✔ Istilah-Istilah Pada Material
· Efek inersia
yaitu kemampuan suatu material untuk mempertahankan bentuknya ketika diberikan gaya
· Batas lentur σE ( elastic limit)
Dalam dinyatakan dengan titik A. Bila sebuah materi diberi beban hingga pada titik A, lalu bebannya dihilangkan, maka materi tersebut akan kembali ke kondisi semula (tepatnya hampir kembali ke kondisi semula) yaitu regangan “nol” pada titik O Tetapi jikalau beban ditarik hingga melewati titik A, hukum Hooke tidak lagi berlaku dan terdapat perubahan permanen dari bahan. Terdapat konvensi batas regangan permamen (permanent strain) sehingga masih disebut perubahan lentur yaitu kurang dari 0.03%, tetapi sebagian acuan menyebutkan 0.005% . Tidak ada standarisasi yang universal mengenai nilai ini. [1]
· Batas proporsional σp (proportional limit)
Titik hingga di mana penerapan aturan Hook masih bisa ditolerir. Tidak ada standarisasi perihal nilai ini. Dalam praktek, biasanya batas proporsional sama dengan batas elastis.
· Deformasi plastis (plastic deformation)
Yaitu perubahan bentuk yang tidak kembali ke keadaan semula. yaitu jikalau materi ditarik hingga melewati batas proporsional dan mencapai tempat landing.
· Tegangan luluh atas σuy (upper yield stress)
Tegangan maksimum sebelum materi memasuki fase tempat landing peralihan deformasi lentur ke plastis.
· Tegangan luluh bawah σly (lower yield stress)
Tegangan rata-rata tempat landing sebelum benar-benar memasuki fase deformasi plastis. Bila hanya disebutkan tegangan luluh (yield stress), maka yang dimaksud yaitu tegangan ini.
· Regangan luluh εy (yield strain)
Regangan permanen dikala materi akan memasuki fase deformasi plastis.
· Regangan lentur εe (elastic strain)
Regangan yang diakibatkan perubahan lentur bahan. Pada dikala beban dilepaskan regangan ini akan kembali ke posisi semula.
yaitu kemampuan suatu material untuk mempertahankan bentuknya ketika diberikan gaya
· Batas lentur σE ( elastic limit)
Dalam dinyatakan dengan titik A. Bila sebuah materi diberi beban hingga pada titik A, lalu bebannya dihilangkan, maka materi tersebut akan kembali ke kondisi semula (tepatnya hampir kembali ke kondisi semula) yaitu regangan “nol” pada titik O Tetapi jikalau beban ditarik hingga melewati titik A, hukum Hooke tidak lagi berlaku dan terdapat perubahan permanen dari bahan. Terdapat konvensi batas regangan permamen (permanent strain) sehingga masih disebut perubahan lentur yaitu kurang dari 0.03%, tetapi sebagian acuan menyebutkan 0.005% . Tidak ada standarisasi yang universal mengenai nilai ini. [1]
· Batas proporsional σp (proportional limit)
Titik hingga di mana penerapan aturan Hook masih bisa ditolerir. Tidak ada standarisasi perihal nilai ini. Dalam praktek, biasanya batas proporsional sama dengan batas elastis.
· Deformasi plastis (plastic deformation)
Yaitu perubahan bentuk yang tidak kembali ke keadaan semula. yaitu jikalau materi ditarik hingga melewati batas proporsional dan mencapai tempat landing.
· Tegangan luluh atas σuy (upper yield stress)
Tegangan maksimum sebelum materi memasuki fase tempat landing peralihan deformasi lentur ke plastis.
· Tegangan luluh bawah σly (lower yield stress)
Tegangan rata-rata tempat landing sebelum benar-benar memasuki fase deformasi plastis. Bila hanya disebutkan tegangan luluh (yield stress), maka yang dimaksud yaitu tegangan ini.
· Regangan luluh εy (yield strain)
Regangan permanen dikala materi akan memasuki fase deformasi plastis.
· Regangan lentur εe (elastic strain)
Regangan yang diakibatkan perubahan lentur bahan. Pada dikala beban dilepaskan regangan ini akan kembali ke posisi semula.
· Regangan plastis εp (plastic strain)
Regangan yang diakibatkan perubahan plastis. Pada dikala beban dilepaskan regangan ini tetap tinggal sebagai perubahan permanen bahan.
· Regangan total (total strain)
Merupakan gabungan regangan plastis dan regangan elastis, εT = εe+εp. Perhatikan beban dengan arah OABE. Pada titik B, regangan yang ada yaitu regangan total. Ketika beban dilepaskan, posisi regangan ada pada titik E dan besar regangan yang tinggal (OE) yaitu regangan plastis.
· Tegangan tarik maksimum TTM (UTS, ultimate tensile strength)
ditunjukkan dengan titik C (σβ), merupakan besar tegangan maksimum yang didapatkan dalam uji tarik.
· Kekuatan patah (breaking strength)
ditunjukkan dengan titik D, merupakan besar tegangan di mana materi yang diuji putus atau patah.
Tegangan luluh pada data tanpa batas terang antara perubahan lentur dan plastis
Untuk hasil uji tarik yang tidak mempunyai tempat linier dan landing yang jelas, tegangan luluh biasanya didefinisikan sebagai tegangan yang menghasilkan regangan permanen sebesar 0.2%, regangan ini disebut offset-strain.
Perlu untuk diingat bahwa satuan SI untuk tegangan (stress) yaitu Pa (Pascal, N/m2) dan strain yaitu besaran tanpa satuan.
0 Response to "✔ Istilah-Istilah Pada Material"
Posting Komentar