✔ Penyebab Patahnya Kapal Titanic
Yang menyebabkan titanic patah ialah rendahnya standar paku sumbat dan keling pada lempengan logam yang melekat pada rangka. Di samping hal itu titanic membutuhkan sekitar 3 juta paku keeling. Yang mana pada pemasangannya diperlukan orang yang benar - benar ahli, tapi ternyata tidak titanic dikerjakan oleh para cendekia besi yang kurang berpengalaman. Besi harus dipanaskan hingga berwarna merah dan ditempa dengan kombinasi pukulan besi hingga meleleh. Pekerjaan yang tanggung, sanggup menimbulkan masalah. Mengeling dengan manual begitu rumit yang mana kapal titanic yang begitu besar. Hal ini menimbulkan lapisan pecahan kapal gampang lepas oleh desakan air maritim yang dingin.
Dugaan bahwa Titanic sudah melaksanakan tindakan menghindar ke kiri 450 meter sebelum gunung es, dengan kecepatan 25 knot akan menimbulkan gaya tekan senilai 14.000 Psi pada paku sumbat. Namun saat diuji gres 9000 Psi paku sumbat yang digunakan oleh peneliti telah mengalami patah. Hal yang mengagetkan lagi bahwa sesudah dilakukan uji elektron rongga yang terbentuk didalam paku yang menimbulkan pecahnya tersebut lebih besar di paku bekas bangkai Titanic. Banyak kerusakan ke pecahan belakang kapal ditujukan ke kerusakan implosi. Implosi memaksudkan bahwa desakan eksternal dari air maritim mengatasi tekanan udara internal dan lalu didalam struktur mengalami kegagalan. Penekanan yang terjadi pada lempeng material pada satu titik kritis dimana kapal ini berawal terjadi terpisah.
Pada baja terdapat perbedaan harga impak. Harga impak baja lebih tinggi menunjukkan bahwa ketangguhan baja lebih tinggi. Ketangguhan ialah kemampuan material untuk menyerap energy dan berdeformasi plastis hingga patah.
Selain suhu, hal lain yang mensugesti harga impak suatu material adalah kadar karbonnya. Material yang mempunyai kadar karbon yang tinggi akan lebih getas. Hal ini akan mensugesti harga impaknya dan temperature transisi. Material yang mempunyai kadar karbon tinggi akan mempunyai temperature transisi yang lebih panjang jikalau dibandingkan dengan material yang mempunyai kadar karbon rendah. Temperatur transisi yang berbeda-beda ini akan mensugesti ketahanan material terhadap perubahan suhu. Material yang mempunyai temperature transisi rendah maka material tersebut tidak akan tehan terhadap perubahan suhu.
Pada pembebanan, terjadi proses absorpsi energy yang besar. Penyerapan energy ini akan diubah menjadi banyak sekali respon material ibarat deformasi plastis, dampak hysteresis, dan inersia.Ketika diberikan pembebanan dengan strain rate yang tinggi material tersebut tidak sempat untuk mempertahankan bentuknya dan karenanya patah. Makara sanggup disimpulkan bahwa memang paku sumbatlah penyebab utama.
Faktor Menyebabkan kapal titanic patah adalah:
Pada paku besi sumbat dan keeling yang tidak sesuai standar.dengan kadar rendah, Solusinya biar mengunakan baja yang paduan dari besi dengan kadar karbon melebihi 2% (besi tuang)
Kekuatan dari lempengan material tidak bisa menahan suhu hambar
Dimana material yang gagal alasannya tarik pada harga rengangan yang relatif rendah (bahan getas)
Ketika diberi pembebanan dengan strain rate yang tinggi material tidak sanggup mempertahankannya.
Sumber http://harisok.blogspot.com
Dugaan bahwa Titanic sudah melaksanakan tindakan menghindar ke kiri 450 meter sebelum gunung es, dengan kecepatan 25 knot akan menimbulkan gaya tekan senilai 14.000 Psi pada paku sumbat. Namun saat diuji gres 9000 Psi paku sumbat yang digunakan oleh peneliti telah mengalami patah. Hal yang mengagetkan lagi bahwa sesudah dilakukan uji elektron rongga yang terbentuk didalam paku yang menimbulkan pecahnya tersebut lebih besar di paku bekas bangkai Titanic. Banyak kerusakan ke pecahan belakang kapal ditujukan ke kerusakan implosi. Implosi memaksudkan bahwa desakan eksternal dari air maritim mengatasi tekanan udara internal dan lalu didalam struktur mengalami kegagalan. Penekanan yang terjadi pada lempeng material pada satu titik kritis dimana kapal ini berawal terjadi terpisah.
Pada baja terdapat perbedaan harga impak. Harga impak baja lebih tinggi menunjukkan bahwa ketangguhan baja lebih tinggi. Ketangguhan ialah kemampuan material untuk menyerap energy dan berdeformasi plastis hingga patah.
Selain suhu, hal lain yang mensugesti harga impak suatu material adalah kadar karbonnya. Material yang mempunyai kadar karbon yang tinggi akan lebih getas. Hal ini akan mensugesti harga impaknya dan temperature transisi. Material yang mempunyai kadar karbon tinggi akan mempunyai temperature transisi yang lebih panjang jikalau dibandingkan dengan material yang mempunyai kadar karbon rendah. Temperatur transisi yang berbeda-beda ini akan mensugesti ketahanan material terhadap perubahan suhu. Material yang mempunyai temperature transisi rendah maka material tersebut tidak akan tehan terhadap perubahan suhu.
Pada pembebanan, terjadi proses absorpsi energy yang besar. Penyerapan energy ini akan diubah menjadi banyak sekali respon material ibarat deformasi plastis, dampak hysteresis, dan inersia.Ketika diberikan pembebanan dengan strain rate yang tinggi material tersebut tidak sempat untuk mempertahankan bentuknya dan karenanya patah. Makara sanggup disimpulkan bahwa memang paku sumbatlah penyebab utama.
Faktor Menyebabkan kapal titanic patah adalah:
Pada paku besi sumbat dan keeling yang tidak sesuai standar.dengan kadar rendah, Solusinya biar mengunakan baja yang paduan dari besi dengan kadar karbon melebihi 2% (besi tuang)
Kekuatan dari lempengan material tidak bisa menahan suhu hambar
Dimana material yang gagal alasannya tarik pada harga rengangan yang relatif rendah (bahan getas)
Ketika diberi pembebanan dengan strain rate yang tinggi material tidak sanggup mempertahankannya.
0 Response to "✔ Penyebab Patahnya Kapal Titanic"
Posting Komentar