✔ Teknik-Teknik Dasar Cornering

Yahooo.. bro and sis, kali ini kita akan membahas ihwal teknik-teknik dasar dari cornering. Yaps... kita akan membahas bagaimana kita sanggup disebut sedang cornering atau hanya "memaksa untuk cornering" juga bagaimana cornering sanggup menjadi sesuatu yang fun namun juga safety dan masih mengedepankan respek kepada sesama pengguna jalan raya. Karena cornering bergotong-royong hanya salah satu dari kegiatan riding. Dan saya akan bagikan pengalaman saya ketika mengikuti riding academy yang saya banggakan.

Kenapa saya menentukan untuk membahas teknik dasar cornering di jalan raya yaitu alasannya yaitu dikala ini banyak menjamur komunitas atau klub sepeda motor yang menyukai kegiatan cornering ini. Cornering bagi saya eksklusif bergotong-royong lebih cocok untuk di aplikasi ketika kita sedang track day di sirkuit alasannya yaitu memang lebih kondusif dan tidak mengganggu pengguna jalan lain. Namun alasannya yaitu tidak semua orang sanggup menyewa atau mengeluarkan biaya yang cukup besar untuk memakai sirkuit, maka mereka menentukan untuk memakai jalan raya untuk menyalurkan hobby atau olahraga motor ini.



Lalu bagaimana cornering sanggup dikatakan kondusif dan safety? Seperti yang sering ditekankan oleh bapak Dian Dilato sebagai salah satu instruktur riding populer Indonesia bahwa riding bergotong-royong harus menciptakan kita nyaman dan aman. Nyaman dalam arti kita menikmati kegiatan riding dan cornering kita namun juga kondusif bagi diri kita sendiri dan juga pengguna jalan lain tidak merasa terganggu. RESPECT kepada pengendara lain di jalan raya itu penting sehingga sanggup meminimalisir terjadinya kecelakaan. 

Oke... ketika saya mengikuti training riding di SUPERBIKER RIDING ACADEMY yang di didik oleh Ko Robby, dia selalu menekankan untuk riding memakai otak dan tidak memakai perasaan. Karena bergotong-royong kegiatan riding memerlukan kalkulasi atau perhitungan yang matang sehingga sanggup di sanggup pengalaman riding juga cornering yang tepat. Menyenangkan bagi kita namun juga kondusif bagi pengguna jalan lain. 

Dalam cornering kita akan mengenal beberapa istilah, yaitu : 
  • Turn In
  • Apex
  • Target Fixation (dalam beberapa perguruan riding ada yang menyebutnya sebagai eye point)
  • Exit corner

Turn In adalah dikala kita akan mulai memasuki tikungan atau corner. Ketika turn in kita akan melaksanakan deselerasi kecepatan, down shifting atau menurunkan gear (sebagian orang menyebutnya kopling) kemudian mulai memasuki tikungan dengan sisa tenaga dari motor.

Apex adalah sisi terdalam dari tikungan atau corner. Kalau kita sanggup mendapat apex dengan benar kita juga sanggup mencapai kecepatan yang maksimal ketika keluar dari tikungan

Target Fixation atau Eye Point adalah posisi pandangan yang benar ketika melaksanakan atau dalam kondisi cornering. Target fixation yang benar akan mengurangi resika kita kaget atau ragu-ragu ketika kita melihat ada kendaraan atau pengendara lain yang ada di depan kita. 

Exit Corner adalah titik keluar selesai dari tikungan atau corner.

Nah berikutnya kita akan membahas ihwal teknik cornering yang standar digunakan.

1. Proses pertama ada Turn In dengan memakai rem dan menurunkan grip gas, turunkan kecepatan sebelum motor mencapai tikungan. Ini juga merupakan waktu yang sempurna untuk proses downshifting (turun gigi). Motor masih dalam posisi tegak dan juga masih melaju lurus. Pastikan kopling sudah dilepas dan grip gas sudah stabil sebelum kita mencapai tikungan. Karena kita akan melaksanakan cornering alangkah baiknya tidak memakai rem belakang. Kenapa? Karena ketika kita dalam kecepatan tinggi kemudian kita melaksanakan deselerasi dan down shift, rem belakang sanggup menambah kemungkinan ban motor mengalami slip. Cukup kurangi kecepatan, down shift dan gunakan rem depan secukupnya dan sangat halus... untuk mendapat kecepatan yang sempurna ketika hendak turn in.

2. Bawa /arahkan motor dari bab luar jalan terlebih dahulu untuk kemudian menuju sisi dalam tikungan (out to in). Dijalan dua arah (jalan raya), dikala memasuki tikungan ke kanan, maka bab luar tikungan yaitu area bahu/pinggir jalan, sisi dalam yaitu yang mendekati -tp tidak melewati- marka tengah jalan, dan begitu sebaliknya untuk tikungan ke kiri. Prinsip ’out to in’ menguntungkan rider alasannya yaitu sanggup membantu menunjukkan ruang dan sudut pandang yang lebih luas pada kita mengenai medan/ potensi gangguan yang mungkin ada di dalam/di exit tikungan. Contohnya sanggup kita lihat di gambar line corner di atas.



