✔ Pengolahan Sampah Berwawasan Lingkungan


SAMPAH masih menjadi masalah di hampir semua kota di Indonesia. Mulai dari kota kecil hingga kota metrolitan sekalipun. Berbagai alternatif penyelesaian sampah telah diusahakan oleh banyak sekali pihak, tetapi sepertinya belum memperlihatkan hasil yang memuaskan. Oleh alasannya yakni keprihatinan inilah, maka diterapkan suatu teknologi terapan yang diaplikasi dari banyak sekali teknologi canggih banyak sekali negara biar mendapat suatu teknik pengolahan sampah yang benar‐benar tepat dan bermanfaat guna. Teknologi ini dinamakan PENGOLAHAN SAMPAH BERWAWASAN LINGKUNGAN(PSBL ).
Sampah sanggup mengakibatkan dilema kesehatan dan keselamatan lingkungan, kalau sampah tidak dikelola dengan baik. Umumnya sampah kota di Indonesia terdiri dari 60 % sampah organik dan 40 % sampah anorganik. Sampai ketika ini Indonesia belum mempunyai sistem pengolahan sampah terpadu. Sistem pengolahan sampah hanya mengolah sampah menjadi pupuk kompos padat dan sanitary landfill di suatu TPA (Tempat Pembuangan Akhir) sampah. Sistem sanitary landfill berbahaya, alasannya yakni selain mengakibatkan polusi juga sanggup mengakibatkan ledakan lokal. 

Pengelolaan sampah membutuhkan pinjaman semua lapisan masyarakat, baik masyarakat desa maupun masyarakat kota. Kebiasaan masyarakat membuang sampah ke jalan, drainase, sungai, atau danau sanggup mengakibatkan banjir dan mengakibatkan aroma tak sedap. Selain itu, sampah sanggup mengakibatkan polusi dan munculnya berbagai jenis penyakit, ibarat penyakit gatal, kulit, perut, diare, disentri, kolera, ISPA (infeksi kanal pernapasan atas), demam berdarah, leptospirosis, dan penyakit lainnya. 

Sudah saatnya sampah kota diolah dengan memakai suatu teknologi berwawasan lingkungan. Dengan kata lain semua sampah diolah menjadi barang bermanfaat, sehingga kondusif bagi kesehatan dan keselamatan lingkungan. Secara ideal, pengolahan sampah kota dialokasikan pada 2 – 4 lokasi pengolahan. Hal tersebut bermaksud untuk meminimalkan dilema transportasi, antara lain jumlah armada angkutan sampah, risiko kecelakaan, kemacetan lalu‐lintas, polusi, serta kerusakan kendaraan dan jalan raya.

Pengolahan sampah berwawasan lingkungan (PSBL), menerapkan suatu prinsip zero‐waste systems seperti dilakukan oleh Jepang, Kanada, Australia, Rusia, Jerman, Hongaria, China, India, dan Korea Selatan. Dalam hal ini semua sampah diolah menjadi materi bangunan, pakan ternak, gas methan, dan pupuk. PSBL kondusif bagi kesehatan dan keselamatan lingkungan, bahkan PSBL sanggup dibangun pada suatu kota yang berpenduduk relatif padat atau di tengah kota. Sebagai pola PSBL di Sapporo (Jepang), Bombay (India), Seoul (Korea Selatan), Budapest (Hongaria), dan kota besar lainnya.

Proses
Pengolahan sampah berwawasan lingkungan (PSBL)
PSBL memakai prinsip zero‐waste sistem dilakukan melalui beberapa jenis proses sesuai dengan spesifikasi jenis sampah. Hal tersebut dilakukan supaya sampah sanggup diolah dan dimanfaatkan untuk kebutuhan tertentu, ibarat penangkapan emisi pembakaran, pembuatan bata beton, pakan ternak, gas methan, arang, briket sampah, pupuk, blok beton, dan proses daur ulang.
 
