Sistem Evaluasi Ujian Tertulis Pada Sbmptn
BUAT KAMU YANG INGIN LULUS Perguruan Tinggi Negeri 2019,AYO PERSIAPKAN DIRI DAN KENALI LAWAN TETAPI PERHATIKAN JUGA TENTANG PENILAIAN SEKARANG..
JAUH BERBEDA LOH....
Sistem Penilaian Ujian Tertulis pada SBMPTN
Panitia Pusat Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru Perguruan Tinggi Negeri 2018 memberikan klarifikasi resmi ihwal sistem evaluasi Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri 2018 (SBMPTN 2018).
Metode evaluasi ujian tertulis SBMPTN di tahun 2017 dan tahun-tahun sebelumnya dilakukan dengan memakai skor total dari tanggapan penerima tes terhadap soal-soal tes yang diberikan. Peserta yang menjawab dengan benar akan mendapat skor 4, tanggapan salah mendapat skor negatif (- 1) dan tidak menjawab akan mendapat skor nol. Teori yang mendasari mekanisme penyekoran ini yaitu Teori Tes Klasik. Pada tahun 2018 metode evaluasi tes dilakukan dengan mekanisme yang berbeda dengan menerapkan Teori Tes Modern yang dikenal dengan Teori Respons Butir (Item Response Theory/IRT).
Metode evaluasi ujian tertulis pada SBMPTN 2018 tidak hanya memperhitungkan jumlah soal yang dijawab dengan benar dan salah oleh peserta, tetapi juga memperhitungkan karakteristik setiap soal khususnya tingkat kesulitan relatif dan sensitifitasnya dalam membedakan kemampuan peserta.
Metode evaluasi oleh Panitia Pusat dilakukan melalui 3 tahap, yang sanggup dijelaskan sebagai berikut:
- Tahap I, seluruh tanggapan penerima SBMPTN 2018 akan diproses dengan memberi skor 1 (satu) pada setiap tanggapan yang benar, dan skor 0 (nol) untuk setiap tanggapan yang salah atau tidak dijawab/kosong.
- Tahap II, dengan memakai pendekatan Teori Response Butir (Item Response Theory) maka setiap soal akan dianalisis karakteristiknya, diantaranya yaitu tingkat kesulitan relatifnya terhadap soal yang lain, dengan mendasarkan pada contoh response tanggapan seluruh penerima tes tahun 2018. Dengan memakai model matematika, maka akan sanggup diketahui tingkat kesulitan soal-soal yang dikategorikan relatif mudah, sedang, maupun sulit.
- Tahap III, karakteristik setiap soal yang diperoleh pada Tahap II dipakai untuk menghitung Skor setiap peserta. Soal-soal yang relatif sulit akan mendapat bobot yang lebih tinggi dibanding soal-soal yang relatif lebih mudah. Tahap-tahap penghitungan skor ini dilakukan oleh tim yang mempunyai kompetensi di bidang pengujian, pengukuran dan penilaian.
Metode evaluasi ini sudah usang dipakai secara meluas di negara-negara maju di Amerika dan Eropa alasannya yaitu dengan menyertakan karakteristik setiap soal dalam penilaian, skor yang diperoleh akan lebih “fair” dan sanggup membedakan kemampuan penerima dengan lebih baik.
Penting diiinformasikan bahwa klarifikasi metode evaluasi gres SBMPTN 2018 yang diberikan oleh pihak-pihak lain yang beredar diberbagai media tidak akurat dan cenderung menyesatkan. Hal ini dikarena metode evaluasi pada SBMPTN 2018 membutuhkan persyaratan tertentu yang sulit dipenuhi, antara lain jumlah penerima tes sekitar 800.000 orang, jumlah dan kualitas soal akan direspon secara berbeda dari 800.000 penerima tes dan juga software model matematik yang berbeda akan memperlihatkan hasil yang berbeda.
Petunjuk pengerjaan soal yang sesuai dengan sistem evaluasi di atas, sudah disertakan pada setiap set soal yang diujikan.
Demikian klarifikasi resmi dari Panitia Pusat SN-PMB Perguruan Tinggi Negeri 2018 untuk sanggup diketahui oleh masyarakat dan dipergunakan sebagaimana mestinya. Sumber http://ruangparabintang.blogspot.com
0 Response to "Sistem Evaluasi Ujian Tertulis Pada Sbmptn"
Posting Komentar