Mata Sebagai Alat Optik

Mata merupakan indra penglihatan yang sangat penting. Kita sanggup melihat dunia yang indah ini dengan mata. Mata termasuk alat optik lantaran di dalamnya terdapat lensa mata yang dipakai untuk mendapatkan cahaya yang dipantulkan oleh benda-benda yang kita lihat. Dalam hal ini, mata sanggup melihat suatu benda kalau ada cahaya dan benda tersebut sanggup memantulkan cahaya. Ketika dalam keadaan gelap, mata kita tidak sanggup melihat benda. Hal ini disebabkan lantaran tidak adanya cahaya yang masuk ke mata dari benda-benda yang memantulkannya atau dari sumber cahaya. 

Sebagai salah satu alat optik, bagian-bagian mata bekerja menurut pada sifat-sifat cahaya. Perhatikan gambar bagian-bagian mata berikut ini!

Keterangan:
  1. Kornea, merupakan lapisan terluar dari mata yang bersifat besar lengan berkuasa dan tembus cahaya. Kornea berfungsi mendapatkan dan meneruskan cahaya.
  2. Aqueous humor, merupakan cairan di antara kornea dan lensa mata.
  3. Lensa kristalin, lensa mata yang berperan penting mengatur letak bayangan semoga sempurna jatuh di bintik kuning. Lensa mata terbuat dari materi bening dan kenyal. Lensa mata berfungsi untuk membentuk bayangan benda. Lensa mata berupa lensa cembung.
  4. Iris, selaput yang membentuk celah bulat di tengah-tengahnya. Iris memperlihatkan warna pada mata dan berfungsi untuk mengatur besar-kecil pupil untuk membatasi jumlah cahaya yang masuk.
  5. Pupil, celah yang dibuat oleh iris berfungsi sebagai tempat masuk cahaya.
  6. Otot mata, otot yang menyangga lensa kristalin dan mengatur besar kecilnya lensa.
  7. Vitreus humor, cairan bening yang mengisi rongga mata.
  8. Retina, lapisan pada dinding belakang bola mata tempat bayangan dibentuk. Retina yakni tempat jatuhnya bayangan yang dibuat oleh lensa mata.
  9. Bintik kuning, lengkungan pada retina yang merupakan kepingan yang paling peka pada retina.
  10. Syaraf optik, penerus rangsang cahaya dari retina ke otak.

Mata normal sanggup melihat dengan terang segala sesuatu yang berada pada jarak 25 cm di depan mata hingga di tak terhingga. Pada ketika mata melihat sebuah benda yang dekat, lensa mata akan berkontraksi menjadi lebih cembung. Sedangkan pada ketika melihat benda-benda di kejauhan, lensa mata berelaksasi sehingga lensa mata menjadi semakin pipih. Hal itu dilakukan semoga bayangan benda sempurna jatuh di kawasan sekitar bintik kuning pada retina. Kemampuan lensa mata untuk berkontraksi dan berelaksasi disebut daya fasilitas mata. 

Jika mata melihat benda yang makin dekat, maka daya akomodasinya makin besar. Sebaliknya kalau melihat benda yang makin jauh, maka daya akomodasinya makin kecil. Daya fasilitas menjadikan mata mempunyai titik bersahabat (punctum proximum) dan titik jauh (punctum remotum). Titik bersahabat mata yakni titik terdekat yang sanggup dilihat terang oleh mata dengan berakomodasi maksimum. Titik jauh yakni titik terjauh yang sanggup dilihat terang oleh mata dengan tanpa berakomodasi.

Sekarang perhatikan gambar di bawah ini.
 
Gambar A memperlihatkan kamera mempunyai lensa cembung yang dipakai untuk memfokuskan bayangan pada film. Kamera mempunyai diafragma dan shutter untuk mengatur cahaya yang masuk ke dalam kamera. Sedangkan pada gambar B, mata juga mempunyai lensa yaitu lensa cembung yang berfungsi untuk memfokuskan cahaya pada retina (jika dikamera sama dengan film). Iris merupakan suatu diafragma yang terbuka dan tertutup untuk mengatur jumlah cahaya yang memasuki mata. Kelopak mata, tidak digambar pada Gambar B, sanggup dipandang sebagai shutter. Bedanya, shutter pada kamera umumnya terbuka selama sepersekian detik, sedangkan kelopak mata pada umumnya hingga beberapa detik, bergantung kapan seseorang membuka atau mengedipkan mata. 

Cahaya masuk ke mata kau melalui cairan bening mata, yaitu kornea. Cahaya itu kemudian lewat melalui celah terbuka yang disebut pupil. Bagian berwarna dari mata, yaitu iris, mengatur ukuran pupil untuk mengendalikan berapa banyak cahaya sanggup lewat melalui sebuah lensa cembung fleksibel di belakang pupil. Cahaya itu kemudian dikumpulkan untuk membentuk bayangan terbalik pada retina. Lensa dalam mata kau lunak dan otot-otot elastis dalam mata sanggup mengubah bentuk lensa mata tersebut menjadi lebih cembung atau pipih. Mengubah bentuk lensa mata menyesuaikan dengan letak benda yang dilihat disebut mata berakomodasi.  

Pada ketika melihat benda yang jauh, membutuhkan panjang fokus lensa yang lebih besar, maka otot-otot mata kau mengatur bentuk lensa kau menjadi pipih atau kurang cembung. Pada kondisi menyerupai ini dikatakan mata melihat tanpa berakomodasi. Pada ketika kau memusatkan pandangan pada benda-benda bersahabat diharapkan panjang fokus yang lebih pendek. Ini dipenuhi dengan otot-otot mata meningkatkan kelengkungan lensa sehingga lensa tersebut menjadi lebih cembung. Jika jarak benda sama dengan 25 cm, dikatakan mata sedang berakomodasi maksimum. Benda yang terletak pada jarak lebih bersahabat dari 25 cm tidak sanggup dilihat dengan terang atau kabur. 

Proses pembentukan bayangan pada mata sama menyerupai proses pembentukan bayangan pada lensa cembunng. Benda yang dilihat terletak di depan 2F sehingga bayangan yang terbentuk nyata, terbalik, diperkecil dan berada di antara F dan 2F di belakang lensa menyerupai ditunjukkan pada gambar di bawah ini.
 

Di dalam retina terdapat saraf. Saraf mata ini sangat sensitif terhadap cahaya. Otak akan mendapatkan gosip perihal benda yang kita lihat, gosip ini dikirimkan oleh retina melalui saraf-saraf mata. Informasi benda-benda yang kita lihat akan dikirimkan ke otak dan otak akan mengolahnya sehingga kita sanggup melihat benda sesuai dengan sebenarnya, tidak terbalik menyerupai yang ditangkap retina.

Sumber http://mafia.mafiaol.com

Berlangganan Informasi Terbaru:

0 Response to "Mata Sebagai Alat Optik"

Posting Komentar