Larutan Kimia

Larutan Kimia - Sebenarnya konsep larutan sudah sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya saja ketika kita mencampur air dengan gula, akan terbentuk cairan yang berupa larutan gula. Bisa dikatan larutan yaitu adonan dari dua atau lebih zat yang mana ada salah satu zat yang jumlahnya sedikit dan ada yang jumlahnya banyak. Nah, pada kesempatan kali ini akan mencoba menjabarkan sebuah materi kimia ihwal Larutan Kimia. Semoga bermanfaat. Check this out!!!

A. Apa itu Larutan Kimia

Larutan yaitu adonan homogen dua zat atau lebih yang saling melarutkan dan masing-masing zat penyusunnya tidak sanggup dibedakan lagi secara fisik Larutan terdiri atas dua komponen, yaitu komponen zat terlarut dan pelarut. Komponen dengan jumlah yang sedikit biasanya dinamakan zat terlarut. Pelarut yaitu komponen yang jumlahnya lebih banyak atau yang strukturnya tidak berubah. Larutan umumnya berfase cair (liquid = l) dengan pelarut air, tetapi ada juga larutan yang berfase padat (solid = s) menyerupai kuningan, stainless steel, dan lain-lain, ataupun gas (g) menyerupai udara.

Zat terlarut mempunyai dua sifat menurut perilakunya apabila arus listrik dialirkan. Sifat pertama, zat terlarut sanggup menghantarkan arus listrik, sehingga larutan yang terbentuk mengalami perubahan kimia dan bisa menghantarkan arus listrik. Larutan tersebut dinamakan larutan elektrolit. Sifat kedua, zat yang apabila dilarutkan ke dalam air tidak sanggup menghantarkan arus listrik dan tidak ada perubahan kimia, sehingga larutan yang terbentuk dinamakan larutan nonelektrolit.

Semua larutan anorganik, baik asam, basa, maupun garam mempunyai sifat bisa menghantarkan arus listrik. Sedangkan semua larutan yang berasal dari zat organik menyerupai gula tebu, manosa, glukosa, gliserin, etanol, dan urea, tidak bisa menghantarkan arus listrik.

 Sebenarnya konsep larutan sudah sering kita temui dalam kehidupan sehari Larutan Kimia


B. Daya Hantar Larutan

Di atas dijelaskan bahwa larutan elektrolit sanggup mengahantarkan arus listrik, mengapa demikian? Kenapa juga larutan nonelektrolit tidak sanggup menghantarkan arus listiri?

Penjelasan ihwal permasalahan di atas pertama kali dikemukakan oleh Svante August Arrhenius (1859 – 1927) dari Swedia dikala presentasi disertasi PhD-nya di Universitas Uppsala tahun 1884. Menurut Arrhenius, zat elektrolit dalam larutannya akan terurai menjadi partikel-partikel yang berupa atom atau gugus atom yang bermuatan listrik yang dinamakan ion. Ion yang bermuatan faktual disebut kation, dan ion yang bermuatan negatif dinamakan anion. Peristiwa terurainya suatu elektrolit menjadi ion-ionnya disebut proses ionisasi.

Ion-ion zat elektrolit tersebut selalu bergerak bebas dan ion-ion inilah yang bantu-membantu menghantarkan arus listrik melalui larutannya. Sedangkan zat nonelektrolit ketika dilarutkan dalam air tidak terurai menjadi ion-ion, tetapi tetap dalam bentuk molekul yang tidak bermuatan listrik. Hal inilah yang menyebabkan larutan nonelektrolit tidak sanggup menghantarkan listrik.

Sehingga sanggup disimpulkan bahwa:
  1. Larutan elektrolit sanggup menghantarkan arus listrik sebab zat elektrolit dalam larutannya terurai menjadi ion-ion bermuatan listrik dan ion-ion tersebut selalu bergerak bebas.
  2. Larutan nonelektrolit tidak sanggup menghantarkan arus listrik sebab zat nonelektrolit dalam larutannya tidak terurai menjadi ion-ion, tetapi tetap dalam bentuk molekul yang tidak bermuatan listrik.

C. Kekuatan Daya Hantar Larutan

Seperti yang kita ketahui bersama, larutan elektrolit memapu menghantarkan listrik, tetapi semua larutan elektrolit menyerupai larutan asam, basa, garam dan lain-lain mempunyai daya kekuatan hantar yang berbeda-bedan. Berdasarkan kemampuannya dalam menghantarkan arus listrik, larutan elektrolit dibagi menjadi dua macam, yaitu:

  1. Larutan Elektrolit Kuat
    Larutan elektrolit kuat, yaitu larutan yang mempunyai daya hantar listrik besar. Larutan elektrolit berpengaruh terionisasi tepat di dalam air. Jika diuji dalam penguji elektrolit sederhana, lampu akan menyala terang. Contoh larutan elektrolit berpengaruh antara lain larutan NaCl, KOH, H2SO4, dan HCl.

  2. Larutan Elektrolit Lemah
    Larutan elektrolit lemah, yaitu larutan yang mempunyai daya hantar kecil sebab tidak semua zat terionisasi, atau hanya mengalami ionisasi sebagian. Jika diuji dengan penguji elektrolit sederhana, lampu akan menyala redup. Contoh larutan elektrolit lemah yaitu larutan cuka dan amonia.

Terima kasih sudah berkenan membaca artikel tersebut di atas ihwal Larutan Kimia, agar bisa bermanfaat bagi teman sekalian. Apabila ada dari teman yang menemukan kesalahan baik berupa penulisan maupun pembahasan dari artikel terebut di atas, mohon kiranya kritik dan saran yang membangun untuk kemajuan bersama. ^^ Maju Terus Pendidikan Indonesia ^^

Sumber http://www.zonasiswa.com

Berlangganan Informasi Terbaru:

0 Response to "Larutan Kimia"

Posting Komentar