3. Geser titik beban tubuh ke bab dalam tikungan yang akan kita lewati. Istilah lainnya yaitu Body Steering. Kenapa disebut body steering? Karena kita akan berbelok bukan dengan membelokkan kemudi motor kita namun justru dengan tubuh dan body motor kita. Bukan berarti anda harus selalu bergelantungan di motor menyerupai pembalap lho, kecuali anda ada di trek sirkuit menyerupai disini mungkin sesuai dan proporsional. Tapi kalau dijalan raya, posisi badan/pantat yang terlalu bergelantungan/over keluar tentu akan menyulitkan rider untuk bermanuver / bereaksi sekiranya ada gangguan atau ancaman mendadak dikala menikung. Bagi kita pemula, sedikit menggeser posisi duduk menjadi lebih condong ke dalam tikungan saja sudah cukup. Kalo kata suhu cornering katanya Ini untuk meningkatkan ’ground clearance’, menciptakan kita merasa lebih pede memasuki tikungan, juga mempersulit kepala dan mata kita biar gak jelalatan kemana mana, sanggup tetap memandang ke arah jalur seharusnya kita tuju.

4. Tengokan/putar kepala kita (bukan hanya melirik dengan mata) kedalam tikungan dan arahkan pandangan lebih jauh kedepan ke bab jalan yang ingin anda lewati. Ingat bahwa kendaraan cenderung melaju menuju kearah mana kita melihat, jadi lihatlah kearah yang ingin anda tuju, yaitu titik exit / titik keluar tikungan. Saat kita naik motor, jikalau pandangan kita terpaku pada satu objek misalnya, kerikil ditengah jalan, trotoar, kucing, atau gangguan yg lain, biasanya bukannya malah menjauh, justru tanpa sadar otak kita menuntun motor kita malah bergerak menuju ke arah gangguan yang ingin kita hindari itu. Fenomena ini dikenal sebagai ‘target fixation’.


Rossi Target Fixation

Standart Target Fixation

5. Saat kita mulai menengokkan kepala, tekan setang motor ke arah mana anda ingin menikung. Teknik ini disebut dengan Counter Steering. Tekan/dorong setang kiri jikalau ingin menikung ke kiri, Tekan/dorong stang kanan jikalau ingin menikung ke kanan. Counter steering lah sesungguhnya teknik utama dalm pengendalian motor. Jika ditunjang aau dipadukan dengan posisi tubuh yang jg sudah bergeser titik bebannya (body steering), akan lebih mempermudah mengarahkan/memiringkan motor sesuai impian kita. Makara bukan steer atau kemudi motor yang kita belokkan. 

6. Ketika motor mulai merebah untuk menikung, buka sedikit grip gas dengan lembut teratur untuk menjaga kecepatan motor biar tidak terus melambat (deselerasi).  Ini untuk menstabilkan motor, bukan untuk mengejar speed. Makara jangan juga dibuka grip gas mendadak didalam tikungan, begitu juga sebaliknya; menutup gas mendadak didalam tikungan juga sanggup mengagetkan motor, membebani suspensi dan ban depan secara berlebihan sehingga traksi ban belakang berkurang alasannya yaitu titik berat banyak geser ke ban depan, resikonya ya lowside alias tergelincir alasannya yaitu ban belakang gak sanggup ngegrip aspal lagi. Prinsip simpelnya posisi menikung: Jika tutup gas, motor akan semakin gampang miring alasannya yaitu tertarik gravitasi, Jika buka gas, motor menyerupai melawan gaya gravitasi dan tegak dengan sendirinya..

Marc Marquez Lowside

7. Saat motor sudah memasuki titik keluar tikungan, pindahkan kembali berat tubuh ke tengah jok. Ini akan mempermudah motor untuk sanggup kembali tegak.

8. Selesai keluar tikungan , silahkan buka kembali grip gas untuk berakselerasi. Silahkan membuka gas untuk kecepatan yang kita inginkan dan bersiap untuk tikungan berikutnya.

Nah... di atas yaitu teknik-teknik dasar dan standar dalam melaksanakan cornering. Perlu di ingat... kegiatan cornering ini memang menyenangkan, tapi juga mempunyai tingkat ancaman yang tinggi. Oleh alasannya yaitu itu diharapkan konsentrasi yang tinggi dan fokus. Karena salah sedikit saja sanggup fatal akibatnya.

Saran saya... jikalau anda ingin melaksanakan atau menikmati riding dengan sensasi cornering... alangkah baiknya memulainya secara perlahan. Maksud saya tetap berlatihlah dengan orang yang memang sanggup membimbing anda untuk memulai cornering dengan benar dan aman. Karena seringkali belum dewasa kini hanya sekedar cornering untuk melampiaskan hobby mereka namun justru membahayakan pengendara yang lain. 

Anda sanggup memulai dengan bergabung ke komunitas pecinta riding terdekat yang sanggup menunjukkan pengetahuan seputar cornering yang benar. Setidaknya anda sanggup mendapat sobat dan saudara gres dalam menikmati salah satu kegiatan riding ini. Jadi... Keep safety and also keep the brotherhood!! Ciaoo...

Sumber : Superbiker Riding Academy & satria155.com

Sumber http://kebospeed.blogspot.com

Berlangganan Informasi Terbaru:

0 Response to "✔ Teknik-Teknik Dasar Cornering"

Posting Komentar