Sejarah Jakarta (30): Sejarah Gang Kenari, Sentra Usaha Indonesia Tempo Dulu; Mh Thamrin Dan Parada Harahap


*Untuk melihat semua artikel Sejarah Jakarta dalam blog ini Klik Disini
 

Gang Kenari tempo doeloe, sekarang Jalan Kenari. Gang Kenari tempo doeloe yakni sentra usaha bangsa Indonesia melawan Belanda. Gang Kenari yakni kawah candradimuka, daerah lahirnya para revolusioner Indonesia, ibarat MH Thamrin, Parada Harahap, Ir. Soekarno, Dr. Soetomo, Mohamad Hatta dan Amir Sjarifoeddin Harahap. Gang Kenari yakni lokasi kantor dan gedung Permoefakatan Perhimpoenan-Perhimpoenan Kebangsaan Indonesia (PPPKI), suatu supra organisasi yang dibuat pada tanggal 26 September 1927 untuk memayungi organisasi-organisasi kebangsaan ibarat Sumatranen Bond, Kaoem Betawi, Pasoendan dan Perserikatan Nasional Indonesia. Ketuanya yakni MH Thamrin dan Parada Harahap sebagai sekretaris yang merangkap sebagai kepala kantor.

Gang Kenari (Peta 1887)
Gang/Jalan Kenari sekarang termasuk Kelurahan Kenari, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat. Posisi ‘gps’ Gang Kenari  di sebelah Kampus UI Salemba. Gedung PPPKI yang dibangun tahun 1927 tersebut masih eksis yang sekarang dikenal sebagai Gedung MH Tahmrin. Pada tahun 1927, Parada Harahap sebagai kepala kantor hanya memasang tiga foto yang menjadi idolanya: Diponegoro, Soekarno dan Mohamad Hatta.      

Lantas mengapa pada masa ini Gang Kenari kurang dikenal? Padahal di Gang Kenari justru nama Indonesia ditempa dan diperjuangkan. Di Gang Kenari konsep bangsa Indonesia disepakati. Di Gang Kenari panitia Kongres Pemuda dibentuk. Di Gang Kenari, Ir. Soekarno menghimbau Boedi Oetomo semoga ikut berjuang demi Indonesia. Namun itu semua ternyata tidak cukup untuk mengangkat popularitas Gang Kenari pada masa ini. Untuk itu, mari kita susun kembali sejarah Gang Kenari semoga generasi masa sekarang sanggup memahami dan mengenal tugas Gang Kenari dalam terbentuknya bangsa Indonesia.

Tunggu deksripsi lengkapnya


*Dikompilasi oleh Akhir Matua Harahap menurut sumber-sumber tempo doeloe. Sumber utama yang dipakai lebih pada ‘sumber primer’ ibarat surat kabar sejaman, foto dan peta-peta. Sumber buku hanya dipakai sebagai pendukung (pembanding), sebab aku anggap buku juga merupakan hasil kompilasi (analisis) dari sumber-sumber primer. Dalam setiap penulisan artikel tidak semua sumber disebutkan lagi sebab sudah disebut di artikel aku yang lain. Hanya sumber-sumber gres yang disebutkan atau sumber yang sudah pernah disebut di artikel lain disebutkan kembali di artikel ini hanya untuk lebih menekankan saja.
Sumber http://poestahadepok.blogspot.com

Berlangganan Informasi Terbaru:

0 Response to "Sejarah Jakarta (30): Sejarah Gang Kenari, Sentra Usaha Indonesia Tempo Dulu; Mh Thamrin Dan Parada Harahap"

Posting Komentar