilkan (earned) apabila entitas bersangkutan pada hakikatnya telah menuntaskan apa yang seharusnya dilakukan untuk mendapat hak atas manfaat yang dimiliki oleh pendapatan itu, yakni apabila proses menghasilkan keuntungan telah tamat atau bergotong-royong telah selesai

3. Prinsip Mempertemukan (Matching Principle)

Pada prinsip ini ialah mempertemukan antara beban dengan pendapatan. ktika pendapatan lebih besar dari pada beban yang dikeluarkan maka prusahaan akan mendapat keuntungan dan apabila sebaliknya maka prusahaan mengalami kerugian. Dengan prinsip ini prusahaan sanggup mengetahui baik atau buruknya kinerja prusahaan tersebut.

4. Prinsip Konsistensi (Consistency Princip)

Tentunya prinsip konsistensi harus lah ditetapkan dalam penyajian laporan keuangan. Dalam menyajikan isu keuangan atau laporan keuangan prusahaan harus konsisten, yang dimana jikalau prusahaan menyajikan isu keuangan setiap tahun maka prusahaan tersebut harus terus menerus membuat laporan setiap tahun dengan tujuan untuk membandingkan isu keuangan dari tahun ketahun, sehingga prusahaan sanggup mengambil kebijakan-kebajakan tertentu pada periode tiap tahunnya.

5. Prisip Pengungkapan Penuh (Full Disclosure Principle)

Yang dimaksud dengan prinsip ini ialah dimana dalam penyajian laporan keuangan itu harus diungkap secara lengkap. Dalam proses menyajikan isu keuangan atau laporan keuangan, seorang akuntan harus menyajikan laporan itu secara lengkap. Informasi laporan keuangan ialah sebuah ringkasan dari transaksi-transaksi yang telah terjadi. Pembuatan laporan keuangan dilakukan dengan tujuan alasannya ialah mustahil seorang akuntan menyajikan isu akuntansi itu secara abnormal dan tidak terstruktur atau semua transaksi dimasukan eksklusif kedalam isu keuangan tanpa melaksanakan peringkasan-peringkasan terlebih dahulu, sehingga pihak-pihak yang membaca laporan keuangan atau isu keuangan tersebut akan kesulitan dalam membaca laporan tersebut. 

Nah Segini dulu ya bahan dari saya, Mohon maaf apabila ada salah salah kata
Akhir kata wassalamualaikum wr. wb.

Sumber http://matematikaakuntansi.blogspot.com

Berlangganan Informasi Terbaru:

0 Response to "Prinsip Dasar Akuntansi"

Posting Komentar