Pengertian Gender
Kata gender berasal dari bahasa Inggris yang berarti jenis kelamin. Gender juga merupakan konsep fundamental yang ditawarkan oleh feminisme untuk menganalisis masyarakat. Pemakaian kata gender dalam feminisme pertama kali dicetuskan oleh Anne Oakley. Ia berusaha mengajak warga dunia untuk memahami bahwa sesunguhnya ada dua istilah yang serupa tapi tidak sama, yaitu sec dan gender. Pemahaman masyarakat selama ini terhadap kedua istilah tersebut sama saja, yakni sebagai sesuatu yang harus diterima secara taken for granted (menganggap sudah semestinya). Padahal dikala berbicara mengenai perubahan sosial di masayarakat (proses-proses konstruksi, dekonstruksi, dan rekonstruksi ) membutuhkan pemahaman yang lebih perihal mana wilayah yang sanggup diubah dan mana wilayah yang sanggup diterima begitu saja, atau dengan istilah lainnya, perlu adanya pemahaman bahwa di dalam kehidupan ini da wialyah nature dan ada wilayah culture.
Sebagaimana yang dijelaskan oleh Siti Muslikhati dalam bukunya, selama ini telah terjadi salah kaprah dalam penggunaan kata sec pada keseharian masyarakat, khususnya masyarakat Indonesia, alasannya kata tersebut biasanya diidentikkan dengan perbuatan relasi tubuh antara dua jenis insan (laki- laki dan perempuan). Dalam bahasa Inggris diartikan sebagai jenis kelamin, yang menyampaikan adanya penyifatan dan pengklasifikasian dua jenis kelamin insan secara biologis , yaitu pria dan perempuan. Beberapa feminis, ibarat Simone Beauvoir, Crist Weedon dan Barbara LIoyd setuju bahwa pada ranah ini ada garis yang bersifat nature, di mana pria dan wanita masing-masing mempunyai karakteristik yang menempel secara permanen, kodrati dantidak sanggup dipertukarkan satu dengan yang lainnya. Misalnya seorang pria mempunyai p3enis, sanggup memproduksi sperma. Sementara wanita seorang perempuan mempunyai alat reproduksi, sel telur, rahim dan payudara sebagai alat untuk menyusui.
Tidak sama dengan sec, gender adalah suatu konsep perihal pembagian terstruktur mengenai sifat pria (maskulin) dan wanita (feminin) yang dibuat secara sosio-kultural. Hal senada juga dilontarkan oleh Nasaruddin Umar, yang menyampaikan bahwa gender merupakan interpretasi dari budaya terhadap perbedaan jenis
kelamin, artinya gender merupakan efek yang timbul akhir adanya perbedaan anatomi biologi yang cukup terang antara pria dan perempuan. Dengan kata lain gender secara umum dipakai untuk mengidentifikasi perbedaan pria dan wanita dari segi sosial budaya sedangkan sec secara umum dipakai untuk membedakan laki-laki dan peremmpuan secara biologis .
Dengan demmikian, secara umum sanggup dikatakan bahwa gender dapat dikatakan tidak berlaku universal. Artinya setiap masyarakat pada waktu tertentu, mempunyai sistem kebudayaan (cultural systems ) tertentu yang berbeda dengan masyarakat lain dan waktu yang lain pula. Dalam system kebudayaan ini meliputi elemen deskriptif dan preskriptif, yaitu mempunyai gambaran yang terang perihal bagaimana sesungguhnya dan seharusnya pria dan wanita itu. Walaupun demikian, berdasarkan hasil penelitian William, yang dilakukan pada tiga puluh negara menampilkan sebuah konsensus perihal atribut pria dan perempuan. Dari hasil penelitian tersebut sanggup diperoleh bukti bahwa sekalipun gender tidak universal, tetapi telah terjadi generalisasi kultural. Biasanya label maskulin dilekatkan pada pria yang dianggap lebih kuat, lebih aktif, dan ditandai dengan kebutuhan yang besar terhadap pencapaian dominasi, otonomi dan agresi. Sebaliknya, label feminine identik dengan wanita yang dipandang makhluk yang lebih lemah daripada laki-laki, kurang aktif, dan lebih punya kecenderungan mengalah.
Sumber http://makalahahli.blogspot.com
Sebagaimana yang dijelaskan oleh Siti Muslikhati dalam bukunya, selama ini telah terjadi salah kaprah dalam penggunaan kata sec pada keseharian masyarakat, khususnya masyarakat Indonesia, alasannya kata tersebut biasanya diidentikkan dengan perbuatan relasi tubuh antara dua jenis insan (laki- laki dan perempuan). Dalam bahasa Inggris diartikan sebagai jenis kelamin, yang menyampaikan adanya penyifatan dan pengklasifikasian dua jenis kelamin insan secara biologis , yaitu pria dan perempuan. Beberapa feminis, ibarat Simone Beauvoir, Crist Weedon dan Barbara LIoyd setuju bahwa pada ranah ini ada garis yang bersifat nature, di mana pria dan wanita masing-masing mempunyai karakteristik yang menempel secara permanen, kodrati dantidak sanggup dipertukarkan satu dengan yang lainnya. Misalnya seorang pria mempunyai p3enis, sanggup memproduksi sperma. Sementara wanita seorang perempuan mempunyai alat reproduksi, sel telur, rahim dan payudara sebagai alat untuk menyusui.
Gender |
kelamin, artinya gender merupakan efek yang timbul akhir adanya perbedaan anatomi biologi yang cukup terang antara pria dan perempuan. Dengan kata lain gender secara umum dipakai untuk mengidentifikasi perbedaan pria dan wanita dari segi sosial budaya sedangkan sec secara umum dipakai untuk membedakan laki-laki dan peremmpuan secara biologis .
Dengan demmikian, secara umum sanggup dikatakan bahwa gender dapat dikatakan tidak berlaku universal. Artinya setiap masyarakat pada waktu tertentu, mempunyai sistem kebudayaan (cultural systems ) tertentu yang berbeda dengan masyarakat lain dan waktu yang lain pula. Dalam system kebudayaan ini meliputi elemen deskriptif dan preskriptif, yaitu mempunyai gambaran yang terang perihal bagaimana sesungguhnya dan seharusnya pria dan wanita itu. Walaupun demikian, berdasarkan hasil penelitian William, yang dilakukan pada tiga puluh negara menampilkan sebuah konsensus perihal atribut pria dan perempuan. Dari hasil penelitian tersebut sanggup diperoleh bukti bahwa sekalipun gender tidak universal, tetapi telah terjadi generalisasi kultural. Biasanya label maskulin dilekatkan pada pria yang dianggap lebih kuat, lebih aktif, dan ditandai dengan kebutuhan yang besar terhadap pencapaian dominasi, otonomi dan agresi. Sebaliknya, label feminine identik dengan wanita yang dipandang makhluk yang lebih lemah daripada laki-laki, kurang aktif, dan lebih punya kecenderungan mengalah.
Sumber http://makalahahli.blogspot.com
0 Response to "Pengertian Gender"
Posting Komentar