Bahan dan teknologi yang akan digunakan antara lain :
Proses Penangkapan COx, NOx, dan Sox
Proses Pembuatan Bata Beton
Proses Pembuatan Pakan Ternak
Proses Pembuatan Gas Methan
Proses Pembuatan Arang Sampah
Proses Pembuatan Briket Sampah
Proses Pembuatan Pupuk Kompos
Proses Pembuatan Pupuk Cair
Proses Pembuatan Blok Beton
Proses Daur Ulang

Tata Letak Instalasi PSBL
PSBL dengan kapasitas 500 ton per hari idealnya memerlukan lahan seluas 6 hektar. Instalasi PSBL dikelilingi pohon, lokasi antrean kendaraan angkutan sampah (dump truck), dan dilengkapi lahan percobaan pupuk organik padat dan cair yang sekaligus berfungsi sebagai zona penyangga.
Investasi Lahan, AAS dan TPS, serta Instalasi
Investasi keseluruhan PSBL terdiri dari investasi lahan, AAS (armada angkutan sampah) dan titik pembuangan sementara (TPS) sampah serta instalasi PSBL, termasuk lahan pertanian, alat angkutan, dan biro / depot pemasaran.

1. Investasi Lahan
Investasi lahan untuk mengolah sampah 500 ton per hari dibutuhkan areal seluas 6 hektar. Instalasi PSBL sanggup dibangun di (dekat) TPA sampah yang ada atau sesuai dengan kegiatan pemerintah tempat setempat.


2. Investasi AAS dan TPS
Investasi AAS (armada angkutan sampah) dan TPS (titik pembuangan sementara) sampah tidak diperlukan. Investasi tersebut disediakan oleh pemerintah daerah. Sebagai citra untuk kapasitas sampah 500 ton per hari diprakirakan jumlah AAS dan TPS dibutuhkan sebanyak 50 AAS dan 100 TPS. Kegiatan angkutan sampah dari TPS dilakukan setiap hari dalam 3 (tiga) rit, yaitu pada pukul 05.30 – 09.30 – 11.30 atau 14.00 waktu setempat.


3. Investasi Instalasi PSBL dan Sarana Pendukung
Investasi Instalasi PSBL dilengkapi dengan investasi sarana jalan, taman, kendaraan, alat berat, termasuk studi amdal dan sosialisasi teknologi PSBL. Dalam rangka kesinambungan investasi PSBL, sarana pendukung meliputi lahan pertanian dan peternakan, alat angkutan, serta agen/depot pemasaran.

Pendapatan Pemasaran Produk PSBL dan Retribusi Sampah
Pendapatan dari pemasaran produk PSBL didapat dari seluruh produk yang dihasilkan yaitu :
Gas C0x, N0x, dan S0x
Bata Beton
Pakan Ternak
Gas Methan
Arang Sampah
Briket Sampah
Pupuk Padat
Pupuk Cair

8
Blok Beton
Plastik dan Karet
Kertas dan Karton
Kaca, Besi, Seng, dll.

LOKASI INSTALASI PSBL DAN BIDANG USAHA TERKAIT
Lokasi Instalasi PSBL

Lokasi Instalasi PSBL sanggup dibangun di bersahabat TPA sampah atau suatu tempat sesuai dengan kegiatan pemerintah daerah, supaya keberadaan Instalasi PSBL sanggup mengatasi dilema transportasi sampah di kota besar dan sekitarnya. Dengan penetapan lokasi tersebut, diharapkan semua sampah sanggup terangkut ke Instalasi PSBL secara merata, dan tidak terjadi penumpukan sampah pada suatu TPS.
Bidang Usaha Terkait

Instalasi PSBL (sebagai perjuangan inti) terkait erat dengan beberapa jenis perjuangan lain, baik di Bagian Hulu maupun Hilirnya. Dari Bagian Hulu, sampah, limbah pertanian, dan limbah budidaya ikan, ayam, burung puyuh, kambing, sapi, Rumah Potong Hewan, dan puing konstruksi sanggup diolah menjadi pupuk padat dan cair, pakan ternak, gas methan, bata dan blok beton, serta produk lainnya.
Produk PSBL yang ramah lingkungan (pakan ternak) sanggup digunakan untuk budidaya burung puyuh, ayam, itik, ikan, dan udang (di Bagian Hulu). Sementara produk pengolahan sampah (pupuk padat dan cair, gas methan, bata dan blok beton) sanggup digunakan untuk pertanian, energi, dan materi konstruksi (di Bagian Hilir).
Dengan kata lain, PSBL merupakan suatu perjuangan saling terkait atau suatu siklus perjuangan antara perjuangan hulu dan perjuangan hilir. Hasil pengolahan PSBL sanggup digunakan untuk memenuhi kebutuhan di bidang pertanian, peternakan, konstruksi, dan obyek pariwisata di tempat setempat dan wilayah sekitarnya.

Sumber http://harisok.blogspot.com

Berlangganan Informasi Terbaru:

0 Response to "✔ Pengolahan Sampah Berwawasan Lingkungan"

Posting Komentar